cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa
ISSN : 23388528     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Ranah: Journal of Language Studies is published by the National Agency for Language Development and Cultivation. It is a research journal which publishes various research reports, literature studies and scientific writings on phonetics, phonology, morphology, syntax, discourse analysis, pragmatics, anthropolinguistics, language and culture, dialectology, language documentation, forensic linguistics, comparative historical linguistics, cognitive linguistics, computational linguistics, corpus linguistics, neurolinguistics, language education, translation, language planning, psycholinguistics, sociolinguistics and other scientific fields related to language studies. It is published periodically twice a year in June and December. Each article published in Ranah will undergo assessment process by peer reviewers.
Arjuna Subject : -
Articles 248 Documents
Ranah, Volume 6 Nomor 1 Prawacana, Daftar Isi, Abstrak
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 6, No 1 (2017): Ranah: Jurnal Kajian Bahasa
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (838.066 KB) | DOI: 10.26499/rnh.v6i1.460

Abstract

ANALISIS PENGGUNAAN SKEMATA DALAM BAHASA IKLAN ANAK Hyunisa Rahmanadia
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Ranah
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.73 KB) | DOI: 10.26499/rnh.v1i1.4

Abstract

Penelitian mengenai iklan sudah banyak dilakukan untuk menemukan cara pengemasan iklan yang ideal. Namun, penelitian tersebut masih belum dapat menjelaskan bagaimana iklan tersebut berpengaruh terhadap pikiran pembacanya. Dengan menggunakan teori skemata yang berhubungan dengan struktur kognitif dalam pikiran seseorang dan teori perkembangan anak dari Hurlock, penelitian ini membahas mengenai penggunaan bahasa akan dapat memancing pengalaman yang dimiliki oleh seorang ketika membaca iklan tersebut sehingga anak itu akan lebih mudah mengingat pesan yang disampaikan. Objek penelitian ini adalah iklan untuk anak-anak yang termuat dalam majalah anak-anak “Bobo” dari bulan Januari sampai Agustus 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana penempatan informasi baru dalam skemata anak yang dapat digunakan untuk membantu para pembuat iklan dalam mengemas iklan.
TIPE TINDAK TUTUR DALAM KOMUNIKASI DENTAL HIPNOSIS: SUATU KAJIAN PRAGMATIK Nani Darmayanti; Jatmika Nurhadi; Gilang Yubiliana
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Ranah
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5450.552 KB) | DOI: 10.26499/rnh.v3i2.44

Abstract

Penelitian yang berjudul “Tipe Tindak Tutur dalam Komunikasi Dental Hiposis: Suatu Kajian Pragmatik” ini menggunakan metode kualitatif dengan penyajian data deskriptif. Dengan memanfaatkan teori pragmatik, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tipe tindak tutur yang digunakan dokter gigi dalam komunikasi dental hipnosis. Data diperoleh dari peristiwa tutur antara dokter gigi dan pasien dalam suatu konteks situasi pemeriksaan gigi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam merealisasikan komunikasi dental hipnosis bagi pasiennya, seorang dokter gigi memanfaatkan pemarkah-pemarkah linguistik yang bersistem. Tipe tindak tutur yang dimanfaatkan dokter gigi dalam komunikasi dental hipnosis didominasi oleh (1) asertif menyatakan, (2) direktif-memerintah, (3) ekspresif-memuji. Semua strategi kebahasaan yang digunakan tersebut bertujuan untuk memberi sugesti agar pasien tidak merasa kesakitan ketika dilakukan tindakan medis.
Prawacana, Daftar Isi, Abstrak Ranah, Volume 7, Nomor 1, Juni 2018
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 7, No 1 (2018): Ranah: Jurnal Kajian Bahasa
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.095 KB)

Abstract

PERIBAHASA: KEARIFAN LOKAL PEMBENTUK KARAKTER ANAK-ANAK DAYAK MAANYAN DI KALIMANTAN TENGAH R. Hery Budhiono
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 5, No 1 (2016): Jurnal Ranah
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.666 KB) | DOI: 10.26499/rnh.v5i1.35

Abstract

The proverbs of Dayak Maanyan that became the object of this research are associated with the character building of the child speakers of the language. The objective of this research is to find the connection between the meaning of the Dayak Maanyan proverbs and the characters of its speakers. This descriptive qualitative research is divided into three stages, namely data provision, analysis and presentation. The data are Dayak Maanyan proverbs which then analyzed and elaborated informally using qualitative narration. Some of the proverbs contain noble teachings and sermons in addition to its unbounded-by-time-and-space nature. One of the proverbs is “Nyalah karewau napait hang urung” which means “like a buffalo pulled in nose”. This proverb is about firmness and confidence. By having these characters, one is expected to recognize their own self and then learn to comprehend and appreciate others. This noble values will build strong characters and spirits if applied continuously. ABSTRAKPeribahasa Dayak Maanyan yang menjadi subjek penelitian ini berusaha dikaitkan dengan pembentukan karakter anak-anak penutur bahasa tersebut. Tujuan ditulisnya penelitian ini adalah mencari hubungan antara makna peribahasa Dayak Maanyan dengan karakter penuturnya. Penelitian deskriptif kualitatif ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu penyediaan data, analisis, dan penyajian hasil analisis. Data berupa peribahasa Dayak Maanyan. Kemudian, dianalisis dan diuraikan secara informal menggunakan narasi kualitatif. Beberapa peribahasa memang mengandung ajaran dan nasihat yang bernilai luhur di samping sifatnya yang tidak terikat ruang dan waktu. Salah satunya adalah peribahasa “Nyalah karewau napait hang urung” yang bermakna seperti kerbau ditarik di hidungnya. Peribahasa tersebut mengandung makna tentang keteguhan pendirian dan kepercayaan diri. Berbekal dua kecakapan tersebut seseorang diharapkan mampu mengenali diri sendiri dan selanjutnya menyelami dan menghargai orang lain. Nilai-nilai luhur seperti ini akan membentuk karakter dan jiwa yang kuat jika malar diterapkan.
JOSHI NI, DE, DAN O SEBAGAI KATEGORI POSTPOSISIONAL/PEMARKAH DALAM BAHASA JEPANG: KAJIAN SINTAKTIS DAN SEMANTIS Titien Rostini
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Ranah
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6145.506 KB) | DOI: 10.26499/rnh.v2i2.237

Abstract

Hasil penelitian tipologis terhadap bahasa-bahasa di dunia menunjukkan adanya berbagai corak pola urutan yang masing-masing memiliki corak internal bawahannya sendiri yang menyangkut bermacam-macam konstruksi yang ada di dalamnya. Bahasa Jepang (BJ) sebagai salah satu bahasa asing di Indonesia memiliki berbagai jenis karakteristik yang berbeda dengan struktur bahasa Indonesia. Secara tipologis, perbedaan yang paling mencolok adalah BJ memiliki linearitas kata S-O-P yang bersifat postposisional dalam bentuk partikel yang secara obligatoris muncul dalam kalimat. Secara hipotesis, dinyatakan bahwa partikel BJ berjumlah sekitar 70 jenis. Kehadiran partikel dalam kalimat bersifat multifungsi. Selain itu, dalam BJ sering ditemukan adanya partikel rangkap (double particles).Tulisan ini akan mendeskripsikan ihwal partikel (ni, de, dan o) baik yang berfungsi sebagai pemarkah (markers) atau sebagai postposisional. Selain itu, akan dikaji pula dengan melibatkan pemahan makna aspektualitas, aksionalitas dan temporalitas.
Prawacana, Daftar Isi, Abstrak Ranah, Jurnal Kajian Bahasa
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 5, No 1 (2016): Jurnal Ranah
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.832 KB) | DOI: 10.26499/rnh.v5i1.656

Abstract

TINDAK TUTUR KOMISIF PEMENTASAN DRAMA “MANGIR WANABAYA” (SUATU TINJAUAN SOSIOPRAGMATIK) Andri Wicaksono
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 4, No 1 (2015): Jurnal Ranah
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9081.856 KB) | DOI: 10.26499/rnh.v4i1.26

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk dan konteks sosial tuturan yang digunakan untuk menyatakan tindak tutur komisif berniat, berjanji, bersumpah, dan bernadar dalam Pementasan drama Mangir Wanabaya. Penelitian ini mempergunakan pendekatan pragmatik dan sosiolinguistik, yang selanjutnya disebut pendekatan sosiopragmatik. Masalah yang akan diteliti ialah bentuk pemakaian dan konteks tindak tutur komisif. Desain penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi. Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumen. Pengumpulan data penelitian, yaitu dengan simak-catat konteks penggunaan bahasa yang alamiah agar dapat mengungkap maksud tuturan komisif secara tepat. Hasil penelitian membuktikan bahwa bentuk tindak tutur komisif pementasan drama Mangir Wanabaya dapat berupa kata, predikat propositif, dan konteks yang menyatakan komisif. Konteks dalam kajian pragmatik dapat dijadikan petunjuk untuk mengenali maksud. Tindak tutur komisif yang didapat adalah tindak tutur komisif berniat,tindak tutur komisif berjanji, tindak tutur komisif bersumpah, tindak tutur komisif bernadar.
PEMETAAN VITALITAS BAHASA-BAHASA DAERAH DI BENGKULU: PENTINGNYA TOLOK UKUR DERAJAT KEPUNAHAN BAGI PELINDUNGAN BAHASA DAERAH Sarwo F. Wibowo
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Ranah
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.01 KB) | DOI: 10.26499/rnh.v5i2.149

Abstract

Studies about protection of local languange so far is sporadic. The earlier studies carried out only based on common sense information or researcher interest, not based on scientific fact of languange exticntion degree. It is happen because there is no benchmark which languange is more urgent to revitalize. This paper describes the result of languanges vitality mapping in Bengkulu and its strategic position on the efforts of local languanges protection. The number of languange based on Peta Bahasa Pusat Bahasa. To determine degree of languange extinction, UNESCO formula which include nine indicators (1) intergenerational language transmission, (2) absolute number of speakers, (3) proportion of speakers within the total population, (4) trends in existing languange domains, (5) response to new domain and media, (6) material for languange education and literacy, (7) govermental and institutional languange attitudes and policies, (8) including official status and use, (9) community member attitudes towards their own languange, 10) amount and quality of documentation. Data was collected which some methods, i.e. library research (for indicator 2, 3, 6 and 9), interview (indicator 7 and 8), observation (indikator 5), and survey (indikator 1, 4, 9). Then, data interpreted based on languange endangerment scale , that is safe, at risk, disappearing, moribund, nearly extinct, dan extinct. The interpretation then converted to languange vitality map with some colour graduation. ABSTRAKPenelitian mengenai pelindungan bahasa daerah yang dilakukan selama ini bersifat sporadis. Penelitian tersebut dilakukan berdasarkan informasi (common sense) atau ketertarikan peneliti saja, bukan didasarkan pada fakta ilmiah tentang derajat kepunahan bahasa. Hal ini tentu saja disebabkan oleh karena belum ada tolok ukur yang dapat dijadikan patokan untuk menentukan bahasa mana yang lebih mendesak untuk direvitalisasi. Penelitian ini akan memaparkan hasil pemetaan vitalitas bahasa di Bengkulu dan posisi strategisnya dalam usaha pelindungan bahasa daerah. Jumlah bahasa didasarkan pada Peta Bahasa keluaran Pusat Bahasa. Untuk menentukan derajat kepunahan bahasa digunakan rumusan UNESCO yang mencakup sembilan indikator, yaitu (1) transmisi bahasa antargenerasi, (2) besarnya jumlah penutur, (3) perbandingan penutur dengan jumlah penduduk, (4) kecenderungan dalam ranah pemakaian bahasa, (5) daya tanggap terhadap ranah baru dan media, (6) materi untuk pendidikan bahasa dan keberaksaraan, (7) kebijakan bahasa oleh pemerintah dan institusi, (8) termasuk status resmi dan pemakaiannya, (9) sikap komunitas penutur terhadap bahasa mereka, serta 10) jumlah dan kualitas dokumentasi bahasa. Data dikumpulkan dengan beberapa metode, yaitu studi pustaka (indikator 2, 3, 6, dan 9), wawancara (indikator 7 dan 8), observasi (indikator 5), dan survey (indikator 1, 4, dan 9). Data kemudian diinterpretasikan berdasarkan derajat kepunahan bahasa yaitu Aman (safe), beresiko (at risk), mulai terancam punah (disappearing), parah (moribund), hampir punah (nearly extinct), dan punah (extinct). Hasil penelitian ini kemudian dituangkan ke dalam peta dengan gradasi warna tertentu.
Menyingkap Makna dan Tanda dalam Iklan Rokok A-Mild Versi “Hasrat”: Kajian Semiotika Fathin Shofa; Meina Astri Utami
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 6, No 2 (2017): Ranah: Jurnal Kajian Bahasa
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.187 KB) | DOI: 10.26499/rnh.v6i2.266

Abstract

This semiotic study seeks to investigate how meanings and ideology in the A-Mild advertisement are represented through denotation, connotation and myth. By using Barthes’ (1991) Orders of Signification and Dyer’s (1982) theory of visual elements, this study uses a descriptive qualitative method as the basic principle of methodology. The results of the study show that the advertisement tries to attract consumers by delivering a message that ‘desire’ is something crucial in someone’s life. Moreover, it is indicated that there are several myths in the advertisement. First, ‘desire’ is something which can determine someone’s success in life. Second, happiness can be defined as freedom, pleasure, success, luxury and happiness with beloved ones. Third, smoking may help someone to find his hidden desire and lead him to his true choice in life. Furthermore, it is also revealed that the advertisement has hidden ideologies. The advertisement has implicitly suggested a life style which is consumptive and hedonistic such as a high class life (having a luxurious car). It also distorts the idea that smoking is not threatening and dangerous. Considering the underlying ideologies in this advertisement, it is found that there is a form of persuasiveness which has implicitly tried to make a good image of cigarette on the consumers’ minds. Therefore, the results of this study are expected to show the real image of the advertisement that it affects the consumers’ psychology and in consequence they unconsciously perceive the act of smoking as something elegant (as implied in the hedonism and freedom view) or not dangerous. AbstrakPenilitian ini berjudul Analisis Semiotika: Menyingkap Makna dan Tanda dalam Iklan Rokok A-Mild Versi “Hasrat”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna dan ideologi dalam iklan rokok A Mild versi “Hasrat” direpresentasikan melalui makna denotasi, konotasi serta mitos. Dengan melakukan metode penelitian deskriptif kualitatif, penelitian ini menggunakan analisis semiotika sebagai prosedur penelitian yang berbasis pada teori tatanan signifikasi milik Barthes (1991) dan teori elemen visual milik Dyer (1982). Temuan menunjukan bahwa iklan rokok ini mencoba menarik minat konsumen dengan cara penyampaian pesan krusial mengenai pencarian hasrat dalam kehidupan seseorang. Akan tetapi, lebih  jauh temuan mengindikasikan bahwa terdapat beberapa mitos dalam iklan rokok ini. Pertama, hasrat merupakan sesuatu yang dapat menentukan kesuksesan hidup seseorang. Kedua, kebahagiaan didefinisikan sebagai kebebasan, kesenangan, kesuksesan, kemewahan serta kebahagian bersama orang-orang terkasih. Ketiga, produk rokok ini dapat menginspirasi seseorang dalam menemukan hasrat terpendam yang dapat menghantarkannya pada pilihan kehidupannya. Selain itu, iklan ini terindikasi memiliki ideologi tersembunyi. Iklan ini telah secara implisit menawarkan gaya hidup konsumtif dan hedonistik seperti gaya hidup yang berkelas (memiliki mobil, dll.). Iklan ini juga mendistorsi konsep bahwa merokok bukanlah sesuatu yang membahayakan dan mengancam nyawa. Merujuk pada nilai-nilai ideologi yang terkandung dalam iklan ini, ditemukan suatu bentuk persuasivitas iklan yang secara implisit berusaha meningkatkan citra rokok dalam benak para konsumen. Ini berdampak pada psikologi para konsumen yang secara tidak sadar memandang bahwa merokok merupakan bentuk perilaku yang elegan (tersirat dalam makna hedonisme serta kebebasan) ataupun tidak membahayakan (ironis).

Page 1 of 25 | Total Record : 248