Biopellet merupakan salah satu sumber energi terbarukan. Nilai kerapatandiperoleh dari penelitian ini yaitu BTK 60-80 mesh sebesar 0,997 gr/cm3 dan, BTK 80-100mesh sebesar 1,080 gr/cm3 sedangkan BK 60-80 mesh sebesar 0,554 gr/cm3dan BK 80-100mesh sebesar 0,528 gr/cm3. Berdasarkan SNI 8021-2014 nilai kerapatan BK 60-80 meshdan BK 80-100 mesh belum memenuhi standar sedangkan untuk nilai kerapatan BTK 60-80 mesh dan 80-100 mesh sudah memenuhi standar. Nilai uji keteguhan tekan perlakuanBTK 60-80 mesh sebesar 4,06 kgf/cm2 dan BTK 80-100 mesh sebesar 4,23 kgf/cm2sedangkan BK 60-80 mesh sebesar 1,54 kgf/cm2 dan BK 80-100 mesh sebesar 1,60kgf/cm2. Nilai kadar air BTK 60-80 mesh sebesar 3,980%, BTK 80-100 mesh 2,354%, BK60-80 mesh 5,374%, dan BK 80-100 mesh 5,319%. Nilai kadar air sudah menenuhistandar SNI 8021-2014. Pengujian kadar zat terbang menunjukkan BTK 60-80 mesh72,45% dan BTK 80-100 mesh 71,81% sedangkan untuk BK 60-80% 73,97 dan BK 80-100mesh 73,68%. Nilai uji kadar zat terbang sudah menenuhi standar SNI 8021-2014. Nilaikadar abu sangat tinggi yaitu BTK 5,75% dan BK 6,05%. Nilai kadar zat abu belummemenuhi standar SNI 8021-2014 yaitu ≤ 1,5%. Nilai pengujian kadar karbon terikatadalah BTK 80-100 mesh sebesar 20,09% dan BK 80-100 mesh sebesar 14,96%. Nilaikadar karbon terikat sudah memenuhi standar SNI 8021-2014 yaitu ≥ 14%. Nilai kalorBTK sebesar 4216 Kkal/kg dan nilai kalor BK 4177 Kkal/kg. Hasil penelitian inimenunjukkan nilai kalor belum memenuhi standar SNI 8021-2014 yaitu sebesar 4400Kkal/kg.Kata kunci: Bambu betung, biopellet, SNI 8021-2014
Copyrights © 2018