cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Nun : Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara
ISSN : 25023896     EISSN : 25812254     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 95 Documents
مواقيت النزول )دراسة تحليلية حول الليلي من آيات القرآن( Abdul Jalil
Nun : Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Asosiasi Ilmu Alqur'an dan Tafsir se-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7076.672 KB) | DOI: 10.32459/nun.v2i1.7

Abstract

الليلي و النهاري هو أحد التقسيمات المتعلقة بزمن نزولآيات القران، و قد اكتقى أكثر العلماء بذكر أمثلة لها في كتبعلوم القرآن دون دراستها. يحاول هذا البحث دراسة العلاقةبين مضمون أو موضوع الآية بوقت نزوله ليلا من ناحية، ونفسية المتلقي أو المخاطَب من ناحية أخرى. فهل توجد علاقةبين الثلاثي: مضمون الآيات القرآنية، وقت الليل و خصائصه، وسيكلوجية المتلقي أو المخاطب، و هل كانت هناك مواضيعخاصة في الآيات الليلية، كما هو الحال في مبحث المكي و المدنيفي القرآن. تبين في هذا البحث أن أكثر الآيات الليلية كانت لهاعلاقة بالدعوة للتفكر و التدبر في آيات الله الكونية، و بالأحوال النفسية للمخاطبين و ما يدور في خَلَد النبي و الصحابة كمجتمعأول متلق للقرآن.
Pandangan Syafruddin Prawiranegara Terhadap Bunga Bank (Tinjauan Tafsir Kontekstual Indonesia Tentang Riba) Muhammad Mansur
Nun : Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Asosiasi Ilmu Alqur'an dan Tafsir se-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6892.002 KB) | DOI: 10.32459/nun.v3i1.18

Abstract

Syafruddin Prawiranegara adalah Ekonom Muslim unik, tidak pernah mengenyam madrasah, namun memiliki pandangan bahwa bunga Bank tidak bertentangan bahkan harus sesuai ajaran Islam. Pendapatnya ini menjadi pembeda dengan para ulama lain yang memandang bunga Bank itu riba. Menurutnya sistim ekonomi Islam dengan sistim ekonomi pada umumnya terdapat perbedaan. Perbedaannya terletak pada kebutuhan yang harus dipenuhi oleh ekonomi, perbedaan antara keperluan itu menyebabkan perbedaan pelaksanaan prinsip ekonomi, seperti adat kebiasaan, agama dan lain-lain. Motif ekonomi menurut Syafruddin adalah prinsip ekonomi itu relatif, maksudnya prinsip ekonomi bisa dipraktekkan sesuai dengan sebab tertentu yang mempengaruhinya. Pandangan Syafruddin terhadap bunga Bank dari kacamata modern-kontektualis, untuk mengidentifikasi makna sebuah lafal dalam sebuah ayat, dia perlu melihat lebih dulu kontek kata dan ayat tersebut, sehinga tidak terburu-buru mengidentifikasi riba sebagai bunga kredit atau pinjaman terutama oleh Bank. Menurutnya riba mirip dengan perdagangan, hanya saja karena terkandung kebatilan didalamnya maka ia diharamkan namun kata riba dalam ayat al-Qur’an tidak terkait dengan pinjaman dari lembaga keuangan seperti halnya Bank. Dengan kata lain, term riba lebih dekat dengan kontek transaksi jual beli ketimbang dengan transaksi pinjaman atau transaksi kredit dengan Bank yang notabene adalah lembaga keuangan modern. Pandangan Syafruddin ini banyak dipengaruhi oleh konsepsi kontektualis Fazlur Rahman dan Ahamad Hassan.
STUDI MUSHAF POJOK MENARA KUDUS: SEJARAH DAN KARAKTERISTIK Ahmad Nashih
Nun : Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Asosiasi Ilmu Alqur'an dan Tafsir se-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7038.842 KB) | DOI: 10.32459/nun.v3i1.13

Abstract

Tulisan ini mengkaji mushaf Alquran yang dicetak oleh salah satu penerbit mushaf tertua di Jawa Tengah, yang biasa dikenal dengan Mushaf Pojok Menara Kudus dari aspek sejarah penulisan dan karakteristik yang mencakup tanda baca, harakat, penentuan nama dan status surah, tanda waqf, dan lain-lain.Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data melalui wawancara, penelusuran referensi yang berkaitan langsung maupun tidak dengan objek penelitian, baik primer maupun sekunder,serta melakukan komparasi dengan mushaf lain guna mencari titik perbedaan. Pada akhir tulisanini penulis menyimpulkan tahun pasti penerbitan perdana, master mushaf yang digunakan dan beberapa karakteristik mushaf ini yang berbeda dengan Mushaf Standar Indonesia maupun Mushaf Madinah.
TAFSIR AL-QUR’AN DI INDONESIA: SEJARAH DAN DINAMIKA Islah Gusmian
Nun : Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Asosiasi Ilmu Alqur'an dan Tafsir se-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3127.097 KB) | DOI: 10.32459/nun.v1i1.8

Abstract

Artikel menjelaskan tentang sejarah dan dinamika penulisan tafsir Al-Qur’an di Indonesia. Unsur-unsur yang diuraikan terdiri dari keragaman basis identitas sosial penulis tafsir Al-Qur’an, latar belakang keilmuan, bahasa serta aksara yang digunakan dalam penulisan tafsir Al-Qur’an, serta produk penafsiran. Dari sudut sejarah, basis identitas sosial penafsir di Indonesia cukup beragam: mulai dari ulama, akademisi, sastrawan, dan birokrat. Basis sosial penulisannya juga beragam: ada basis pesantren, akademik, dan masyarakat umum. Dari sisi aksara dan bahasa yang dipakai juga beragam: selain bahasa Indonesia dan aksara Latin, tafsir di Indonesia juga ditulis dengan bahasa dan aksara lokal, seperti aksara Jawi, Pegon, dan Lontara. Adapun dari sisi isi, tafsir Al-Qur’an di Indonesia juga mengkontestasikan problem-problem sosial-politik yang terjadi ketika tafsir ditulis. Kajian ini menunjukkan bahwa sejarah tafsir Al-Qur’andi Indonesia dari berbagai sudutnya, cukup dinamis
Resepsi Estetik Terhadap Alquran pada Lukisan Kaligrafi Syaiful Adnan Imas Lu’ul Jannah
Nun : Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Asosiasi Ilmu Alqur'an dan Tafsir se-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7527.788 KB) | DOI: 10.32459/nun.v3i1.14

Abstract

Artikel ini menjelaskan hasil sebuah penelitian dalam bidang resepsi Alquran. Menyingkap dan mengungkapkan bagaimana teks Alqurán diterima dan direspon oleh seorang seniman lukis Muslim yang bernama Syaiful Adnan. Syaiful Adnan menekuni dunia seni lukis dengan menempatkan kaligrafi Alquran sebagai tema sentral dalam lukisannya. Ayat Alquran merupakan sumber inspirasi artistik sekaligus estetis bagi Syaiful Adnan untuk melahirkan karya-karya masterpiece-nya.Teks Alquran sendiri menawarkan sebuah ruang interpretasi yang dialogis kepada pembaca. Interaksi antara keduanya merupakan proses reproduksi makna di mana dalam proses ini subjektifitas pembaca sangat mempengaruhi proses pembacaan, meski tetap tidak dapat lepas seutuhnya dari struktur teks yang telah disusun sedemikian rupa untuk mengantarkan pemahaman pembaca. Makna (meaning) teks yang diterima Syaiful Adnan dilokalisir dalam benak dan dikonkretisasikan berdasarkan aspek estetis yang dialaminya kemudian diaktualisasikan dalam bentuk karya lukisan kaligrafi Alquran.Secara praktis Syaiful Adnan menemui proses aktualisasinya terjadi secara internal dan eksternal.
TEOLOGI BENCANA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN Abdul Mustaqim
Nun : Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Asosiasi Ilmu Alqur'an dan Tafsir se-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3129.817 KB) | DOI: 10.32459/nun.v1i1.9

Abstract

 Teologi bencana adalah suatu konsep tentang bencana dengan berbagai kompleksitasnya yang didasarkan pada pandangan al-Qur’an. Menurut al-Qur’an term bencana dapat terwakili dengan beberapa istilah, yaitu bala’ yang secara bahasa dapat berarti jelas, ujian, rusak. Bencana yang diungkapkan dengan term bala’ mempunyai aksentuasi makna bahwa bencana itu merupakan bentuk ujian Tuhan yang sengaja diberikan Tuhan untuk menguji manusia, agar tampak jelas keimanan. Bala’ dapat berupa hal-hal yang menyenangkan , dapat pula hal-hal yang tidak menyenangkan. Sementara itu, bencana dengan term mushîbah lebih merupakan segala sesuatu yang menimpa manusia yang umunya berupa hal-hal yang tidak menyenangkan. Ketika terkait dangan hal-hal yang baik, maka al-Qur’an menisbatkannya kepadaAllah, sementara ketika musibah itu terkait dnegan hal-hal yang menyengsarakan, al- Qur’an menyatakannya, bahwa hal itu akibat kesalahan manusia. Maka musibah itu sesungguhya bisa sebagai ujian, bisa pula sebagai teguran, bahkan juga bisa sebagai siksaan. Sedangkan bencana disebut dengan fitnah, maka kecenderungan maknanya adalah untuk menguji manusia. Bencana yang diungkapkan dengan term fitnah lebih merupakan ujian untuk mengetahui kualitas seseorang. 
Ta’wil Muḥammad Syaḥrūr atas Al-Qur’ān Reni Nur Aniroh
Nun : Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Asosiasi Ilmu Alqur'an dan Tafsir se-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7246.515 KB) | DOI: 10.32459/nun.v2i1.4

Abstract

This article examines the thinking of Muḥammad Syaḥrūr, especially on the ta’wil methodology. In this case, ta‘wil as one method to uncover the mystery and tremendous potential in the Qur‘an (especially mutashabihat verses), still holds endless polemics up to now. On the one side, this method is applied rigorously, moreover regarded as something bad. On the other side, some people applying this method are too easy and ever ignore the structure of the text and give priority for interpreter intuitive awareness. The activity of ta’wil only brings verses to soar metaphysical reality and not much in giving the social problems solving. However, in this study, I will introduce the methodology of ta‘wil by Muḥammad Syaḥrūr, using the historis-philosophical and hermeneutical approach. For him, ta’wil is not only bring verses in the metaphysical region, but also the empirical reality of the region, that is not done by many interpreter generally.
Living Qur'an di Tanah Kaili (Analisis Interaksi Suku Kaili Terhadap Alquran dalam Tradisi Balia di Kota Palu, Sulawesi Tengah) Darlis Darlis Dawing
Nun : Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Asosiasi Ilmu Alqur'an dan Tafsir se-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6938.805 KB) | DOI: 10.32459/nun.v3i1.15

Abstract

Artikel ini mengelaborasi tentang living qur’an di Tanah Kaili dengan fokus kajian analisis interaksi masyarakat suku Kaili dengan Alquran dalam tradisi pengobatan Balia. Kajian ini sangat penting karena tradisi Balia merupakan ritual lokal suku Kaili yang sangat kental dengan nuansa mistis dan animisme. Di sisi lain, Alquran dalam prosesi Balia tersebut mengambil peran yang sangat besar. Melalui penelitian kualitatif, penulis ingin mendalami bagaimana bentuk interaksi mereka serta apa motivasi di balik perilaku tersebut. Dengan demikian, penulis menganalisis perilaku masyarakat dengan teori sosial seperti teori polarisasi interaksi Farid Esack, teori mitos M. Arkoun, serta teori van Voorst. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi masyarakat Kaili dengan Alquran dalam tradisi Balia nampak dalam tiga fase, yaitu di awal Balia, di tengah dan di akhir Balia. Sementara interaksi tersebut selain didasari semangat keislaman, juga acapkali sebagai bentuk adaptasi dan asimilasi nilai-nilai Alquran ke dalam tradisi. Adapun ketegorisasi mereka dari pemahaman dan perilaku terhadap kitab suci Alquran termasuk pencinta tidak kritis (the uncritical lover) dalam konsep Farid Esack, serta termasuk pengguna kognitif dalam kondisi tertentu dan di saat yang lain ia termasuk pengguna non-kognitif dalam teori van Voorst.
ASPEK LOKALITAS TAFSIR AL-IKLĪL FĪ MA’ĀNĪ AL-TANZĪL KARYA KH MISHBAH MUSTHAFA Ahmad Baidhowi
Nun : Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Asosiasi Ilmu Alqur'an dan Tafsir se-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3646.511 KB) | DOI: 10.32459/nun.v1i1.10

Abstract

Sebagai sebuahkitab tafsir yang ditulis dan ditujukan untuk masyarakat Islamyang menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa pengantarnya,keberadaan kitab tafsir ini menjadi sangat penting. Dalam khasanahkemasyarakatan, tafsir ini akan sangat membantu masyarakat Islammemahami pesan-pesan yang ada di dalam al-Qur’an, dan menjadisalah satu kitab tafsir alternatif selain kitab-kitab tafsir yang sudahada sebelumnya. Bagi masyarakat akademik, keberadaan kitab tafsir al-Iklīl fīMa’ānī al-Tanzīl juga menjadi khasanah tersendiri, di mana kitab inimerupakan salah satu bentuk karya tafsir yang menggunakan metodeanalitis (al-manhaj al-taḥlīlī) yang memberikan cukup perhatianterhadap persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan
Studi atas Tafsīr Jāmiʿ Al-Bayān Min Khulāṣat Suwar Al-Qurʾān Karya Muḥammad Bin Sulaimān Bin Zakariya Al-Solowī Alma’arif Alma’arif
Nun : Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Asosiasi Ilmu Alqur'an dan Tafsir se-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8066.297 KB) | DOI: 10.32459/nun.v2i1.5

Abstract

Jika dibandingkan dengan dunia Islam di Timur Tengah, kaum muslim di Indonesia sebagai umat tergolong masih muda. Ketika ia dianggap masih muda, maka dari sisi warisan intelektual Islam pun tidaklah bisa dibandingkan dengan umat Islam yang tergolong sudah tua peradaban Islamnya. Namun, walaupun masih tergolong muda, tidaklah dapat dipungkiri bahwa umat Islam di Indonesia telah menghasilkan sejumlah karya intelektual yang patut dihargai. Di antara karya intelektual itu adalah tafsir Jāmi‘ al-Bayān min Khulāṣati Suwar al-Qur’ān karya Muhammad bin Sulaiman bin Zakarya al-Solowi Artikel ini mengkaji tafsir Jāmi‘ al-Bayān dengan memfokuskan kajiannya pada empat aspek yaitu penamaan tafsir, aspek teknis penulisan tafsir, aspek hermeneutika dan genealogi. Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa tafsir Jāmi‘ al-Bayan walaupun ditulis pada masa modern namun secara umum isinya tidak jauh berbeda dengan tafsir ulama klasik yang dirujuk penulis dan disebutkan dalam muqaddimah-nya. Perbedaannya, tafsir Jāmi‘al-Bayān mengeksplorasi intisari makna secara ringkas denganpoint-point dari ayat-ayat yang dikelompokkan.

Page 1 of 10 | Total Record : 95