Jurnal Ternak
Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Ternak

ANALISIS POTENSI WILAYAH PENGEMBANGAN TERNAK RUMINANSIA DI KABUPATEN LAMONGAN

Ratna Kumala Dewi (Fakultas Peternakan - Universitas Islam Lamongan)



Article Info

Publish Date
25 Jan 2019

Abstract

Kabupaten Lamongan memiliki potensi yang cukup besar di dalam mengembangkan sektor peternakannya. Fenomena ini terlihat dari kontribusi sektor terhadap pembentukan PDRB pertanian dan wilayah yang selalu meningkat antar waktu. Tujuan utama dari penelitian ini adalah (1) menentukan komoditas ternak ruminansia yang dapat diunggulkan berdasarkan dukungan sumberdaya wilayah yang dimiliki oleh Kabupaten Lamongan; dan (2) mengidentifikasi wilayah mikro yang dapat dijadikan sebagai basis pengembangan peternakan. Penelitian dilakukan pada tanggal 12 sampai dengan 30 Oktober 2018 di wilayah administratif Kabupaten Lamongan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitis statistik dan deskriptif dengan data sekunder yang dihimpun merupakan data berkala selama periode tujuh tahun yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2017 yang bersumber dari beberapa instansi terkait. Variabel yang diamati di dalam penelitian ini meliputi variabel populasi ternak, Lahan pertanian, Rumahtangga pertanian, Fasilitas pelayanan peternakan dan Variabel pendukung. Model perhitungan dalan penelitian ini meliputi: (a) Analisis LQ (Location Quotient), (b) pendugaan ketersediaan sumber pakan, (c) perhitungan daya tampung wilayah, (d) indeks spesialisasi Rumah Tangga Pertanian. Berdasarkan seluruh analisis yang dilakukan terhadap ketersediaan sumberdaya dan keterbatasan yang dimiliki oleh Kabupaten Lamongan maka wilayah pengembangan ternak ruminansia dapat diarahkan kepada beberapa wilayah dan beberapa subsistem; subsistem budidaya dan pasca panen (pengolahan). Wilayah pengembangan ternak meliputi Kecamatan Mantup, Tikung, Ngimbang, Sambeng, Modo, Solokuro dan Paciran sebagai sentra pengembangan subsistem budidaya, sementara Sukorame, Deket dan Babat sebagai wilayah ekspansinya. Sementara subsistem pengolahan dapat diarahkan terutama kepada Turi dan Paciran. Meskipun kedua wilayah ini tidak direncanakan untuk menjadi wilayah pengembangan sektor pertanian, tetapi subsistem pengolahan produk ternak tentunya masih dapat dilakukan. Upaya ini dapat dijustifikasi karena subsistem pengolahan tidak membutuhkan lahan sebagai basis produksinya, melainkan keterkaitan antar wilayah. 

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

ternak

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Veterinary

Description

Jurnal Ternak bertujuan untuk mempublikasikan hasil penelitian asli dan ulasan tentang hewan-hewan tropis yang terkait dengan biosains, bioteknologi, sumber daya bio seperti ayam, bebek, puyuh jepang, sapi, kerbau, domba, kambing, babi, kuda, serta hewan endemik Indonesia yang tidak dipatenkan. , ...