Tetelan merah tuna memiliki kelemahan yaitu berbau amis sehingga kurang disukai konsumen.Dengan diolah menjadi bakso diharapkan rasa amis ini dapat dihilangkan karena dalam prosespembuatan bakso ikan, diberikan perlakuan seperti pencucian, pengukusan, penambahanbumbu, dan lain-lain. Kebanyakan produk bakso belum mencukupi serat pangan (dietaryfiber), adapun standar kecukupan serat pangan yang dianjurkan yakni 25 gr/2000 kalori atau30 gr/2500 kalori/hari. Penambahan jamur tiram putih terhadap bakso ikan untukmeningkatkan kandungan nilai gizi terutama serat dan protein nabati serta untuk mendapatkantekstur yang kenyal. Penambahan jamur tiram putih sangat berpengaruh terhadap nilai gizi dandaya terima masyarakat. Hasil uji senyawa kimia dengan metoda GC-MS (GasChromatography-Mass Spectroscopy) menunjukkan pada formulasi yang diterima olehmasyarakat yaitu 70 (tetelan merah tuna) : 30 (jamur tiram putih) terdapat senyawa kimia yangdominan yaitu guiene, veridiflorol, patchoulenedanSeychellene.
Copyrights © 2018