This Author published in this journals
All Journal Jurnal Mandiri
Nizar, Nefo Indra
Lembaga Kajian Demokrasi dan Pemberdayaan Masyarakat (LKD-PM)

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS MODEL BISNIS DAN STRATEGI PERUSAHAAN START UP E-COMMERCE Nizar, Nefo Indra
Jurnal Mandiri : Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi Vol 1 No 1: Juni 2017
Publisher : Lembaga Kajian Demokrasi dan Pemberdayaan Masyarakat (LKD-PM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.346 KB) | DOI: 10.33753/mandiri.v1i1.12

Abstract

Perkembangan bisnis dengan platform e-Commerce di Indonesia sudah maju pesat. Pemerintah sangat mendukung pertumbuhan bisnis dengan platform e-Commerce, dengan paket kebijakan ekonomi dan memberikan panduan dan peta jalan industri e-Commerce. Salah satu transaksi perdagangan yang potensial dapat digarap melalui platform e-Commerce adalah UMKM. Barang dan jasa UMKM memberikan kontribusi besar untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor. GerobakOnline.Com sebagai perusahaan start up e-Commerce memiliki visi dan misi untuk menjadi perusahaan marketplace terkemuka melayani UMKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi dan model bisnis GerobakOnline sebagai perusahaan start up e-Commerce. Analisis model bisnis menggunakan kerangka e-model bisnis Osterwalder dan Pigneur. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan teknik wawancara. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman dan gambaran secara menyeluruh mengenai model bisnis dan strategi GerobakOnline. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa GerobakOnline sebagai perusahaan start up e-Commerce memiliki 6 strategi inti pengembangan bisnis untuk meraih visi dan misi yang memberi solusi dan nilai tambah kepada pasar UMKM. Model bisnis GerobakOnline sejalan dengan 6 strategi inti perusahaan. Tiga pilar model bisnis : Infrastructure Management, Product Innovation, dan Customers Relationship menunjukkan bagaimana perusahaan melalui semua aspek memberikan value sebesar-besarnya kepada UMKM sebagai target mitra bisnis. Financial Aspect sebagai pilar ke empat menunjukkan struktur biaya lebih besar dari aliran pendapatan yang disebabkan oleh beban biaya penyusutan dan biaya pengembangan TI
ANALISIS PEREKONOMIAN DAN POTENSI EKONOMI KREATIF TANGERANG SELATAN Nizar, Nefo Indra
Jurnal Mandiri : Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi Vol 2 No 1: Juni 2018
Publisher : Lembaga Kajian Demokrasi dan Pemberdayaan Masyarakat (LKD-PM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.635 KB) | DOI: 10.33753/mandiri.v2i1.33

Abstract

Tangerang Selatan sebagai kota yang relatif baru, terus melakukan proses pembangunan ekonomi secara berkelanjutan. Untuk itu perlu diperhatikan dan dikembangkan apa saja yang menjadi sektor unggulan. Disamping potensi ekonomi kreatif yang sangat besar, pada gilirannya akan menambah pendapatan dan meningkatkan perekonomian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perekonomian, struktur perekonomian, sektor unggulan, potensi ekonomi kreatif, serta bagaimana strategi pengembangan ekonomi kreatif kota Tangerang Selatan. Metode penelitian menggunakan data sekunder dengan analisis pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi dan kontribusi sektoral terhadap PDRB, analisis LQ, dan analisis Shift Share. Untuk mengetahui potensi ekonomi kreatif dan pengembangan strategi ke depan, digunakan analisis SWOT dengan pendekatan tujuh dimensi ekonomi kreatif. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan Tangerang Selatan paling tinggi dibandingkan dengan kota/kabupaten se Banten. Struktur ekonomi paling besar di sektor tersier. Berdasarkan analisis LQ terdapat sembilan lapangan usaha yang menjadi sektor unggulan, atau sektor basis dengan nilai LQ > 1. Dari analisis Shift Share (SS) kota Tangerang Selatan terhadap provinsi Banten periode tahun 2012-2016, menunjukkan nilai pertumbuhan aktual (PR) > Regional Share (RS), secara keseluruhan pertumbuhan kota Tangerang Selatan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan provinsi Banten. Nilai Differential Shift (DS) positif, menunjukkan keungguan komparatif yang cukup tinggi. Nilai Proportional Shift (PS), juga menunjukkan secara proporsional komposisi sektor-sektor industri tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan provinsi Banten. Berdasarkan tujuh dimensi ekonomi kreatif yang digunakan, melalui analisis SWOT, perlu dikembangkan secara keseluruhan. Dari tujuh dimensi tersebut, ada dua dimensi yang menjadi prioritas dan perhatian. Pertama adalah masalah pengembangan sumber daya manusia dan kedua adalah masalah pembiayaan atau permodalan.
ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN PMO DAN TATA KELOLA PROYEK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA BANK X Nizar, Nefo Indra
Jurnal Mandiri : Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi Vol 2 No 2: Desember 2018
Publisher : Lembaga Kajian Demokrasi dan Pemberdayaan Masyarakat (LKD-PM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3038.619 KB) | DOI: 10.33753/mandiri.v2i2.50

Abstract

Di dalam tata kelola proyek, PMO sebagai unit organisasi yang mengawal, memonitor, mengontrol dan mengelola proyek-proyek berbasis teknologi informasi memiliki peran yang sangat penting. Semakin tinggi tingkat kematangan organisasi PMO dan tingkat kematangan proses tata kelola proyek semakin baik di dalam implementasi proyek, mengingat pengembangan proyek teknologi informasi memerlukan biaya yang sangat besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kematangan PMO dan Tata Kelola Proyek berbasis TI. PMO merupakan fenomena baru di dunia usaha saat ini, khususnya bagi perusahaan yang berbasis proyek mempunyai peran atau fungsi yang berbeda di tiap organisasi. Untuk melihat tingkat kematangan proses Tata Kelola Proyek berbasis TI dan tingkat kematangan organisasi IT PMO di dalam pengelolaan proyek berbasis TI, dilakukan penelitian tingkat kematangan PMO di dalam proses tata kelola proyek dengan menggunakan pendekatan proses tata kelola teknologi informasi COBIT, dan pendekatan teori Hills (2004) mengenai tingkat kompetensi unit organisasi PMO. Tingkat kematangan proses tata kelola proyek saat ini berada pada tingkat 3, atau proses tata kelola sudah didefinisikan secara tepat untuk tujuan bisnis dan teknis (defined process). Tingkat kompetensi organisasi saat ini berada pada tahap 2, atau Basic PMO.