Buletin Ilmiah IMPAS
Vol 19 No 3 (2018): Edisi Desember

Analisis Permintaan Komoditi Bawang Merah di Kabupaten Timor Tengah Selatan

Sri Maryana C Lay (Universitas Nusa Cendana)
Maximilian M.J. Kapa (Universitas Nusa Cendana)
Selfius P.N. Nainiti (Universitas Nusa Cendana)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2018

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan komoditi bawang merah di Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan (2) elastisitas permintaan komoditi bawang merah di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni-Juli 2018. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian menunjukkan, (1) permintaan komoditi bawang merah di Kabupaten Timor Tengah Selatan khususnya Desa Mnelalete Kecamatan Amanuban Barat dan Kelurahan Karang Siri Kecamatan Kota Soe dipengaruhi oleh harga bawang merah itu sendiri, jumlah konsumsi bawang merah, dan pendapatan rumah tangga, (2) Nilai koefisien elastisitas harga komoditi bawang merah di Desa Mnelalete Kecamatan Amanuban Barat sebesar 0,60 dan Kelurahan Karang Siri Kecamatan Kota Soe sebesar 0.97. Koefisien elastisitas harga di kedua daerah penelitian nilai e < 1 yang bersifat inelastis. Nilai koefisien elastisitas pendapatan komoditi bawang merah di Desa Mnelalete Kecamatan Amanuban Barat sebesar 0,01 dan Kelurahan Karang Siri Kecamatan Kota Soe sebesar 0.02. Koefisien elastisitas pendapatan di kedua daerah penelitian mempunyai nilai e < 1 berarti bawang merah merupakan barang given, dan nilai koefisien elastisitas silang komoditi bawang merah di Desa Mnelalete Kecamatan Amanuban Barat sebesar -0,01 dan Kelurahan Karang Siri Kecamatan Kota Soe sebesar -0,08. Koefisien elastisitas silang di kedua daerah penelitian yang bernilai negatif e < 1 menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa bawang putih merupakan barang komplementer bagi bawang merah. ABSTRACT This study aimed at knowing; 1) factors that influence demand of shallot commodity in South Center Timor Regency and 2) the demand elasticity of shallot commodity in South Center Timor Regency. Data collection was conducted in June-July 2018. Data analysis was performed using multiple linear regression analysis. The results showed that (1) the demand of shallot in the Mnelalete Village West Amanuban and Karang Siri Soe City Sub district in the South Central Timor Regency affected by shallot prices itself, the amount of consumption of shallot, and income of farm household, (2) the price elasticity demand of shallot in Mnelalete village, West Amanuban Sub District was 0.60 while in Karang Siri, Soe City Sub District was 0.97, indicating that the price elasticity coefficient in both study areas has an e <1 that is inelastic. the income elasticity demand of shallot in Mnelalete village, West Amanuban Sub District was 0.01 while in Karang Siri, Soe City Sub District was 0.02, the income elasticity coefficient in both study areas has an e <1 meaning that shallot is given commodity, and the cross elasticity demand of shallot in Mnelalete village, West Amanuban Sub District was -0,01 while in Karang Siri, Soe City Sub District was -0,08, These cross elasticity coefficients in both study areas were negative e<1 indicating that garlic is a complementary goods for shallot.

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

impas

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Buletin Ilmiah Impas merupakan jurnal online yang didedikasikan untuk mengungkap segala isu ilmiah yang bersumber dari penelitian, survei, eksperimen, dan opini terkait sosial ekonomi pertanian. Semua topik mulai dari kebijakan publik di bidang ekonomi pertanian, pemberdayaan masyarakat petani, ...