Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Kepemimpinan H. Ismail dalam Menggerakkan Perlawanan Rakyat Kerinci Menentang Imperialisme Belanda Tahun 1903 Rio Mastri; Etmi Hardi; Hendra Naldi
Galanggang Sejarah Vol 1 No 1 (2019): Galanggang Sejarah: Publishing January 2019
Publisher : PAMA Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.17 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.2678046

Abstract

This study reviews “The Leadership of H. Ismail in Moving Kerinci People Opposition Against Netherlands Imperialsm in 1903”. This research is motivated by the great role of H. Ismail, but He was not well known by the public. His existence was not well known by the public as good as Mat Kasib namely Depati Parbo known by the public. This research was conducted using historical method that consist of 4 stages. These results indicate that a major role of H. Ismail that he couldn't underestimate in ‘Perang Tahun Tigo’ period. In addition, this study also showed that H. Ismail is the only figure who can consolidate the troops of the many regions in Kerinci. When the first period of his leadership, he only led the people who came from his region. He got a victory after defeated the enemy successfully. Entering the second period, after the war ended, the Kerinci people from another regions chose the join with him. Unfortunately in this period they accepted their defeat And had to go back a way to the forest. H. Ismail there is still a role as a leader in the guerrilla war, he still be a leader until he was old, the people especially his family persuaded him to "down the mountain" and live as an ordinary people.
Kerinci pada Masa Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) Tahun 1948-1949 Ismail Ismail; Etmi Hardi; Gusraredi Gusraredi
Galanggang Sejarah Vol 1 No 1 (2019): Galanggang Sejarah: Publishing January 2019
Publisher : PAMA Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.85 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.2678076

Abstract

Tulisan ini mengkaji bagaimana keadaan daerah Kerinci pada saat perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia? Dan bagaimana keterlibatan masyarakat Kerinci dalam membantu PDRI baik dari segi perlindungan untuk para tokoh-tokoh PDRI maupun bantuan ekonomi? Metode yang digunakan yaitu metode sejarah yang dilakukan melalui lima tahap, yaitu pemilihan topik, pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama, daerah Kerinci yang subur dengan hasil pertanian yang besar sehingga dijuluki sebagai daerah lumbung padi dan juga dengan perkebunan teh Kayu Aro yang sangat luas membuat Kerinci menjadi daerah penting bagi Belanda. Sehingga membuat daerah Kerinci tidak luput dari penyerangan dari pihak Belanda yang ingin menguasainya kembali, tetapi sebelum kedatangan Belanda, persiapan-persiapan untuk menghadapi Belanda dapat dilakukan sebab daerah Pesisir Selatan-Kerinci tidak sama penyerangannya dengan kota Bukittinggi maupun Solok. Kedua, Kerinci merupakan daerah penting bagi rombongan PDRI di Bidar Alam, itu terlihat dengan rutinnya Sjafruddin Prawiranegara mengirim kurir ke Kerinci. Pengiriman kurir ini adalah untuk membangun kontak dengan para pemimpin yang ada di Kerinci. Dengan terbangunnya kontak tersebut maka instruksi-instruksi untuk mengkoordinir perjuangan disana dapat dilakukan, sebab Kerinci adalah daerah gerakan lapisan belakang.
Syekh Abbas Abdullah Padang Japang: Tokoh Pejuang pada Masa PDRI 1948-1949 Andre Fernando; Etmi Hardi
Galanggang Sejarah Vol 1 No 1 (2019): Galanggang Sejarah: Publishing January 2019
Publisher : PAMA Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.924 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.2678082

Abstract

Syekh Abbas Abdullah adalah tokoh pejuang yang berperan peting pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) 1948-1949 di Kabupaten Lima Puluh Kota, dalam artikel ini di bahas biografi tematis terkait peran Syekh Abbas Abdullah pada masa PDRI. Penelitian ini mengunakan metode sejarah dari proses; heuristik, atau pengumpulan data; kemudian dilanjutkan proses kritik sumber dan intrepretasi data; tahap akhir adalah penulisan sejarah sehingga biografi ini dapat diselesaikan. Hasil penelitian ini menunjukkan dua peranan penting Syekh Abbas Abdullah pada masa PDRI yaitu, pertama sebagai imam jihad di Sumatera Tengah dan yang kedua perguruan Darul Funun El-Abbasiyah yang dipimpin dan didirikannya sebagai kantor Teuku Mohamad Hassan sebagai Menteri Agama dalam Kabinet PDRI.
Tinjauan Historiografi Tentang Kekerasan di Timor Timur (1976-1999) dalam Sastra Indonesia: Saksi Mata Fadhil Hudaya; Mestika Zed; Etmi Hardi
Galanggang Sejarah Vol 1 No 1 (2019): Galanggang Sejarah: Publishing January 2019
Publisher : PAMA Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.49 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.2678095

Abstract

This article aims to explain how the violent condition in Timor Timur from integration to disintegration with Indonesia (1976-1999). The background of the research is to flashback the “Orde Baru” era about the depiction of violence in literature work. This article is a historiography study in a short story called Saksi Mata by Seno Gumira Ajidarma. The writing process used literary and mimetic methods to analyze the data, which is observing the literary content with a realistic approach that was found in scientific study. The result of this research was representation and reality that was shown about pathetic explanation and touched humanity on how to further step towards to reveal the truth that was still hidden.
Nagari Matur pada Masa PRRI (1958-1961) Odrian WD Putra; Etmi Hardi
Galanggang Sejarah Vol 1 No 2 (2019): Galanggang Sejarah: Publishing April 2019
Publisher : PAMA Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.121 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3364112

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang peristiwa PRRI yang terjadi di Provinsi Sumatera Tengah pada tahun 1958-1961. Kajian ini mengakaji mengenai kehidupan politik, sosial, dan ekonomi serta peranan Matur pada masa pergolakan daerah, PRRI. Penelitian ini menggunakan metode sejarah selama proses penulisan. Dimulai dari heuristik atau pengumpulan sumber, kemudian dilanjutkan dengan proses kritik sumber dan intepretasi data, dan tahap terakhir historiografi atau penulisan sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Matur memiliki peranan sebagai salah satu basis tentara PRRI dan juga sebagai daerah penyangga bagi daerah pedalaman yang masih dikuasai oleh PRRI. Peristiwa PRRI juga mempengaruhi berbagai kehidupan masyarakat. Pertama Kehidupan politik masyarakat banyak pendukung partai Masyumi yang melarikan diri ke hutan karena keamanan dan keselamatan mereka yang tidak terjamin. Kedua, kehidupan sosial, masyarakat Matur yang awal dikenal dengan sifat gotong royong dan saling membantu berubah menjadi masyarakat yang saling mencurigai satu sama lain. Ketiga kehidupan ekonomi, masyarakat Matur kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari karena kebijakan embargo ekonomi Soekarno.
Kehidupan Kuli Kontrak Wanita di Perkebunan Deli dalam Karya Sastra Milda Widia Sandra; Etmi Hardi
Galanggang Sejarah Vol 1 No 3 (2019): GALANGGANG SEJARAH: Publishing July 2019
Publisher : PAMA Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.621 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3514461

Abstract

Penelitian ini studi historiografi tentang realita kehidupan kuli kontrak wanita di perkebunan Deli, Sumatra Timur. Dalam penelitian ini sumber yang dijadikan sebagai bahan baku penulisan ialah beberapa karya novel. Permasalahan yang akan diteliti adalah bagaimana gambaran kehidupan kuli kontrak wanita yang ditulis dalam novel tersebut dan apakah jiwa zaman yang berbeda dalam penulisan tersebut memengaruhi karya novel itu, mengingat kedua novel tersebut ditulis dalam dua zaman yang berbeda. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menggambarkan tentang kehidupan kuli kontrak wanita berdasarkan dua karya novel. Metode pendukung yang digunakan adalah metode analisis isi (Content Analysis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para perempuan pribumi direkrut untuk menjadi kuli kontrak wanita dengan cara tipu daya yang dilakukan oleh para tengkulak perkebunan. Di perkebunan mereka memiliki fungsi ganda. Selain mereka dipekerjakan sebagai kuli kontrak yang murah, mereka juga dijadikan sebagai objek seksualitas. Mereka sengaja diberikan upah yang rendah jika dibandingkan kuli laki-laki sehingga mau tidak mau melacurkan diri adalah satu satunya jalan untuk mencukupi kebutuhan. Mereka juga mengalami kekerasan baik fisik maupun nonfisik di perkebunan. Kehidupan kuli kontrak wanita yang ditulis dalam kedua novel telah menggambarkan realita sejarah sebenarnya, dalam kedua novel diceritakan bagaimana awal dari perekrutan hingga bagaimana sulitnya hidup di perkebunan sebagai kuli kontrak wanita.
Melihat Penyimpangan Politik Masa Orde Baru dari Kaca Mata Karya Sastra Sonia Nofti Hanugrah; Etmi Hardi
Galanggang Sejarah Vol 1 No 3 (2019): GALANGGANG SEJARAH: Publishing July 2019
Publisher : PAMA Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.509 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3514443

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang penyimpangan politik masa Orde Baru dari perspektif karya sastra mengenai masa itu. Karya yang diteliti adalah novel Ahmad Tohari yang berjudul “Orang-orang Proyek” dan novel karya Kuntowijoyo yang berjudul “Wasripin dan Satinah”. Sebagai salah satu dari sumber sejarah, kedua novel ini mampu memberikan gambaran tentang penyimpangan politik yang terjadi masa Orde Baru. Penelitian ini bertujuan menggambarkan bagaimana sebenarnya penyimpangan politik yang disorot melalui karya sastra kedua penulis yang memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, di mana penelitian ini hanya membataskan diri pada bahan-bahan yang koleksi perpustakaan saja, tanpa melakukan riset ke lapangan atau wawancara. Metode yang digunakan adalah metode analisis isi. Temuan dalam penelitian ini adalah adanya kesamaan antara penyimpangan politik masa Orde Baru yang digambarkan oleh kedua karya novel ini. Tidak tertadapat perbedaan antara kedua karya novel dengan pemaparan yang terdapat dalam buku teks sejarah yang telah dibaca. Walaupun begitu, terdapat perbedaan penggambaran tentang penyimpangan politik oleh kedua karya novel ini. Karya Ahmad Tohari lebih menggambarkan penyimpangan politik yang dilakukan adalah elit politik yang berkuasa dengan memanfaatkan dan menguras dana proyek, tanpa memikirkan dampak negatif yang dialami. Kuntowijoyo lebih menggambarkan penyimpangan politik, yaitu berbagai cara yang dilakukan oleh partai politik untuk mendapatkan kekuasaan, termasuk mengorbankan orang-orang yang tidak bersalah. Selain itu, juga terdapat persamaan antar kedua karya novel ini, yaitu korban yang dilakukan pihak yang berkuasa adalah rakyat kecil.
Adat Pernikahan di Minangkabau Tahun 1900-an dalam Dua Karya Marah Rusli Debby Atria; Etmi Hardi
Galanggang Sejarah Vol 1 No 3 (2019): GALANGGANG SEJARAH: Publishing July 2019
Publisher : PAMA Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.367 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3515207

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan adat pernikahan di Minangkabau pada tahun 1900-an dalam novel “Sitti Nurabaya” dan “Memang Jodoh”, karya Marah Rusli. Penolakan Marah Rusli terhadap adatnya mengenai pernikahan yang tidak sesuai oleh perkembangan zaman menjadi titik tumpu permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan Historiografi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kepustakaan dengan pedekatan kualitatif, dan menggunakan analisis isi untuk menginterpretasikan karya-karya Marah Rusli yang berupa novel. Banyak terdapat kesesuaian antara isi novel dengan adat-stiadat yang berlaku pada tahun 1900-an. Kesesuain tersebut dilihat dari bahan bacaan yang membahas tentang adat-istiadat Minangkabau. Selain itu, adanya penyimpangan-penyimpangan peraturan adat yang tidak sesuai dengan tambo Minangkabau itu sendiri.
Berita Koerai: Media Penghubung Masyarakat Koerai Kampung dan Rantau 1938-1941 Muhammad Aziz Fikri; Etmi Hardi
Galanggang Sejarah Vol 1 No 3 (2019): GALANGGANG SEJARAH: Publishing July 2019
Publisher : PAMA Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.312 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3515510

Abstract

Penelitian ini menjelaskan bahwa munculnya majalah Berita Koerai tidak dapat dilepaskan dari berkembangnya pendidikan, ekonomi dan infrastruktur di Nagari koerai. Selain itu majalah Berita Koerai memiliki kecendrungan isi yang mengarah kepada hubungan masyarakat Koerai kampung halaman dan rantau. Kecendrungan isi dari majalah Berita Koerai tidak terlepas dari tujuan penerbitannya yaitu, sebagai majalah yang berbagi informasi untuk menghubungkan masyarakat Koerai kampung halaman dan rantau. Majalah yang terbit di era kolonial ini menggunakan cara pendistribusian dengan melalui pos, looper koran dan tempat-tempat penjualan buku yang diangkut dengan kendaraan-kendaraan yang sudah ada pada masa itu.
Komunitas Selaras Alam: Wadah Pemberdayaan Petani di Kenagarian Lasi (2009 - 2017) Aan Hairul; Mestika Zed; Etmi Hardi
Galanggang Sejarah Vol 1 No 3 (2019): GALANGGANG SEJARAH: Publishing July 2019
Publisher : PAMA Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.592 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3515530

Abstract

Tulisan ini mengkaji Bagaimana Peran Komunitas Selaras Alam dalam pemberdayaan petani di Kenagarian Lasi? Bagaimana dampak Komunitas Selaras Alam dalam kehidupan sosial ekonomi petani di Kenagarian Lasi? Metode yang digunakan yaitu metode sejarah yang dilakukan melalui empat tahap, yaitu pengumpulan sumber (Heuristik), kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama, Peran Komunitas Selaras Alam sebagai penyuluh petanian, sebagai penghubung antara petani dengan pemerintah, sebagai penghubung petani dengan pasar, sebagai wadah perlindungan petani, Kedua Prestasi atau kontribusi yang dilakukan oleh komunitas selaras alam dengan mempopulerkan kopi lasi, menjadikan Nagari Lasi sebagai permodelan atau percontohan dalam proses pembudidayaan kopi arabika, meningkatkan perekonomian petani dengan nilai jual hasil pertanian yang tinggi sehingga meningkatkan pendapatan petani.