Tulisan ini mengkaji bagaimana keadaan daerah Kerinci pada saat perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia? Dan bagaimana keterlibatan masyarakat Kerinci dalam membantu PDRI baik dari segi perlindungan untuk para tokoh-tokoh PDRI maupun bantuan ekonomi? Metode yang digunakan yaitu metode sejarah yang dilakukan melalui lima tahap, yaitu pemilihan topik, pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama, daerah Kerinci yang subur dengan hasil pertanian yang besar sehingga dijuluki sebagai daerah lumbung padi dan juga dengan perkebunan teh Kayu Aro yang sangat luas membuat Kerinci menjadi daerah penting bagi Belanda. Sehingga membuat daerah Kerinci tidak luput dari penyerangan dari pihak Belanda yang ingin menguasainya kembali, tetapi sebelum kedatangan Belanda, persiapan-persiapan untuk menghadapi Belanda dapat dilakukan sebab daerah Pesisir Selatan-Kerinci tidak sama penyerangannya dengan kota Bukittinggi maupun Solok. Kedua, Kerinci merupakan daerah penting bagi rombongan PDRI di Bidar Alam, itu terlihat dengan rutinnya Sjafruddin Prawiranegara mengirim kurir ke Kerinci. Pengiriman kurir ini adalah untuk membangun kontak dengan para pemimpin yang ada di Kerinci. Dengan terbangunnya kontak tersebut maka instruksi-instruksi untuk mengkoordinir perjuangan disana dapat dilakukan, sebab Kerinci adalah daerah gerakan lapisan belakang.
Copyrights © 2019