Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui substrat yang akan menghasilkan yoghurt dengan karakterpaling baik yaitu total bakteri probiotik tertinggi, kadar asam laktat dan pH sesuai SNI 01-2981-1992 danaktivitas antioksidan tertinggi. Variasi perlakuan yang digunakan adalah substrat tempe kedelai, tempe jagung,tempe kombinasi (kedelai 90% dan jagung 10%), dengan yoghurt susu skim 15% sebagai kontrol. Bahan yangdigunakan untuk membuat yoghurt tempe adalah tempe kedelai, tempe jagung, tempe kombinasi, susu skim,starter yoghurt komersial yang berisi bakteri probiotik L. acidophillus LA5, Bifidobacteria BB12, dan S.thermophillus. Susu tempe yang telah ditambah susu skim (15% b/v) dipasteurisasi pada suhu 800C selama 30menit kemudian didinginkan sampai suhu 400C. Susu tempe kemudian diinokulasi secara aseptis dengan 5%starter dan diinkubasi pada suhu 400C selama 12 jam. Parameter yang diuji dalam penelitian ini adalah totalbakteri probiotik dengan metode Total Plate Count (TPC), kadar asam laktat dengan metode titrimetri, pHdengan menggunakan pHmeter yang dilakukan setiap satu jam selama 12 jam dan aktivitas antioksidan denganmetode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydraztl) setiap tiga jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaansubstrat tempe dari berbagai variasi substrat dapat meningkatkan total bakteri probiotik dan aktivitas antioksidan.Total bakteri probiotik tertinggi pada yoghurt tempe jagung, aktivitas antioksidan tertinggi pada yoghurt tempekedelai dan kadar asam laktat dan pH seluruh variasi substrat sesuai dengan SNI 01-2981-1992.
Copyrights © 2011