This paper attempts to present an explanation of the cosubordination construction of Indonesian language in the van Valine’s functionalism perspective. van Valine divides the clause relationship into three types: coordination, subordination, and cosubordination. Cosubordination is a series of sequential activities of a construction carried out by participants. This relationship resembles coordination, but cannot stand alone as a free clause because one clause is bound to another. This relationship produces semantic relations. The research method used in this study is descriptive qualitative method based on data resources from Kompas on January and March, 2018. Based on data searching, found several meaningful relations found in the cosubordinated construction of Indonesian language, namely the meaning of the purposive, phase, indirect discourse, jussive (command expression, request, or demand), propositional attitude, cognition, and indirect perception. ABSTRAKTulisan ini akan menyajikan sebuah paparan tentang konstruksi kosubordinasi bahasa Indonesia dari sudut pandang fungsionalisme van Valin. van Valin membagi hubungan klausa ke dalam tiga jenis: koordinasi, subordinasi, dan kosubordinasi. Kosubordinasi merupakan rangkaian aktivitas berurutan dari suatu konstruksi yang dilakukan oleh partisipan. Hubungan ini menyerupai koordinasi, tetapi tidak dapat berdiri sendiri sebagai suatu klausa bebas karena klausa yang satu terikat pada yang lain. Hubungan ini menghasilkan relasi semantik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan data yang bersumber dari Kompas periode Januari dan Maret 2018. Berdasarkan penelusuran terhadap data, ditemukan beberapa relasi makna yang terdapat dalam konstruksi kosubordinasi bahasa Indonesia, yaitu relasi bermakna tujuan, fase, wacana tidak langsung, jussive (ekspresi perintah, permintaan, atau tuntutan), penyikapan awal, kognisi, dan persepsi tidak langsung.
Copyrights © 2019