Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FORMULASI BEDAK TABUR DARI EKSTRAK LENGKUAS MERAH (Alpinia purpurata K. Schum) Ulik Alta; Galih Pratiwi; Linda Yuli Sari
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 4: Agustus 2019 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.009 KB) | DOI: 10.36729/jam.v4i3.204

Abstract

Latar belakang: Kulit yang tidak terjaga kesehatannya dapat menimbulkan berbagai penyakit kulit yang dapat mengganggu penampilan dan aktifitas. Gatal- gatal merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan herbal adalah lengkuas merah (Alpinia purpurata K. Schum). Rimpang lengkuas merah (Alpinia purpurat K. Schum) memiliki berbagai khasiat di antaranya sebagai antijamur dan antibakteri. Tujuan: Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat fisik dan stabilitas bedak tabur dari ekstrak lengkuas merah (Alpinia purpurata K. Schum). Metode: Penelitian merupakan eksperimental laboratorium. Penelitian ini meliputi maserasi dengan pelarut etanol 70%. Karakterisasi dan analisa senyawa minyak atsiri dan flavonoid. Formulasi bedak dibuat dalam tiga formula yaitu formula 1 dengan 10 gram ekstrak lengkuas merah, formula 2 dengan 30 gram, dan formula 3 dengan 50 gram. Evaluasi uji sifat fisik dan stabilitas. Penelitian dilakukan selama ± 30 hari. Analisa data yang digunakan yaitu analisa ANOVA untuk data berdistribusi normal dan uji Kruskal Wallis untuk data berdistribusi tidak normal. Hasil: Dari hasil analisis uji Kruskal Wallis didapat nilai p=1,50 sehingga dapat disimpulkan bahwa bedak tabur yang dibuat memiliki daya lekat yang tidak berbeda signifikan dari ketiga formula. hasil uji organoleptis sesuai literatur, uji stabilitas stabil dalam penyimpanannya, uji hedonik formula satu lebih disukai oleh responden. Kesimpulan: berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bedak tabur dari ekstrak lengkuas merah memiliki sifat fisik dan stabilitas yang baik.Kata kunci      : Bedak tabur, minyak atsiri, lengkuas merah (Alpinia purpurata K. Schum)
Uji Antibakteri Fraksi N-Heksan Dan Etil Asetat Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas (L.) Lam Terhadap Bakteri StaphylococcusEpidermis Ulik Alta; Indah Lestari
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 6, No 2: Agustus 2021 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v6i2.670

Abstract

Latar belakang: Penyakit infeksi merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh penduduk dinegara berkembang. Salah satu bakteri yang dapat menyebabkan infeksi Adalah Staphylococcus Epidermis. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi dari kateter intravena dan implant prostetik dan dapat menyebabkan infeksi kulit ringan. Bakteri ini juga dapat menyebabkan utama sepsis pada neonates dan pariontinitis pada pasien ngan gagal ginjal.Tujuan: Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sensitifitas fraksi N-heksandanEtil Asetat daun ubi jalar ungu terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus Epidermis, dan untuk mengetahui pada konsentrasi berapakah daun ubi jalar ungu memberikan efek yang optimal. Metode: Penelitian ini merupakan kuasi sperimental dengan posttest only control grup design. Penelitian ini dilakukan di laboratorium biologi dan farmakologi prodi S1- Farmasi STIKES ‘Aisyiyah Palembang pada bulan juni 2019 – agustus 2019. Hasil: Hasil uji menunjukanbahwaekstrak dengan konsentrasi 100%, 90% dan80% dan fraksi dengan konsentrai 80%, 90% dan 100% memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus Epidermis. Saran: Ekstrak dan fraksi daun ubi jalar ungu memiliki daya Antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus Epidermis. Daya Antibakteri yang diberikandilihat dari luasnya zona hambat yang diberikan.Kata kunci : Ektrak, fraksi,daun ubi jalar ungu, StaphylococcusEpidermis
FORMULASI MASKER TRADISIONAL DARI DAUN JERINGAU (Acorus calamus L) DAN MADU Ulik Alta; Yudi Arina; Suprayetno Suprayetno
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 14, No 1 (2022): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v14i1.819

Abstract

Latar Belakang: Tanaman  yang  memiliki  potensi  sebagai  pengobatan  alamiah  adalah daun jeringau (Acorus calamus L). Secara tradisional, tanaman ini bermanfaat membangkitkan nafsu  makan,  radang  lambung,  kurap, migran, antiinflamasi, diare, demam. Tujuan: Untuk mengetahui formula sedian  masker daun jeringau dan madu. Metode: Penelitian menggunakan penelitian eksperimental, penelitian meliputi ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut 70%. Analisa data deskriptif dan menggunakan 30 panelis. Tempat penelitian dilaksanakan dilaboratorium Kimia Farmasi STIKES Aisyiyah Palembang pada bulan Mei hingga Juli 2021. Hasil: Hasil uji pH sedian rata-rata pH 6, hasil viskositas formula 1, dan 2,nilai viskositas lebih besar dibandingkan formula 3, hasil dari daya sebar formula 1 dan 2 lebih besar daya sebar dibandingkan formula 3, hasil uji iritasi ketiga formulasi yang memperoleh hasil sedikit iritasi, uji iritasi yang terbaik dari perlakuan berbeda yaitu pada formulasi 1 (F1) dengan proporsi seimbang, hasil hedonik paling banyak pada formula 1 dan 2. hasil uji Chi Square probabilitas p = pada jeringau 0,1 dan madu 0,1 sig = 0,058 , jeringau 0,1 dan madu 0,2 sig = 0,206 dan jeringau 0,2 dan madu 0,1 sig = 1.000 dengan alpha 0.05. Saran: Untuk penelitian serupa perlu dilakukan Pemilihan bahan dengan kualitas yang baik agar aman  digunakan  serta bisa disimpan lebih lama. Kata Kunci: Masker, Daun Jeringau, Madu
OPTIMASI GELLING AGENT CARBOPOL 940 DAN HPMC DALAM FORMULASI GEL MINYAK ATSIRI KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii [Ness.] Bl) DENGAN METODE FACTORIAL DESIGN Ulik Alta; Bella Irmala Sari
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 12, No 2 (2020): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v12i2.492

Abstract

Latar belakang: Minyak atsiri kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmannii [Ness.] Bl) terbukti memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri penyebab jerawat yaitu Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus. Sejauh ini belum ada laporan ilmiah terkait formulasi gel berbahan aktif minyak kayu manis. Oleh karena itu, sangat menarik untuk mengembangkan kayu manis menjadi sediaan yang lebih modern dalam bentuk sediaan gel dengan kombinasi gelling agent carbopol 940 dan HPMC. Tujuan: Penelitian ini untuk meneliti pengaruh variasi HPMC dan carbopol 940 terhadap sifat fisik gel, konsentrasi HPMC dan carbopol 940 untuk menghasilkan formula optimum, dan stabilitas fisik gel minyak atsiri kulit batang kayu manis  selama  penyimpanan.  Metode:  Penelitian  ini  merupakan  rancangan  ekperimental  murni eksploratif acak dua arah menggunakan metode Factorial Design dengan dua faktor dan dua level .Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan terhitung dari bulanMei hingga bulan Agustus 2019. Lokasi tempat penelitian adalah Laboratorium Teknologi Formulasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Palembang. Hasil: Formula optimum gel minyak atsiri kulit batang kayu manis terdiri dari 0,95% HPMC dan 0,5% carbopol 940. Hasil uji sifat fisik gel minyak atsiri kulit batang kayu manis diperoleh gel yang homogen dengan viskositas 1074.16 ± 47.46 dPa.S, daya sebar 4.86 ± 0.27 cm, dan daya lekat 1.70 ± 0.05 detik. Kesimpulan: minyak atsiri kulit batang kayu manis dengan kombinasi gelling agent carbopol 940 dan HPMC dapat digunakan sebagai gel antijerawat dengan formula optimum carbopol 940 (0,95%) dan HPMC (0,5%). Kata kunci : Gel, Kayu Manis, Factorial Design, HPMC, Carbopol 940