Latar belakang: Kulit yang tidak terjaga kesehatannya dapat menimbulkan berbagai penyakit kulit yang dapat mengganggu penampilan dan aktifitas. Gatal- gatal merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan herbal adalah lengkuas merah (Alpinia purpurata K. Schum). Rimpang lengkuas merah (Alpinia purpurat K. Schum) memiliki berbagai khasiat di antaranya sebagai antijamur dan antibakteri. Tujuan: Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat fisik dan stabilitas bedak tabur dari ekstrak lengkuas merah (Alpinia purpurata K. Schum). Metode: Penelitian merupakan eksperimental laboratorium. Penelitian ini meliputi maserasi dengan pelarut etanol 70%. Karakterisasi dan analisa senyawa minyak atsiri dan flavonoid. Formulasi bedak dibuat dalam tiga formula yaitu formula 1 dengan 10 gram ekstrak lengkuas merah, formula 2 dengan 30 gram, dan formula 3 dengan 50 gram. Evaluasi uji sifat fisik dan stabilitas. Penelitian dilakukan selama ± 30 hari. Analisa data yang digunakan yaitu analisa ANOVA untuk data berdistribusi normal dan uji Kruskal Wallis untuk data berdistribusi tidak normal. Hasil: Dari hasil analisis uji Kruskal Wallis didapat nilai p=1,50 sehingga dapat disimpulkan bahwa bedak tabur yang dibuat memiliki daya lekat yang tidak berbeda signifikan dari ketiga formula. hasil uji organoleptis sesuai literatur, uji stabilitas stabil dalam penyimpanannya, uji hedonik formula satu lebih disukai oleh responden. Kesimpulan: berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bedak tabur dari ekstrak lengkuas merah memiliki sifat fisik dan stabilitas yang baik.Kata kunci : Bedak tabur, minyak atsiri, lengkuas merah (Alpinia purpurata K. Schum)
Copyrights © 2019