Pekerja kuli gendong di Pasar Beringharjo masih menggunakan cara manual dalam melakukan pekerjaanya yaitumengangkat dengan tangan kosong dan dengan bantuan kain gendong. Dalam melakukan aktivitasnya pekerjamembungkuk dengan posisi leher mendongak ke atas, tangan pekerja juga terpelintir saat mengangkat beban danpekerja membawa beban diatas berat beban yang diijinkan. Hal ini merupakan sikap kerja yang tidak ergonomis,yang akan menyebabkan risiko kerja untuk pekerja misalnya cedera otot, keseleo dan kelelahan berlebih. Pekerjaanini dilakukan berulang kali dalam satu hari dan akan diakumulasikan dalam waktu yang lama. Keadaan ini perludievaluasi lebih lanjut. Evaluasi risiko kerja terhadap pekerjaan berulang dilakukan dengan pendekatan Manual TaskRisk Assesment (ManTRA) untuk menganalisis perlu atau tidaknya dilakukan tindakan lebih lanjut dan pendekatanRapid Upper Limb Assesment (RULA) untuk menentukan tingkat aksi yang diperlukan berdasarkan skor yang ada.Berdasarkan penelitian dengan metode ManTRA didapatkan faktor risiko pengerahan tenaga dengan skor 5 danjumlah nilai 8, sedangkan perhitungan akhir ManTRA menunjukan skor 15 sampai 18 yang menunjukan perludilakukan tindakan lebih lanjut. Grand Skor RULA memiliki skor 7 yang berarti perlu dilakukan adanya investigasidan tindakan secepat mungkin. Risiko kerja dapat dimimalkan dengan melakukan tindakan sesuai dengan hasilpenelitian. Tindakan yang dapat diambil adalah dengan memperbaiki postur kerja, mengurangi berat beban danmengurangi jam kerja.
Copyrights © 2018