Salah satu kontrasepsi yang populer di Indonesia adalah kontrasepsi suntik.Kontrasepsi suntik yangdigunakan adalah Depo Medroksi Progesteron Acetat (DMPA) dan Cyclofem. Kontrasepsi suntik memilikikelebihan dan kekurangan. Kekurangan dari kontrasepsi suntik adalah terganggunya pola haid diantaranyaadalah amenorrhea, muncul bercak (spotting), terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentianpemakaian, peningkatan berat badan. Efek samping kontrasepsi suntik yang paling tinggi frekuensinya yaitupeningkatan berat badan Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh penggunaan KB suntik DMPA terhadappeningkatan berat badan di Klinik Bersalin Bidan Sahara Padangsidimpuan Tahun 2013. Metode Penelitianini bersifat penelitian dengan rancangan case control. Populasi semua akseptor KB suntik 3 bulan denganjumlah sampel 15 sampel untuk kelompok kasus dan kontrol. Analisa data menggunakan Odd Ratio danMantel dan Haenszel. Hasil Penelitian diperoleh akseptor yang mengalami peningkatan berat badan selamamemakai KB Suntik DMPA sebanyak 12 orang (80,0%) dan yang tidak mengalami peningkatan berat badansebanyak 3 orang (20,0%). Hasil uji dengan odd ratio Cochran & Mantel Haenszel didapatkan hasil X2hitung (1.200) < X2 Tabel (3,841) atau p (0,273) > α (0,050) dan CI (1,172; 30,725). Kesimpulan daripenelitian ini adalah Akseptor KB DMPA lebih berisiko mengalami kenaikan berat badan 6.000 lebih besardibandingkan bukan akseptor KB DMPA, sehingga disarankan kepada responden dapat menjaga polamakannya untuk mengurangi kenaikan berat badan selama menjadi akseptor KB DMPA.
Copyrights © 2015