Aulia, Fahmi
KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH MORFOLOGI KOTA TERHADAP EKOLOGI PERKAMPUNGAN TRADISIONAL DI KOTA BANDA ACEH, INDONESIA Wulandari, Elysa; Aulia, Fahmi
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2018
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v1i1.11668

Abstract

Sejarah kota Banda Aceh berkembang dari kumpulan perkampungan tradisional yang unik secara ekologi, salah satunya Gampong Lamseupeung sebagai kampung tepi sungai. Ketika bencana tsunami 2004 merusak kota, kampung tersebut tidak terkena, tapi mengalami dampak ketika kota Banda Aceh dirancang kembali dengan pendekatan kebencanaan, yang mengembangkan infrastruktur jalan evakuasi melintasi beberapa perkampungan tradisional. Hal ini menyebabkan perubahan fisikal kampung tradisional, dan karakter masyarakat setempat. Tulisan ini mengkaji perubahan ekologi perkampungan tradisional tepi sungai sebagai akibat morfologi kota Banda Aceh. Kajian ini dianggap penting karena sejalan dengan Agenda pembangunan dunia tahun 2015 hingga 2030, melihat bagaimana pembangunan perkotaan yang inklusif, aman, berketahanan dan berkelanjutan, dan memperhatikan karakter masyarakat lokal. Pendekatan penelitian secara fenomenologi melihat rekam jejak perubahan fisik kampung dengan metoda kualitatif diskriptif, terkait dua hal, yaitu: i) aspek struktur lingkungan perkampungannya dan sumber daya kampung; ii) aspek dinamika kehidupan sosial budaya dan ekonomi masyarakat. Hasil penelitian tampak perubahan pola, orientasi dan pergeseran kepadatan kampung ke arah jalan arteri dan  perubahan masyarakat berkarakter urban. Hal ini memperlemah ikatan budaya pada lahan dan ikatan sosial budaya masyarakat. Kesimpulan penelitian menunjukkan, keberadaan perkampungan tradisional perlu dipertimbangkan dalam pembangunan kota modern untuk kota kecil-sedang. Pada dasarnya mereka yang membentuk karakter khusus suatu kota.