Guan, Yiquing
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMODELAN NUMERIK 1-D ADVEKSI-DISPERSI UNTUK MEMPREDIKSI KONSTRENTASI POLUTAN DALAM BADAN SUNGAI Prasetya, Adhita; Yudianto, Doddi; Guan, Yiquing
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 3 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.819 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i3.1983

Abstract

Abstrak: Peran rekayasa Hidrologi dan Hidrolik dalam pengelolaan lingkungan menjadi amat penting dalam mengatasi permasalahan-permasalahan polutan di area perairan. Seperti telah kita ketahui bersama, pengujian kualitas air sungai membutuhkan biaya dan waktu yang cukup lama, selain itu untuk memperoleh informasi areal terpapar polutan tertentu sering kali mengalami kendala. Studi ini mencoba untuk mengatasi beberapa keterbatasan tersebut diatas dengan cara membuat pemodelan numeric 1-D adveksi-dispersi yang bertujuan untuk memprediksi konsenta-si polutan dalam badan sungai. Model numerik yang dikembangkan bertujuan untuk mempred-iksi transportasi massal kontaminan di badan sungai. Dalam melakukan analisa, metode yang digunakan adalah analisis 1 dimensi dan metode numerik menggunakan skema lax-wendroff . selain itu untuk memudahkan dalam pemodelan, dibuat model sungai rectangular dengan lebar saluran (B) 8 m, tinggi muka air (H) =0,4 m, kemiringan sungai ( so) = 0.00005, dan panjang saluran (L) = 150 km, serta dasar saluran adalah beton. Untuk mesimulasikan konsentrasi menggunakan finite difference schemes pada jarak 50 s.d 100 km, software yang digunakan ada-lah MATLAB serta menggunakan skema Lax-Wendroff (LW) untuk memecahkan Persamaan 1D Adveksi-Dispersi. Dari hasil pemodelan dapat disimpulkan terjadi pelebaran kurva konsen-trasi polutan akibat pengaruh dari hidrolika. Pada saat konsentrasi polutan tertinggi berada 50 km dari lokasi pembuangan limbah, area terpapar polutan 40 – 60 km, sedangkan pada jarak 100 km dari lokasi pembuangan limbah, area yang terpapar oleh polutan 80 – 120 km .