cover
Contact Name
M FATHUL AMIN
Contact Email
m.fathulamin@unisla.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Fakultas Peternakan Kampus Universitas Islam Lamongan Jl. Veteran No 53 A Kabupaten Lamongan Jawa Timur
Location
Kab. lamongan,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ternak
ISSN : 20865201     EISSN : 26846799     DOI : https://doi.org/10.30736/jtk
Jurnal Ternak bertujuan untuk mempublikasikan hasil penelitian asli dan ulasan tentang hewan-hewan tropis yang terkait dengan biosains, bioteknologi, sumber daya bio seperti ayam, bebek, puyuh jepang, sapi, kerbau, domba, kambing, babi, kuda, serta hewan endemik Indonesia yang tidak dipatenkan. , seperti ulat sutera, lebah, rusa, anoa, babirusa, dll. Jurnal Ternak mencakup berbagai topik penelitian dalam ilmu hewani: pemuliaan dan genetika, embriologi hewan, reproduksi dan fisiologi, sistem produksi hewan, nutrisi, nutrigenomik, ilmu pakan, padang rumput, agrostologi, ilmu makanan hewan, produk hewan, limbah hewan, bioteknologi , perilaku dan kesejahteraan hewan, kesehatan, sistem peternakan, sosial-ekonomi, dan kebijakan.
Articles 90 Documents
Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pembibitan Sapi Potong Di Desa Pucuk Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Ahmad Khoiri; Nuril Badriyah; Dyah Wahyuning Aspriati
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.705 KB) | DOI: 10.30736/jy.v7i1.1

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kelayakan finansial ternak sapi potong di Desa Pucuk, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan. Lokasi penelitian ini dilakukan pada beberapa peternakan di Desa Pucuk, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan. dan waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2016 sampai tanggal 23 Juli 2016. Materi pada penelitian ini adalah beberapa peternakan di Desa Pucuk, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan, dipilih pada peternakan yang sudah berpengalaman minimal 2 tahun dan peternakan dengan usaha sapi minimal 5 ekor. Populasi dalam penelitian adalah seluruh peternakan sapi potong di Desa Pucuk, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan sebanyak 10 peternak. Dan sampel dari penelitian ini adalah 5 peternakan yang ada di Desa Pucuk, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan. Data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah berupa data primer dan data skunder, baik yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Proses pengambilan data primer dilaksanakan dengan melakukan pengamatan, wawancara peternak dengan panduan kuisioner yang telah disiapkan. Data skunder diperoleh dari literatur-literatur, arsip dari beberapa pemilik peternakan sapi potong di Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan, dan  lembaga-lembaga lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi, dengan menghitung pendapatan dan finansial (BEP, R/C Ratio dan B/C Ratio). Hasil dari penelitian ini adalah kelayakan usaha pembibitan sapi potong di Desa Pucuk, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan layak dari segi pendapatan, penerimaan maupun finansial (BEP dan R/C Ratio), akan tetapi jika dinilai dari sisi Benefit Cost Ratio (B/C) dari 5 sample peternakan hanya ada 1 peternak yang layak dan menguntungkan yaitu peternakan dengan populasi 40 ekor.Keywords: analisis finansial, sapi potong
Tingkat Kesukaan Konsumen Terhadap Telur Asin Ayam Ras dan Telur Asin Itik Di Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan Muridi Qomaruddin; Hilal Afandi
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.282 KB) | DOI: 10.30736/jy.v8i2.17

Abstract

Pengumpulan data ini dilaksanakan di bulan Maret 2017 di Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan. Sedangkan penelitian dilaksanakan di UPT Agri Science Technopark Universitas Islam Lamongan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap telur asin ayam ras dan telur asin itik di Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan. Kegunaan dari penelitian ini diharapkan agar digunakan sebagai bahan penelitian untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam bidang survei tingkat kesukaan konsumen telur asin ayam ras dan telur asin itik. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 butir telur ayam ras, 20 butir telur itik, garam 2 kg, batu bata 4 kg dan air. Metode pemeraman telur asin menggunakan media batu bata dan garam, dengan perbandingan batu bata 4 kg dan garam 1 kg. Pemeraman telur ayam dilakukan 7 hari dan telur itik dilakukan 9 hari. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah uji kadar kemasiran, uji kadar air dan uji organoleptik. Data hasil uji organoleptik dianalisis menggunakan analisis statisti Uji-T Independen. Hasil penelitian yang diteliti dapat disimpulkan bahwasannya dari segi kemasiran telur asin ayam ras menghasilkan kemasiran kuning telur sebesar 0,92% sedangkan telur asin itik menghasilkan kemasiran kuning telur sebesar 0,91%. Nilai penurunan kadar air putih telur tertinggi terjadi pada putih telur itik sebesar 13,89 g dan nilai penurunan kadar air kuning telur tertinggi terjadi pada kuning telur itik sebesar 4,67 g. Untuk parameter Tingkat kesukaan konsumen terhadap telur asin ayam ras dan telur asin itik di Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan dari parameter rasa, warna, aroma/bau dan tekstur memberikan perbedaan yang nyata (Thitung ≥ 0,5). Dari uji organoleptik (rasa, aroma/bau, warna dan tekstur) telur asin ayam ras lebih disukai dibandingkan telur asin itik.Keywords: Telur Asin, Telur Asin ayam, Konsumen
Analisis Penjualan Sapi Bakalan Peranakan Ongole (PO) Berbanding dengan Sapi Peranakan Simental (PS) Di Pasar Hewan Panceng Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik M. Azhar Bashir; Wardoyo Wardoyo; Edy Susanto
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.946 KB) | DOI: 10.30736/jy.v8i1.12

Abstract

Pembibitan sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha penggemukan sapi potong di Indonesia. Biro Pusat Statistik (1997) menunjukan bahwa konsumsi daging sapi perkapita rata-rata meningkat dari 0,31 kg pada tahun 1990 menjadi 0,62 kg pada tahun 1996..Maka dari itu penelitian ini mengangkat permasalahan perbandingan presentase penjualan antara Sapi Peranakan Ongole (PO) berbanding dengan Sapi Peranakan Simental (PS) dan faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan Sapi Peranakan Ongole (PO) Berbanding dengan Sapi Peranakan Simental (PS) di Pasar Hewan Desa Surowiti Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. Sejalan dengan masalah tersebut dan hipotesis penelitian maka penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode analisis data Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji t, Analisis Regresi Linier Berganda.Hasil analisis menunjukkan bahwa, uji validitas dan reliabilitas semua variabel dinyatakan valid dan reliabel. Perbandingan penjualan sapi bakalan peranakan ongole dan sapi peranakan simental lebih tinggi sapi simental hal ini di buktikan dengan rekapitulasi hasil pengamatan yang memiliki presentase 30% dibanding 49,7% dan hasil uji t Responden sebesar thitung(PS) < ttabel(PS) = 19,817 < 2,05183 dan thitung(PS) > ttabel(PS) = 26,843 > 2,05183. Sedangkan Hasil regresi linier berganda menunjukkan Y(PO) = 1,721+ 0,349+ -0,021+ -0,091 sedangkan Y(PS) = 3,078+0,074+- 0,213+0,007. Hasil uji t menyatakan bahwa thitung(PO)< ttabel yaitu 2,780 < 2,05183 dan thitung(PS)< ttabel yaitu 0,631<2,05183, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Tangibles (X1) berpengaruh terhadap Penjualan (Y). Sedangkan pada variabel keunggulan (X2), thitung(PO) < ttabel yaitu-0,182 < 2,05183 dan thitung(PS)< ttabel yaitu -1,712< 2,05183, maka dapat disimpulkan bahwa variabel keunggulan (X2) tidak berpengaruh terhadap Penjualan (Y) pada Sapi Bakalan Peranakan Ongole dan Sapi Bakalan Peranakan Simental di Pasar Hewan Desa Surowiti Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. Dan pada variabel Harga (X3) Karena thitung(PO)> ttabel yaitu-0,172<2,05183 dan thitung(PS)< ttabel yaitu -0,094<2,05183, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Harga (X3) tidak berpengaruh terhadap Penjualan (Y) pada Sapi Bakalan Peranakan Ongole dan Sapi Bakalan Peranakan Simental di Pasar Hewan Desa Surowiti Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. Berdasarkan temuan-temuan tersebut maka Pasar hewan Desa Surowiti kecamatan Panceng kabupaten Gresik hendaknya berusaha mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai harapan konsumen (pembeli) melalui riset, analisis komplain, dan lain-lain. Pasar hewan Desa Surowiti kecamatan Panceng kabupaten Gresik perlu mengkaji lebih mendalam dan mampu melakukan riset pemasaran secara berkelanjutan untuk menentukan strategi pemasaran agar dapat memaksimalkanPotensi wilayah kususnya daerah pantura.Keywords: sapi potong, bakalan, peranakan, penggemukan
ANALISIS POTENSI WILAYAH PENGEMBANGAN TERNAK RUMINANSIA DI KABUPATEN LAMONGAN Ratna Kumala Dewi
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jy.v9i2.31

Abstract

Kabupaten Lamongan memiliki potensi yang cukup besar di dalam mengembangkan sektor peternakannya. Fenomena ini terlihat dari kontribusi sektor terhadap pembentukan PDRB pertanian dan wilayah yang selalu meningkat antar waktu. Tujuan utama dari penelitian ini adalah (1) menentukan komoditas ternak ruminansia yang dapat diunggulkan berdasarkan dukungan sumberdaya wilayah yang dimiliki oleh Kabupaten Lamongan; dan (2) mengidentifikasi wilayah mikro yang dapat dijadikan sebagai basis pengembangan peternakan. Penelitian dilakukan pada tanggal 12 sampai dengan 30 Oktober 2018 di wilayah administratif Kabupaten Lamongan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitis statistik dan deskriptif dengan data sekunder yang dihimpun merupakan data berkala selama periode tujuh tahun yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2017 yang bersumber dari beberapa instansi terkait. Variabel yang diamati di dalam penelitian ini meliputi variabel populasi ternak, Lahan pertanian, Rumahtangga pertanian, Fasilitas pelayanan peternakan dan Variabel pendukung. Model perhitungan dalan penelitian ini meliputi: (a) Analisis LQ (Location Quotient), (b) pendugaan ketersediaan sumber pakan, (c) perhitungan daya tampung wilayah, (d) indeks spesialisasi Rumah Tangga Pertanian. Berdasarkan seluruh analisis yang dilakukan terhadap ketersediaan sumberdaya dan keterbatasan yang dimiliki oleh Kabupaten Lamongan maka wilayah pengembangan ternak ruminansia dapat diarahkan kepada beberapa wilayah dan beberapa subsistem; subsistem budidaya dan pasca panen (pengolahan). Wilayah pengembangan ternak meliputi Kecamatan Mantup, Tikung, Ngimbang, Sambeng, Modo, Solokuro dan Paciran sebagai sentra pengembangan subsistem budidaya, sementara Sukorame, Deket dan Babat sebagai wilayah ekspansinya. Sementara subsistem pengolahan dapat diarahkan terutama kepada Turi dan Paciran. Meskipun kedua wilayah ini tidak direncanakan untuk menjadi wilayah pengembangan sektor pertanian, tetapi subsistem pengolahan produk ternak tentunya masih dapat dilakukan. Upaya ini dapat dijustifikasi karena subsistem pengolahan tidak membutuhkan lahan sebagai basis produksinya, melainkan keterkaitan antar wilayah. 
Analisa Tingkat Keberhasilan Inseminasi Buatan (IB) pada Sapi Potong Ditinjau dari BCS (Body Condition Score) Di Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik Jawa Timur Firmansyah Firmansyah; Arif Arya Hertanto; Nuril Badriyah
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jy.v7i2.7

Abstract

Pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei – 30 Juni tahun 2016 di kecamatan Bungah kabupaten Gresik provinsi Jawa Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tingkat BCS (Body Condition Score) berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan inseminasi buatan (IB) pada sapi potong. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan menggunakan metode kualitatif, metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2013). Data sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 30 ekor sapi potong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 30 ekor sapi dengan tingkat nilai BCS (Body Condition Score) yang berbeda yakni BCS 1 = 1 ekor, BCS 2 = 12 ekor, BCS 3 = 11 ekor, BCS 4 = 6 ekor dimana BCS dilambangkan dengan variable Y, ΣY = 82 sedangkan keberhasilan ib dilambangkan dengan variabel X, ΣX = 56 terdiri dari 26 bunting dan 4 tidak bunting dimana bunting dilambangkan dengan B yang memiliki nilai = 2 sedangkan tidak bunting dilambangkan dengan TB yang memiliki nilai = 1. Hasil perhitungan dengan rumus person product moment nilai r (korelasi) = 0,10585 kemudian diuji menggunakan tabel t = dk = n-2 = 30-2 = 28, α = 0,05, t tabel = 2,763 (-2,763 – 2,763) nilai mendekati 0 yang artinya diterima dan memiliki korelasi yang sangat lemah atau tidak berkorlasi.Keywords: inseminasi buatan, BCS (Body Condition Score)
KEUNGGULAN RELATIF KAMBING PERSILANGAN BOER DAN KACANG Ratna Dewi; Ir Wardoyo
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.091 KB) | DOI: 10.30736/jy.v9i1.26

Abstract

Persilangan adalah salah satu metode peningkatan mutu genetik ternak untuk meningkatkan produktivitas ternak dalam waktu relatif singkat. Kambing Boer dipilih untuk meningkatkan produktifitas kambing Kacang karena kambing jenis ini memiliki proporsi badan yang bagus dan mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi genetik pejantan Boer berdasarkan performa hasil persilangannya dengan kambing Kacang di UPT Agriscience Technopark UNISLA. Materi yang digunakan adalah 8 jantan dan 11 betina kambing persilangan Boer dengan kambing Kacang. Variabel yang digunakan adalah bobot lahir dan bobot sapih. Data bobot lahir (BL) dan bobot sapih (BS) dianalisa dengan analisis ANOVA. Perbedaan mean dianalisa dengan Duncant Multiple Range Test. Bobot Lahir (BL) dari persilangan kambing Boer dan Kacang adalah 2,525 + 0,91 kg untuk jantan dan 2,16 + 0,56 kg untuk betina. Bobot Sapih (BS) adalah 10,67 + 4,57 kg untuk jantan dan 8,36 + 2,34 kg untuk betina
Pengaruh Penggunaan Campuran Tepung Kunyit dan Jahe Sebagai Feed Aditif Terhadap Munculnya Gejala Penyakit Chronic Respiratory Disearce(CRD) dan Snot pada Ayam Pedaging Amiril Huda; Nuril Badriyah; Ratna Kumala Dewi
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.472 KB) | DOI: 10.30736/jy.v7i1.2

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Mei sampai 24 Juni 2016 di peternakan mandiri Dusun Belud, Desa Mojosari, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan campuran tepung kunyit dan jahe sebagai feed aditif terhadap penyakit Chronic Respiratory Disease (CRD) dan Snot pada ayam pedaging. Materi yang digunakan di penelitian ini menggunakan 60 ekor ayam pedaging dari strain loghman, campuran kunyit dan jahe dalam bentuk tepung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), pola tersarang. Dimana penambahan campuran tepung kunyit dan jahe 1%, 2%, 3%. Setiap perlakuan diulang 3 kali dan setiap ulangan berisi 5 ekor. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah Kejadian gejala penyakit CRD dan Snot pada ayam pedaging. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis statistik RAL. Hasil penelitian yang diteliti, dapat disimpulkan bahwasannya pengaruh pemberian campuran tepung kunyit dan jahe tidak berpengaruh terhadap terjadinya penyakit CRD dan Snot pada ayam broiler . Akan tetapi angka kejadian CRD dan Snot pada ayam broiler yang mengkonsumsi kunyit dan jahe lebih bagus dari pada kontrol. Hal ini disebabkan kunyit banyak mengandung minyak atsiri dan kurkumin, dan pada jahe terdapat kandungan zingiberol dan zingiberen juga terdapat minyak atsiri dan kandungan senyawa aktif lainnya yang ada dalamnya.Keywords: Kunyit, Jahe, Feed Aditif, CRD, Snot
STUDI PENERAPAN ESTRUS SYNCHRONIZATION DAN TEKNOLOGI IB JENIS BOER TERHADAP RESPON BIRAHI DAN KEBUNTINGAN KAMBING LOKAL PADA KELOMPOK PETANI PETERNAK “TELAGA TERNAK MANDIRI” DI KABUPATEN LAMONGAN Edy Susanto; Mufid Dahlan
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jy.v8i2.18

Abstract

Lamongan merupakan wilayah kering yang banyak terdapat populasi kambing lokal (kacang cross) dan diusahakan oleh peternak rakyat secara tradisional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil penerapan Estrus Synchronization dan teknologi IB jenis Boer terhadap persentase birahi dan kebuntingan kambing lokal pada kelompok petani peternak “Telaga Ternak Mandiri” di Kabupaten Lamongan. Penelitian dilaksanakan di Desa Tlogoagung Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan mulai tanggal 2 april – 30 juli 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Studi analitis yaitu seperti pada desain percobaan (Nazir, 2005). Sampel yang digunakan sebanyak 20 kambing lokal. Semen beku yang digunakan breed australian boer galur Banjo dan Klien Diamond yang diperoleh dari Laboratorium Lapang “Sumber Sekar” Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Estrus Synchronization PGF2α pada kambing lokal di kabupaten Lamongan menghasilkan respon birahi tertinggi sebesar 80% dicapai pada dosis 1,5 ml / ekor. Rerata angka kebuntingan hasil teknologi IB jenis boer terhadap kambing lokal di kabupaten lamongan adalah sebesar 75%.Keywords: IB, Estrus Synchronization, Boer, Kambing Lokal, Lamongan
Kesesuaian Rumus Schrool dan Pita Ukur Terhadap Bobot Badan Sapi Brahman Cross Di Kelompok Ternak Sumber Jaya Dusun Pilanggot Desa Wonokromo Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan Moh. Romadhona Adi Susanto; Ratna Kumala Dewi; Mufid Dahlan
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.297 KB) | DOI: 10.30736/jy.v8i1.13

Abstract

Usaha peternakan Sapi Brahman Cross (BX) hingga saat ini masih didominasi oleh peternakan rakyat dengan skala usaha kecil dan sistem pemeliharaannya bersifat tradisional. Sistem pemasaran Sapi di wilayah Kabupaten Lamongan masih menggunakan metode taksiran. Salah satu cara untuk memperkirakan bobot badan adalah dengan mengukur lingkar dada ternak karena lingkar dada seekor ternak memiliki korelasi yang sangat kuat untuk menduga bobot hidup ternak. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan bobot hidup ternak adalah menggunakan rumus Schoorl dan pita ukur. Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Ternak Sumber Jaya Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sapi Brahman Cross (BX) sebanyak 30 ekor. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan Uji-T. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai T hitung (t) antara rumus Schoorl dengan timbangan Digital lebih besar dari T tabel (t0,05) yaitu (t = 76,26 ≥ t0,05 = 2,056), nilai T hitung (t) antara pita ukur dengan timbangan Digital lebih besar dari T tabel (t0,05) yaitu (t=52,5 ≥ t0,05 = 2,056 ). Hasil tersebut menandakan bahwa terdapat penyimpangan yang signifikankan dalam pendugaan bobot badan Sapi Brahman Cross di Kelompok Ternak Sumber Jaya Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan.Keywords: bobot badan, pita ukur, rumus Schoorl, Sapi Brahman Cross (BX)
PENGARUH SUBSTITUSI CEKER AYAM TERHADAP KUALITAS KIMIA NUGGET AYAM Silviana Rahayu
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.076 KB) | DOI: 10.30736/jy.v9i2.32

Abstract

Ceker ayam (kaki ayam) merupakan bagian dari tubuh ayam yang kurang diminati oleh sebagian masyarakat, ceker ayam merupakan hasil samping dari pemotongan ayam dengan nilai harga yang lebih murah dibandingkan dengan hasil pemotongan bagian dari tubuh ayam lainnya. Selama ini ceker ayam baru dimanfaatkan secara konvensional oleh masyarakat sebagai campuran sop dan krupuk ceker ayam untuk penganekaragaman pangan penelitian kali ini menggunakan ceker ayam yang diisubstitusikan ke dalam nugget ayam. Telah dilakukan penelitian pada tanggal 9 April sampai 12 mei 2018 untuk mengetahui kualitas kimia nugget ayam yang disubstitusi dengan ceker  ayam (shank) dari hasil limbah rumah potong ayam (RPA). Penelitian ini menggunakan  rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Variabel yang diamati dalam kandungan kimia (kadar air, kadar lemak,  kadar protein, kadar abu  dan kadar karbohidrat) dari data yang didapat dianalisis menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi ceker ayam tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar lemak,kadar abu, kadar protein dan kadar karbohidrat nugget ayam (P<0,05). Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya berbeda nyata hal ini dikarenakan kandungan ceker ayam tidak berbeda jauh dengan kandungan daging ayam.