Latar belakang: World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa sebagian besar masalah kesehatan penduduk di negara berkembang disebabkan oleh infeksi cacing, terutama pada golongan penduduk yang kurang mampu dengan sanitasi lingkungan yang buruk. Angka prevalensi dan intensitas infeksi biasanya paling tinggi pada anak usia 3 hingga 8 tahun. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan rumah terhadap kejadian kecacingan pada anak usia dini. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kondisi sanitasi lingkungan rumah dengan kejadian kecacingan pada anak usia dini di Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan metode cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner, observasi rumah untuk menilai keadaan sanitasi lingkungan dan pemeriksaan sampel feses dari 102 responden. Uji statistika yang digunakan yaitu uji chi-square. Hasil: Dari 102 sampel yang diperiksa 21 sampel positif kecacingan. Terdapat pula beberapa jenis telur cacing yang ditemukan pada feses responden, antara lain Hymenolepis nana 9 orang (8,8%), Enterobius vermicularis 7 orang (6,9%), Trichuris trichiura 4 orang (3,9%), dan infeksi campuran Hymenolepis nana dan Trichuris trichiura 1 orang (1%). Dari uji chi-square diperoleh nilai p=0,000 untuk hubungan sanitasi lingkungan rumah dengan kecacingan. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat sanitasi lingkungan rumah dengan kejadian kecacingan pada murid PAUD di Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat.
Copyrights © 2017