cover
Contact Name
analis mandala
Contact Email
analis.mandala@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
analis.mandala@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal MediLab Mandala Waluya
ISSN : 25804073     EISSN : 26851113     DOI : -
Teknologi Laboratorium Medis atau TLM adalah profesi yang bekerja pada sarana kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan, pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor-faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat. Sedangkan menurut KEPMENKES RI NOMOR 370/MENKES/SK/III/200, Analis Kesehatan atau disebut juga Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan adalah tenaga kesehatan dan ilmuan berketerampilan tinggi yang melaksanakan dan mengevaluasi prosedur laboratorium dengan memanfaatkan berbagai sumber daya. adapun Visi Prodi D-IV Analis Kesehatan Mandala Waluya yaitu Menjadi Program Studi yang berdaya saing pada bidang Diagnostik Molekuler di Sulawesi Tahun 2030. dengan Rincian Mata Kuliah sbb : 1. Hematologi 2. Kimia Klinik 3. Toksikologi 4. Mikrobiologi Klinik ( Bakteriologi, Mikologi, Virologi, Parasitologi) 5. Imunoserologi 6. Sitohistopatologi.
Arjuna Subject : -
Articles 34 Documents
Gambaran Metode Widal Dan Pcr Dalam Mendeteksi Salmonella Thypi Pada Serum Mahasiswa Prodi Analis Kesehatan Dengan Riwayat Thypoid Di Stikes Mandala Waluya Kendari ANGGARINI, SRI; SANATANG, SANATANG
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 2 No 02 (2018)
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

                                                                                                                              ABSTRAK               Salmonella thypi merupakan kuman patogenesis yang dapat menyebabkan infeksi dan peradangan pada usus sehingga menimbulkan gejala demam, gangguan pencernaan dan gejala-gejala lain yang dapat menyebabkan penyakit demam thypoid. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran metode widal dan PCR dalam mendeteksi Salmonella Thypi pada serum mahasiswa Prodi Analis Kesehatan dengan riwayat thypoid di STIKES MW Kendari.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 orang, menggunakan pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling, dengan jumlah sampel 16 orang. Metode analisis menggunakan analisis univariat. Metode analisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa didapatkan hasil didapatkan hasil titer negatif pada mahasiswa sebanyak 2 orang (12%), hasil titer 1/80 tidak didapatkan pada mahasiswa, hasil titer 1/160 didapatkan pada pasien sebanyak 6 orang (38%) dan hasil titer 1/320 didapatkan pada mahasiswa sebanyak 8 orang (50%). Sedangkan untuk hasil Dari hasil amplifikasi gen Via  tidak ditemukan adanya DNA bakteri Salmonella thypi atau diperoleh hasil negatif pada 16 sampel (0%).Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah Sebaiknya menggunakan konsentrasi primer yang tepat dan diperlukan kalibrasi alat serta sebaiknya menentukan suhu anneling yang tepat.
PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM URAT MENGGUNAKAN METODE SPKETROFOTOMETRI DAN METODE POCT (Point Of Care Testing) PADA PASIEN PUSKESMAS POASIA KENDARI SULAWESI TENGGARA (SULTRA) ISWANTO, ROLLY
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 2 No 02 (2018)
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  ABSTRAK Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang dihasilkan dari metabolisme purin.Alat yang telah digunakan sebagai alat standar dalam pemeriksaan laboratorium adalah (chemistry analyzer). Seiring perkembangan teknologi dan pengetahuan terdapat alat lain yang dapat digunakan yaitu POCT. Tujuan penelitian ini adalah perbedaan hasil pemerikaan kadar asam urat menggunakan metode Spektrofotometri dan metode POCT pada Pasien di Puskesmas Poasia Kota Kendari Provinsi SULTRA. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik yakni untuk melihat kadar asam urat dengan pemeriksaan menggunakan metode Spektrofotometri dan metode POCT untuk menentukan kadar asam urat dalam darah.Desain penelitian yang digunakan adalahCross Sectional Hasil penelitian menunjukan responden yang berjenis kelamin laki-laki memiliki frekuensi 34 (62,96%) sedangkan perempuan memiliki frekuensi 20 (37,04%).Responden yang memiliki frekuensi tertinggi berada pada kelompok umur 51-61 tahun dengan total 17 (31,48%) orang sedangkan yang terrendah berada pada kelompok umur 73-83 tahun yang berjumlah 3 (5,55%) orang.Hasil uji hipotesis memiliki nilai sig 0,000 < α (0,05) maka terdapat perbedaan yang signifikan antara Hasil pemeriksaan kadar Asam Urat menggunakan metode Spektrofotometri dan Metode POCT (Point Of Care Testing) pada pasien Puskesmas Poasia Kendari Sultra.
HUBUNGAN LAMA KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL TERHADAP KADAR ENZIM SGOT DAN SGPT DI DESA ORAWA KABUPATEN KOLAKA TIMUR PURNAMA, TITI
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 2 No 02 (2018)
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Minuman keras banyak beredar dan banyak dikonsumsi di Desa Orawa karena banyak penjual minuman keras yang tidak legal/illegal, para penjual tersebut tidak memiliki izin resmi untuk menjual minuman keras. Karena itulah para konsumen minuman keras di Desa Orawa bisa leluasa mendapatkan. Dari hasil survei di Desa Orawa ternyata masih banyak yang sering mengkonsumsi alkohol. Dan berdasarkan informasi di masyarakat ada yang meninggal akibat mengkonsumsi alkohol dan didiagnosa dokter mengidap penyakit liver (penyakit hepar). Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) merupakan enzim yang terdapat di miokardium, otot rangka, otot, sel-sel darah merah dan ginjal. Serum  Glutamic Pyrufate Transaminase (SGPT) merupakan enzim utama yang banyak ditemukan di sel hati serta efektif untuk mendiagnosis dekstruksi hepatoseluler. Kadar SGOT SGPT dapat dipengaruhi oleh alkohol yang menekan susunan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil karena mempunyai efek stimulasi ringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Lama Konsumsi Minuman Beralkohol Terhadap Kadar SGOT Dan SGPT Pada Laki-Laki Alkoholik Di Desa Orawa Kabupaten Kolaka Timur. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian Analitik Observasional dengan rancangan Cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laki-laki yang mengkonsumsi alkohol sebanyak 62 orang. Menggunakan teknik simpel random sampling, dengan jumlah sampel 26 orang. Metode analisis menggunakan uji Statistik Chi Square Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan lama konsumsi minuman beralkohol terhadap kadar enzim SGOT dan SGPT di Desa Orawa Kabupaten Kolaka Timur. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji statistik Chi Square yang mempunyai nilai signifikan yaitu 0,005 di mana hasil SGOT sig 0,535 dan hasil SGPT sig 0,158 menunjukan Ha di tolak dan Ho diterima. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan lama konsumsi minuman beralkohol dengan kadar enzim SGOT dan SGPT pada laki-laki alkoholik di Desa Orawa Kabupaten Kolaka Timur.                                                                                                                                       
GAMBARAN JUMLAH DAN JENIS LEUKOSIT PADA PASIEN POSITIF PLASMODIUM FALCIFARUM DI RUMAHSAKIT UMUM DAERAH TIMIKA SYARIF, SATRIANI
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 2 No 02 (2018)
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Malaria merupakan masalah penyakit menular yang menjadi perhatian global.Penyebaran malaria tergantung pada interaksi antara agent, host, dan lingkungan.Leukosit memiliki fungsi sebagai system imun tubuhya itu melindungi tubuh dari mikroorganisme dengan memfagosit (menyerang) semua jenis bakteri atau zat asing yang masuk dan merupakan system imun non spesifik. Berdasarkan data dari Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Timika tahun 2017 didapatkan bahwa frekuensi penyakit malaria dengan jenis Plasmodium falcifarum sebanyak 2.801 jiwa. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwa keadaan jumlah leukosit normal pada pasien positif Plasmodium falcifarum (77,14%). Leukosit jenis monosit (65,71%) meningkat, limfosit (67,14%) rendah, basofil (95,71%) normal, neutrofil (42,85%) normal, eosinofil (52,85%) rendah.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jumlah leukosit pada pasien positif Plasmodium falcifarum di Rumah sakit umum kabupaten Timikamenunjukan nilai leukosit normal (77,14%), sedangkan leukosit jenis monosit mengalami peningkatan (65,71%).Untukpenelitiselanjutnyadisarankan agar  melihat gambaran hematologi dan mengkonfirmasi dengan apusan darah tepi pada pasien positif Plasmodium falcifarum.
PENGARUH VARIASI Ph EKSTRAK KAYU SECANG(Caesalpinia sappan Linn) TERHADAP PEWARNAAN SEL SPERMATOZOA PADA SAMPEL SUSPEK INFERTILITAS ABDURRAHMAN, SYAWAL
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 2 No 02 (2018)
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penyakit infertilitas sering dialami oleh pria disinyalir akibat serangan virus dan kebiasan buruk kesehatan lainnya yang pada akhirnya akan mengganggu kualitas dari spermatogenesis. Teknik pemeriksaan sel spermatozoa dalam laboratorium dapat dilakukan untuk menilai kualaitas sel spermatozoa dengan menggunakan teknik pewarnaan. Pewarnaan biasanya dilakukan dengan menggunakan jenis zat warna tertentu yang sifatnya sintentik (zat warna buatan). Di sisi lain, kehadiran zat warna sintetik (buatan) dapat berdampak negative bagi kesehatan tubuh dan lingkungan. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Pre-Eksperi menyakni dilakukan treatment pada sampel yakni variasi masing-masing pH yakni, pH 5, pH 7 dan pH 9 ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan Linn). Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa nilai sig 0,180> α (0,05) maka pengaruh variasi ekstrak kayu secang terhadap morfologi sel spermatozoa pada sampel suspek infertilitas tidak signifikan. Untuk peneliti selanjutnya disarankan agar menggunakan ekstrak kayu secang pada kosentrasi pH yang lebih tinggi serta pelarut lain yang lebih efektif untuk menarik zat-zat yang terkandung dalam kayu secang.
PERBANDINGAN PENGGUNAAN SPOIT TERHADAP MORFOLOGI ERITROSIT SECARA MIKROSKOPIS DI LABORATORIUM KLINIK MAXIMA PROVINSI SULAWESI TENGGARA SUGIRENG, SUGIRENG
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 2 No 02 (2018)
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Laboratorium Klinik umum adalah laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan specimen klinik di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, dan imunologi klinik. Sampel darah banyak digunakan di laboratorium untuk pemeriksaan atas indikasi berbagai penyakit. Untuk mendapatkan darah dari pasien banyak metode yang digunakan salah satunya dengan menggunakan spoit sebagai alat pengambilan darah. Jarum besar mengantarkan darah lebih cepat tetapi lebih merusak jaringan, sedangkan jarum kecil kurang merusak jaringan, tetapi pengoleksian darah lebih lambat, dan sel darah dapat terjadi hemolisis saat melewati celah sempit. Jenis penelitian ini adalah penelitian obsevasional analitik yang bersifat studi komparasi. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di Laboratorium Klinik Maxima Kendari, pengambilan sampel menggunakan teknik quota sampling dengan jumlah sampel sebesar 10 orang. Analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan uji komparasi non parametris, Uji Mc. Nemar. Hasil penelitian menunjukkan uji statistic diperoleh nilai ρ value = 0,998 dan (α) 0,05. Karena nilai ρ value > (α) = 0,05 .maka H0 diterima, yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan spoit 1 cc dan spoit 3 cc terhadap penilaian morfologi eritrosit Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan morfologi eritrosit menggunakan spoit 1 cc dengan spoit 3 cc pada proses pengambilan darah. Saran dalam penelitian ini untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian terhadap morfologi eritrosit dengan menggunakan butterfly, dan juga terhadap parameter pemeriksaan lainnya seperti kadar hemoglobin.
ANALISIS PEMANTAPAN MUTUINTERNAL PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH DI BALAI LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA ROSDARNI, ROSDARNI
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 2 No 02 (2018)
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Hasil laboratorium adalah komponen yang harus selalu terjamin mutunya,salah satunya adalah hasil pemeriksaan glukosa darah. Untuk dapat memberikan jaminan mutu,maka dilakukan upaya yang dinamakan control kualitas yang mencakup pemantapan mutu internal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemantapan mutu internal hasil pemeriksaan glukosa darah di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Sampel penelitian ini adalah 7 orang petugas laboratorium yang melakukan pemeriksaan glukosa darah serta semua hasil pemeriksaan serum control glukosa darah dengan teknik total sampling selama 20 hari kerja.Instrumenyang digunakan adalah kuisioner dengan skala gutman dan grafik Levey-Jennings. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pemantapan mutu internal pemeriksaan glukosa pada tahap pra analitik 89,91%,analitik 87,05% dan paska analitik 90,22%. Artinya bahwa pemantapan mutu internal pemeriksaan glukosa darah sudah dilaksanakan dengan baik.Mutu hasil pemeriksaan glukosa darah dengan tingkat ketepatan (d%) pada periode pendahuluan 1,56% dan periode control 1,62% menunjukkan ketepatan yang baik.Sedangkan tingkat ketelitian (KV%) periode pendahuluan4,05% dan periode control 4,63% menunjukkan ketelitian yang baik.Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan glukosa darah di Balai Laboratorium Kesehatan memiliki kualitas mutu yang baik.
GAMBARAN METHICILIN-RESISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS (MRSA) PADA TENAGA PARAMEDIS DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD KOTA KENDARI Sanatang, Sanatang
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 3 No 1 JULI (2019): JURNAL MEDILAB
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Methicilin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah bakteri Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotik golongan Methicilindan telah menjadi bakteri patogen utama di negara berkembang. MRSA masih menjadi permasalahan kesehatan yang penting karena prevalensinya cenderung meningkat di dunia sehingga dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) telah menjadi salah satu penyebab yang paling luas dari infeksi sekunder, terutama di rumah sakit. Baru-baru ini, laporan telah muncul bahwa Staphylococcus aureus strain yang resisten terhadap Methicillin tidak hanya dari pasien dan masyarakat, tetapi juga dari petugas kesehatan. MRSA mengalami resistensi karena perubahan genetik yang disebabkan oleh paparan terapi antibiotik yang tidak rasional.Jenis penelitian ini adalah Observational Laboratorik dengan rancangan Deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran MRSA pada tenaga paramedis di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang berkerja di ruang IGD berjumlah 24 orang dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Sampel diambil dari usap hidung tenaga paramedis di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kota Kendari dan dilakukan pengujian di Laboratorium Klinik Terpadu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya Kendari.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan tenaga paramedis di ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota Kendari yang teridentifikasi positif MRSA sebanyak 2 sampel (8,3%). Paramedis yang teridentifikasi MRSA memiliki resiko tinggi dalam penularan MRSA di lingkungan rumah sakit.
HUBUNGAN KUALITAS SPESIMEN, REAGENSIA DAN SEDIAAN TERHADAP KESALAHAN HASIL PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK BTA (ERROR RATE) DI PUSKESMAS RUJUKAN MIKROSKOPIK (PRM) DI KABUPATEN KONAWE Abdurrahman, Syawal
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 3 No 1 JULI (2019): JURNAL MEDILAB
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRAK Salah satu permasalahan yang masih dijumpai dalam pelaksanaan program pencegahan dan pemberantasan TB (P2TB) Paru adalah mutu pemeriksaan dahak belum sepenuhnya terjamin secara merata. Oleh karena itu harus dilakukan kegiatan pemantapan mutu laboratorium atau uji silang untuk mengetahui angka error rate. data Dinas Kesehatan  Kabupaten  Konawe  tahun 2016,  terdapat suspek TB  sebanyak 4.022 orang dan 412 orang yang BTA positif (+), dan ada beberapa puskesmas yang mempunyai angka kesalahan baca yang mendekati 5% bahkan diatas 5%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas spesimen, reagensia dan sediaan terhadap kesalahan hasil pemeriksaan mikroskopik BTA (Error Rate) di Puskesmas Rujukan Mikroskopik (PRM) di Kabupaten Konawe.Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh tenaga laboratorium di Puskesmas Rujukan Mikroskopik yang berjumlah 15 orang, dengan teknik pengambilan sampel adalah total sampling .Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara spesimen dengan error rate di Puskesmas Rujukan Mikroskopik Kabupaten Konawe, nilai sig 0,002 < α (0,05 ), kualitas reagensia memiliki hubungan  yang signifikan dengan error rate dengan nilai sig 0,00 < α (0,05 ),  dan  tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas sediaan dengan error rate di Puskesmas Rujukan Mikroskopik di Kabupaten Konawe dengan nilai sig 0,100 < α (0,05). Berdasarkan kesimpulan peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya. melakukan pemeriksaan sputum sebaiknya petugas laboratorium lebih memperhatikan standar operasional prosedur  agar dapat menekan angka kesalahan baca ( error rate), serta dalam aspek pengetahuan tenaga laboratorium
PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH PADA SAMPEL WHOLE BLOOD, PLASMA EDTA (ETHYLEN DIAMIN TETRA ACID) DAN SERUM PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI BLUD RUMAH SAKIT KONAWE SELATAN Purnama, Titi
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 3 No 1 JULI (2019): JURNAL MEDILAB
Publisher : Jurnal MediLab Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kelebihan asupan karbohidrat akan disimpan dalam bentuk glikogen yang dalam kurun waktu lama akan diubah menjadi trigliserida dan hal ini akan berpengaruh terhadap kadar glukosa darah. Peningkatan kadar gula dalam darah menyebabkan terjadinya hiperglikemi yang manifestasinya menyebabkan penyakit diabetes mellitus. Tujuan penelitian adalah menganalisis perbandingan hasil pemeriksaan glukosa darah pada sampel whole blood, plasma EDTA (Ethylen Diamin Tetra Acid) dan serum pada pasien Diabetes Mellitus Di BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan. Jenis penelitian ini adalah peneltian observasional analitik secara laboratories dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien diabetes mellitus yang dirawat di BLUD RS Konawe Selatan yang berjumlah 150 orang dengan sampel berjumlah 59 orang yang diambil secara simple random sampling. Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan yang signifikan kadar glukosa yang diperiksa dengan menggunakan sampel plasma EDTA dan sampel serum dimana hasil uji menunjukan nilai sig 0,000 < α (0,05), terdapat perbedaan yang signifikan kadar glukosa yang diperiksa dengan menggunakan sampel plasma EDTA dan sampel serum dimana hasil uji menunjukan nilai sig 0,000 < α (0,05), terdapat perbedaan yang signifikan kadar glukosa yang diperiksa dengan menggunakan sampel serum dan sampel whole blood dimana hasil uji menunjukan nilai sig 0,001 < α (0,05), dan tidak ada perbedaan yang signifikan hasil pemeriksaan glukosa darah pada sampel whole blood, plasma EDTA (Ethylen Diamin Tetra Acid) dan serum pada pasien diabetes mellitus Di BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan dimana hasil uji menunjukan nilai Sig 0,731 > α (0,05). Sebaiknya instansi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dapat menyiapkan semua jenis instrument pemeriksaan glukosa darah berdasarkan jenis sampel yang digunakan

Page 1 of 4 | Total Record : 34