<![CDATA[Abstrak : Mengungkap makna teks politik dalam wacana tidak semudah seperti itu. Orang atau kelompok tertentu mencoba menjadikannya sebagai taktik untuk menutupi beberapa kepentingan dari kelompok yang tidak diinginkan. Salah satu teks politik yang menarik yang ditutupi oleh banyak makna yang tertipu adalah surat-surat Tan Malaka di era penjajahan Belanda. Dengan menerapkan teori Analisis Wacana Kritis (CDA) khususnya teori Van Leeuwen (2008) yang fokus pada konsep wacana sebagai rekontekstualisasi praktik sosial, mewakili aktor sosial, fungsionalisasi dan identifikasi, dan konstruksi diskursif dengan sengaja; memulai cara untuk menggali makna yang tidak terungkap di balik wacana politik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana fungsi teks politik dapat memanipulasi dan menyamarkan pembaca baik untuk anggota maupun orang luar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produsen teks politik telah diatur dan dilakukan dengan baik sehingga praktik kamuflase dalam teks ini seperti multi deskripsi di mana makna multi-lapisan untuk melindungi informasi hanya untuk konsumen terbatas. Dalam hal ini, ada hubungan fungsi strategis dan taktis yang tersembunyi dalam surat-surat ini]]>
Copyrights © 2019
