Pekerjaan dalam bidang pariwisata menuntut pekerja memiliki kompetensi utama hospitality, termasuk menerima komplain pelanggan dengan positif. Komplain pelanggan berpotensi menimbulkan tekanan emosional. Lulusan SMK Pariwisata A yang masih remaja perlu tangguh dalam menghadapi tekanan dan mampu bangkit kembali dari kegagalan dan memperoleh makna (resiliensi). Resiliensi merupakan inner strength, dapat dipelajari dan dibangun di sekolah. Penelitian ini bertujuan mengkaji peran self-esteem dan school well-being terhadap resiliensi. Partisipan adalah 73 siswa dari SMK Pariwisata A. Data dikumpulkan melalui kuisioner. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara bersamaan self-esteem dan school well-being berperan pada resiliensi siswa. Secara terpisah hanya selfesteem yg berperan signifikan pada resiliensi. Artinya dalam membangun resiliensi dibutuhkan peran dari selfesteem dan school well-being secara bersamaan. Kedua hal ini harus difasilitasi oleh pihak sekolah secara keseluruhan sehingga siswa SMK Pariwisata A setelah lulus sudah memiliki ketrampilan untuk menghadapi tantangan pekerjaan.
Copyrights © 2017