Wasita, M.A., nFn
Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMANFAATAN PERILAKU DAN SITUASI DALAM PROSESI ZIARAH PADA TINGGALAN ARKEOLOGI SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN (THE UTILIZATION OF BEHAVIOR AND SITUATION IN THE PILGRIMAGE PROCESSION AT ARCHAEOLOGICAL REMAINS AS A PRESERVATION EFFORT) Wasita, M.A., nFn
Kindai Etam: Jurnal Penelitian Arkeologi Vol 4, No 1 (2018): Kindai Etam
Publisher : Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2609.938 KB) | DOI: 10.24832/ke.v4i1.38

Abstract

Sebagian rangkaian aktivitas ziarah di beberapa situs arkeologi di KabupatenTapin dan Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan menunjukkan adanya perilaku dan situasi di tempat ziarah yang mendukung kegiatan pelestarian tinggalan arkeologi. Oleh karena itu, peluang ini perlu dimanfaatkan agar pihak arkeologi mendapatkan cara pelestarian yang melibatkan masyarakat dan murah biayanya. Berkaitan dengan itu, maka penelitian ini ditujukan untuk menemukan cara dalam memanfaatkan perilaku dan situasi untuk pelestarian tinggalan arkeologi dengan tidak mengganggu kegiatan ziarah, namun kegiatan pelestarian yang diinginkan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan (arkeologi). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Implementasinya di lapangan dilakukan dengan mendeskripsikan tinggalan arkeologi untuk mengetahui kondisi eksistingnya dan riwayat pemugaran yang pernah dilakukan. Pendeskripsian ini untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dapat dimanfaatkan dalam mendukung kegiatan pelestarian. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa di situs-situs arkeologi yang diziarahi terdapat situasi dan perilaku para peziarah yang mendukung kegiatan pelestarian, seperti harus bersikap sopan, tidak merusak barang-barang yang ada di tempat ziarah (dalam konteks ini termasuk tinggalan arkeologi) dan situasi di tempat ziarah yang sakral, serta adanya teguran dari orang yang hidup di alam sebelah jika tidak sopan atau melanggar tata cara ziarah. Jadi kesimpulannya, situasi dan perilaku tersebut perlu dimanfaatkan untuk mendukung pelestarian tinggalan arkeologi. Caranya dengan memberi dukungan, karena perilaku yang baik (tidak merusak warisan budaya) merupakan bagian dari isi undang-undang cagar budaya. Selain itu, juga menghormati situasi yang tercipta di tempat ziarah karena itu merupakan pemaknaan oleh sebagian masyarakat. Agar cara mendukung dan menghormati dapat dipertanggungjawabkan, arkeolog harus jujur dan netral dalam kegiatan pelestarian.Kata kuci: tinggalan arkeologi, ziarah, situasi, perilaku, pelestarianSome parts of pilgrimage activities at several archeological sites in Tapin and Hulu Sungai Utara Districts indicate the existence of behaviors and conditions that support the conservation of archeological remains. This opportunity needs to be utilized, therefore the archeological party can obtain conservation methods that involve the community and the cost is cheap. The research goal is to gain proper method on utilizing pilgrim behaviors and situation for preserving archeological remains without interfering the pilgrimage activities, but the desired of conservation activities can be scientifically accounted (archeology). This research was conducted by using descriptive methods. Its implementation in the field was carried out by describing the archaeological remains of the existing conditions and the history of restoration that had been carried out. The describing of the pilgrim behaviors and the place conditions of pilgrimage is to find out what things can be utilized in supporting conservation activities. The results indicate that at the visited archeological sites there are conditions and behavior of pilgrims who supported conservation activities, such as having to be polite, not damage the items that are in the place of pilgrimage (in this context including archeological remains) and the situation in the sacred place of pilgrimage, as well as the rebuke of people living in the adjoining realm if they are not polite or violate to the procedure of pilgrimage. It is concluded that the situation and behavior need to be used to support the preservation of archeological remains. The way is by giving support, because good behavior (not damaging cultural heritage) is part of the contents of the cultural heritage law. In addition, it also respects the situation created in the place of pilgrimage because it is a meaning by some people. In order to be able to support and respect ways, archaeologists must be honest and neutral in conservation activities.Keywords: archaeological remains, pilgrimage, situations, behavior, preservation.