Kitab tafsir (Tafsere Akorang Ma’basa Ugi) merupakan kitab tafsir generasi kedua yang sebelumnya telah dipelopori oleh AG. Daud Ismail dengan kitab tafsirnya al-Munir. Karya ini merupakan kitab tafsir edisi kedua yang mampu melengkapi 30 juz dengan jumlah 11 jilid. Sedangkan bahasa yang digunakan ketika menafsirkan ayat al-Qur’an adalah huruf aksara Lontara’ Bugis yang merupakan bahasa Ibu dari suku Bugis-Makassar yang terdapat di wilayah Sulawesi Selatan. Umumnya metode yang digunakan dalam tafsir ini menggunakan metode tahlili. Kendati demikian, rasa ijmali juga menghiasi dalam sistematika pembahasan ayat. Pada awalnya, tafsir ini lahir dari proyek Muin Yusuf yang ketika itu menjabat sebagai ketua MUI Selawesi Selatan. Tafsir ini kemudian hadir di tengah-tengah masyarakat Bugis, sebagai alat komunikasi masyarakat awam sehingga mampu memahami kandungan al-Qur’an melalui penafsiran ayat al-Qur’an dengan aksara lontara Bugis sekaligus sebagai cerminan upaya vernakularisasi al-Qur’an dan bahasa Ibu.
Copyrights © 2018