Jurnal Ternak
Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Ternak

PENERAPAN TEKNOLOGI KANDANG ANTI BANJIR DI DESA BOJOASRI, KECAMATAN KALITENGAH, KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR

Wahyuni . (Fakultas Peternakan - UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN)
Edy Susanto (Fakultas Peternakan)
Husen . (Litbang Pemas UNISLA)
Dwi Kartika sari (Fakultas Teknik - UNISLA)



Article Info

Publish Date
25 Jan 2019

Abstract

Kandang anti banjir merupakan sebuah temuan teknologi dalam rangka pencegahan kerugian usaha peternakan kambing di daerah aliran Sungai Bengawan Solo (Wachid et al.2009). Desa Bojoasri Kecamatan Kalitengah adalah salah satu Desa di Kabupaten Lamongan yang terkena dampak banjir stiap tahunnya. Banjir tersebut merupakan banjir tahunan yang menyebabkan banyak kerugian dari sektor pertanian, perikanan dan peternakan. Salah satu usaha peternakan yang banyak merugi adalah peternakan kambing. Oleh  karena  itu  penting  dilakukan  pada  program  diseminasi  produk  teknologi  ke masyarakat ini dengan judul “PENERAPAN TEKNOLOGI KANDANG ANTI BANJIR DI DESA BOJOASRI, KECAMATAN KALITENGAH, KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR”.Target  yang  diharapkan  pada  kegiatan  ini  meliputi:  Anggota  kelompok  mitra mampu membuat kandang yang aman dari bahaya banjir yaitu kandang anti banjir sebagai pencegahan kerugian usaha peternakan kambing. Mampu membuat awetan pakan berbasis bahan pakan lokal meliputi; pakan silase, pakan konsentrat dan fermentasi gedebok pisang. Mampu mengolah kotoran kambing menjadi pupuk organik berbasis bakteri lokal menggunakan metode fermentasi. Serta, tersedianya kandang anti banjir dan sarana produksi ternak di tingkat kelompok mitra berjumlah 10 unit sehingga kerugian akibat banjir pada sektor ternak Kambing dapat ditekan. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain: pengusul program, kelompok ternak “Asri”, karang taruna Desa Bojoasri, mahasiswa dan teknisi.Satu unit kandang dibangun dengan ukuran 2 m x 2 m sehingga luasannya 4 m2. Jikadiameter silinder bambu adalah 10 cm; untuk membuat lantai ukuran 2  x  2 meter maka diperlukan bambu dengan panjang 2 meter sebanyak 20 batang. Satu bambu mempunyai volume = ∏ x r2 x t = 3,14 x 52cm x 200cm = 15.700 cm3 = 0,0157 m3. sehingga volume 20 batang bambu adalah 20 x 0,0157 m3  = 0.314 m3. Besarnya gaya keatas (Fa) bisa dihitung:  Fa  =  ρ v  g  =  1000  kg/m3   x  0.314  m3   x  9,81  N/Kg  =  3.080,34  N.  Jika dikonversikan dalam kilogram :  3.080,34 N dibagi 9,81N/Kg = 314  Kg.  Berdasarkan perhitungan tersebut maka berat maksimal  yang bisa ditahan oleh gaya keatas adalah kurang dari 314 Kg. Jika rata-rata berat kambing adalah 40 Kg maka berat 3 ekor kambing adalah 120 Kg. Sehingga rakit ini bisa digunakan sebagai lantai pada kandang panggung dengan kapasitas 7 ekor kambing, namun dengan luasan 4 m2, maka kambing yang dapat ditampung adalah 4 ekor kambing mengingat satu ekor kambing membutuhkan luasan 1 m x 1 m tanpa sekat.Luaran yang diharapkan pada kegiatan ini adalah: Jurnal Ilmiah/ prosiding nasional tentang penerapan teknologi tepat guna, kandang anti banjir untuk mencegah kerugian usaha peternakan kambing di Desa Bojoasri Kec. Kalitengah, Kab. Lamongan; Publikasi media massa tentang kandang anti banjir untuk mencegah kerugian usaha peternakan kambing di Desa Bojoasri Kec. Kalitengah, Kab. Lamongan; Seperangkat kandang anti banjir berjumlah 10 unit di Desa Bojoasri, Kec. Kalitengah, Kab. Lamongan; Peningkatan penerapan  iptek  lanjutan  di  masyarakat  (manajemen  pakan  ketika  terjadi  banjir  yaitu dengan membuat pakan awetan: pakan silase rumput dan fermentasi gedebok pisang; serta manajemen pengolahan kotoran kambing menjadi pupuk organik berbasis bakteri lokal menggunakan metode fermentasi).

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

ternak

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Veterinary

Description

Jurnal Ternak bertujuan untuk mempublikasikan hasil penelitian asli dan ulasan tentang hewan-hewan tropis yang terkait dengan biosains, bioteknologi, sumber daya bio seperti ayam, bebek, puyuh jepang, sapi, kerbau, domba, kambing, babi, kuda, serta hewan endemik Indonesia yang tidak dipatenkan. , ...