ABSTRAK
Salah satu permasalahan yang masih dijumpai dalam pelaksanaan program pencegahan dan pemberantasan TB (P2TB) Paru adalah mutu pemeriksaan dahak belum sepenuhnya terjamin secara merata. Oleh karena itu harus dilakukan kegiatan pemantapan mutu laboratorium atau uji silang untuk mengetahui angka error rate. data Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe tahun 2016, terdapat suspek TB sebanyak 4.022 orang dan 412 orang yang BTA positif (+), dan ada beberapa puskesmas yang mempunyai angka kesalahan baca yang mendekati 5% bahkan diatas 5%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas spesimen, reagensia dan sediaan terhadap kesalahan hasil pemeriksaan mikroskopik BTA (Error Rate) di Puskesmas Rujukan Mikroskopik (PRM) di Kabupaten Konawe.Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh tenaga laboratorium di Puskesmas Rujukan Mikroskopik yang berjumlah 15 orang, dengan teknik pengambilan sampel adalah total sampling .Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara spesimen dengan error rate di Puskesmas Rujukan Mikroskopik Kabupaten Konawe, nilai sig 0,002 < α (0,05 ), kualitas reagensia memiliki hubungan yang signifikan dengan error rate dengan nilai sig 0,00 < α (0,05 ), dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas sediaan dengan error rate di Puskesmas Rujukan Mikroskopik di Kabupaten Konawe dengan nilai sig 0,100 < α (0,05). Berdasarkan kesimpulan peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya. melakukan pemeriksaan sputum sebaiknya petugas laboratorium lebih memperhatikan standar operasional prosedur agar dapat menekan angka kesalahan baca ( error rate), serta dalam aspek pengetahuan tenaga laboratorium
Copyrights © 2019