Jurnal Farmasi Higea
Vol 11, No 1 (2019)

Penggunaan Metode DPPH dalam Penentuan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Dan Fraksi Daun Sukun (Artocarpus Altilis (Parkinson Ex F. A. Zorn) Fosberg)

Sestry Misfadhila (Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang)
Zikra Azizah (Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang)
Lisa Maisarah (Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang)



Article Info

Publish Date
14 Mar 2019

Abstract

Senyawa antioksidan memiliki peran penting dalam kesehatan yang dapat melindungi tubuh terhadap kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Salah satu tanaman obat yang berpotensi sebagai antioksidan alami adalah daun sukun (Artocarpus altilis (Parkinson ex F. A. Zorn) Fosberg). Pada penelitian ini dilakukan analisis senyawa kimia dan aktivitas antioksidan dari ekstrak metanol dan fraksi daun sukun. Daun sukun di maserasi dengan pelarut metanol dan difraksinasi menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan air. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun sukun mengandung senyawa alkaloid, flavonoid,fenolik, tanin, saponin dan steroid. Fraksi n-heksan mengandung senyawa alkaloid, flavonoiddan steroid. Fraksi etil asetat mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenolik dan tanin, sedangkan fraksi air mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenolik, saponin dan tanin. Hasil pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH menunjukkan bahwa ekstrak metanol, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air daun sukun mempunyai aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 berturut-turut sebesar 471,34, 2511,29, 4182,14 dan 2869,72 µg/mL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol dan fraksi daun sukun memiliki aktivitas antioksidan sangat lemah.

Copyrights © 2019