Perubahan penjadwalan pada lantai produksi merupakan hal yang sering terjadi guna memenuhipermintaan konsumen, hal tersebut menyebabkan adanya nervousness. Nervousness yang terjadi akanberdampak pada meningkatnya ongkos persediaan dan menurunnya service level. Permintaan (order awal)diberikan untuk 1 minggu ke depan (5 hari) yang berfluktuasi yang diberikan pada akhir minggu sebelumnya.Dalam situasi riil, sering kali konsumen melakukan perubahan dari order yang telah disepakati (perubahanorder awal). Perubahan order yang terjadi adalah berfluktuasi dan bersifat stokastik. Penelitian inimengembangkan model penentuan ukuran batch produksi dan buffer stock untuk mengurangi total ongkosakibat dari perubahan order awal (nervousness). Variabel keputusan dalam penelitan ini adalah periodeproduction run (T) dan buffer factor (m). Setelah diperoleh variabel T dan m, maka variabel ukuran batchproduksi (QT) dan buffer stock (BT) dapat ditentukan secara sekuensial. Pencarian solusi model ini dilakukanheuristik yaitu Silver-Meal (SM) dan Least Unit Cost (LUC). Penelitian ini mempertimbangkan kapasitas produksidan mengijinkan backorder. Contoh numerik diberikan untuk menunjukkan kinerja model. Dari hasil numerik,terlihat bahwa dengan menggunakan beberapa pengujian coefficient variation (CV) memberikan hasil yangberbeda untuk tiap metoda heuristik SM dan LUC
Copyrights © 2014