Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran
Vol 31, No 2 (2019): Agustus 2019

Eksisi pleomorfik adenoma pada palatum kerasExcision of pleomorphic adenoma in the hard palate

Kalia Labitta Yudhasoka (Universitas Padjadjaran)
Endang Sjamsudin (Universitas Padjadjaran)
Asri Arumsari (Universitas Indonesia)
Kiki Akhmad Rizki (Universitas Padjadjaran)



Article Info

Publish Date
31 Aug 2019

Abstract

Pendahuluan: Tumor kelenjar ludah minor relatif jarang, tetapi memiliki kemungkinan lebih tinggi menjadi keganasan dibandingkan tumor kelenjar ludah mayor. Adenoma pleomorfik adalah neoplasma kelenjar ludah campuran jinak yang paling umum yang terhitung 60% dari semua tumor kelenjar saliva jinak. Presentasi histologis pleomorfik adenoma cukup beragam dan terjadi di kedua kelenjar ludah mayor dan minor. Pleomorfik adenoma kelenjar ludah minor secara intraoral sering terjadi pada kelenjar palatum.Tujuan laporan kasus ini adalah untuk membahas mengenai eksisi pleomorfik adenoma yang terjadi di palatum keras. Laporan kasus: Seorang wanita berusia 34 tahun dan muncul sebagai massa yang tumbuh lambat di sisi kanan tanpa gejala tanpa rasa sakit sejak 9 tahun yang lalu. Histopatologi mengungkapkan komponen epitel dan mesenkimal yang mengkonfirmasi diagnosis. Pasien berhasil diobati dengan biopsi eksisi. Neoplasma kelenjar ludah dapat terjadi di tempat manapun di mana terdapat jaringan saliva. Evaluasi lengkap pasien dan pengangkatan tumor harus dipastikan agar tumor tidak rekuren. Pemeriksaan histologis diperlukan karena tingginya persentase keganasan tumor. Simpulan: Eksisi Pleomorfik Adenoma pada palatum keras, sekitar 2-3 mm dari tepi lesi sampai menembus periosteum tulang maksila serta meluas ke posterior palatum dan pengamatan sampai kontrol selama dua bulan menunjukkan kesembuhan, dimana luka bekas operasi sembuh dan tidak ada tanda-tanda terjadinya rekurensi.Kata kunci: Biopsi eksisi, palatum, pleomorfik adenoma, tumor kelenjar ludah ABSTRACTIntroduction: Minor salivary gland tumours are relatively rare, but have a higher malignant tendency than major salivary gland tumours. Pleomorphic adenoma is the most common benign mixed salivary gland neoplasm accounting for 60% of all benign salivary gland tumours. Histomorphic pleomorphic adenoma presentations are quite diverse and occur in both major and minor salivary glands. Pleomorphic intra-salivary minor salivary glands often occur in the palate gland. The purpose of this case report was to discuss the pleomorphic excision of the adenoma that occurs in the hard palate. Case report: A woman aged 34 years and emerged as a slow-growing mass on the right side without symptoms without pain since 9 years ago. Histopathology revealed epithelial and mesenchymal components that confirmed the diagnosis. The patient was successfully treated with excisional biopsy. Salivary gland neoplasms can occur anywhere where there is salivary tissue. A complete evaluation of the patient and removal of the tumour must be ensured so that the tumour does not recur. Histological examination is needed because of the high percentage of tumour malignancy. Conclusion: Excision of pleomorphic adenoma in the hard palate, about 2-3 mm from the edge of the lesion to penetrate the periosteum of the maxillary bone and extend to the posterior palate and observation until control for two months shows healing, where the surgical wound healed and there were no signs of recurrence.Keywords: Excisional biopsy, palate, pleomorphic adenoma, salivary gland tumour

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

jkg

Publisher

Subject

Dentistry Health Professions

Description

Bidang cakupan Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran adalah semua bidang ilmu kedokteran gigi, yaitu biologi oral; ilmu dan teknologi material gigi; bedah mulut dan maksilofasial; pedodonsia; ilmu kesehatan gigi masyarakat, epidemiologi, dan ilmu kedokteran gigi pencegahan; konservasi gigi, ...