Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Model Faktor Risiko Ibu Hamil di Kabupaten Lombok Barat Octora, Metta; Setyorini, Rika Hastuti; Syari, Mayuarsih Kartika; Wilmayani, Ni Ketut; Primayanti, Ika
Jurnal Kedokteran Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kesehatan ibu hamil merupakan masalah kesehatan paling menonjol di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Masalah kesehatan ibu hamil terkait morbiditas dan mortalitas ibu dapat ditentukan antara lain dengan pendekatan skrining faktor risiko. Faktor risiko pada ibu hamil sangat penting diketahui karena dapat memberikan informasi mengenai kondisi kesehatan ibu, sehingga dapat dilakukan pengambilan keputusan yang bersifat preventif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model faktor risiko ibu hamil di Lombok Barat, yang akan dilanjutkan dengan pembuatan indeks. Penelitian akan dilakukan di Lombok Barat karena Lombok Barat termasuk wilayah dengan tingkat komplikasi kehamilan yang tinggi.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Lokasi penelitian dilakukan pada empat puskesmas di Lombok Barat dari bulan Juni 2017- September 2017. Penelitian ini menggunakan data primer yang didapatkan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder dari buku kohort ibu yang ada di puskesmas.Hasil: Pemodelan faktor risiko ibu hamil di Kabupaten Lombok Barat terutama dibentuk oleh indikator jumlah paritas, usia, hipertensi, interval persalinan, kehamilan multiple/gemeli, kehamilan posterm dan penyakit kronis, sedangkan indikator kurang energi kronis, anemia, tinggi badan, riwayat kehamilan buruk, riwayat SC kelainan besar janin dan kelainan letak janin tidak bernilai signifikan dalam membentuk pemodelan faktor risiko ibu hamil di Kabupaten Lombok Barat.Kesimpulan: Empat belas indikator yang digunakan pada penelitian ini memiliki korelasi dengan faktor risiko ibu hamil di Kabupaten Lombok Barat.
Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Kecacingan pada Murid Paud di Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat Saesal, Fulqy Fatmala; Triani, Eva; Primayanti, Ika
Jurnal Kedokteran Vol 6 No 3.1 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa sebagian besar masalah kesehatan penduduk di negara berkembang disebabkan oleh infeksi cacing, terutama pada golongan penduduk yang kurang mampu dengan sanitasi lingkungan yang buruk. Angka prevalensi dan intensitas infeksi biasanya paling tinggi pada anak usia 3 hingga 8 tahun. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan rumah terhadap kejadian kecacingan pada anak usia dini. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kondisi sanitasi lingkungan rumah dengan kejadian kecacingan pada anak usia dini di Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan metode cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner, observasi rumah untuk menilai keadaan sanitasi lingkungan dan pemeriksaan sampel feses dari 102 responden. Uji statistika yang digunakan yaitu uji chi-square. Hasil: Dari 102 sampel yang diperiksa 21 sampel positif kecacingan. Terdapat pula beberapa jenis telur cacing yang ditemukan pada feses responden, antara lain Hymenolepis nana 9 orang (8,8%), Enterobius vermicularis 7 orang (6,9%), Trichuris trichiura 4 orang (3,9%), dan infeksi campuran Hymenolepis nana dan Trichuris trichiura 1 orang (1%). Dari uji chi-square diperoleh nilai p=0,000 untuk hubungan sanitasi lingkungan rumah dengan kecacingan. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat sanitasi lingkungan rumah dengan kejadian kecacingan pada murid PAUD di Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat.
Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu dengan kejadian Kecacingan pada Murid Paud Di Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat Utari, Desak Made Dinda Kartika; Triani, Eva; Primayanti, Ika
Jurnal Kedokteran Vol 6 No 3.1 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kecacingan merupakan penyebab morbiditas utama di Indonesia dan paling banyak terjadi pada anak usia prasekolah dan sekolah dasar. Penyakit ini menyebar secara endemis namun masih sering diabaikan karena jarang menyebabkan kematian secara langsung. Kecacingan menyebabkan kehilangan karbohidrat, protein, dan darah sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu akan mempengaruhi cara pengasuhan dan PHBS pada anak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dengan kejadian kecacingan pada murid PAUD di Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional. Data dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner dan pengambilan sampel feses dari 101 murid PAUD di Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat tahun ajaran 2016/2017. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi square. Hasil: Dari 101 sampel, 21 sampel (20,8%) positif mengalami kecacingan. Jenis cacing yang paling banyak menginfeksi adalah Hymenolepis nana (42,9%). Penilaian kuesioner menunjukkan 48,5% tingkat pengetahuan ibu, 48,5% sikap ibu, dan 50,5% perilaku ibu termasuk ke dalam kategori cukup baik. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dengan kejadian kecacingan pada murid PAUD di Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat (p=0,000). Kesimpulan: Semakin tinggi tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu maka semakin rendah kejadian kecacingan pada murid. Keadaan ini berkaitan dengan luasnya informasi yang diketahui ibu tentang kesehatan diri dan keluarganya.
Hubungan antara Kecacingan dengan Status Gizi pada Murid PAUD di Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat Afifi, Farhani; Triani, Eva; Primayanti, Ika
Jurnal Kedokteran Vol 6 No 3.1 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Infeksi kecacingan merupakan suatu penyakit yang dapat menyebabkan kehilangan nutrisi yang akan berpengaruh terhadap penurunan kualitas sumber daya manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kecacingan dengan status gizi pada murid PAUD di Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelatif, dengan menggunakan desain cross sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah murid PAUD di kecamatan Kuripan usia 2-6 tahun yang diambil fesesnya untuk diperiksa kecacingan dan penilaian status gizi dengan indikator IMT/U. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara kecacingan dengan status gizi adalah uji Chi Square. Hasil: Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 102 responden, prevalensi kecacingan sebesar 20,6%. Jenis cacing yang paling banyak menginfeksi adalah Hymenolepis nana sekitar 9.8%, Enterobius vermicularis sebesar 6.9%, dan diikuti dengan infeksi Trichuris trichuria sebesar 4.9%. Dari status gizi diperoleh responden dengan status gizi yang tergolong sangat kurus sejumlah 0.98%. Gizi kurang 4.90%, normal 90.2% dan gemuk 3.92%, namun tidak terdapat responden yang memiliki status gizi dalam kategori obesitas. Tidak ada hubungan antara kecacingan dengan status gizi berdasarkan indikator IMT/U (p = 0158).Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara kecacingan dengan status gizi berdasarkan indikator IMT/U. Terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi status gizi anak yaitu kurangnya higiene individu, sanitasi lingkungan, tingkat pengetahuan orang tua dan demografi individu.
Hubungan Kejadian Kecacingan dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat Gunawan, Artika Indriani; Triani, Eva; Primayanti, Ika
Jurnal Kedokteran Vol 6 No 3.1 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Infeksi kecacingan merupakan masalah kesehatan di Indonesia khususnya pada anak sekolah dasar. Infeksi cacing menyebabkan anak kekurangan gizi, anemia, menurunnya imunitas tubuh, menghambat pertumbuhan dan kecerdasan sehingga anak merasa lemah, pusing, cepat lelah, malas belajar, konsentrasi menurun, dan berdampak negatif terhadap prestasi belajar anak sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian kecacingan dengan prestasi belajar pada siswa SD di Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat Metode : Penelititan ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan dengan cara pengambilan feses pada 115 siswa dan nilai rapor semester 1 dan 2 sebagai indikator prestasi belajar. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel adalah uji Chi Square Hasil : Prevalensi infeksi kecacingan pada siswa SD di Kuripan adalah 26,2 % dengan spesies cacing terbanyak adalah Trichuris trichiura (20,6 %) dan Enterobius vermicularis (2,8 %). Siswa yang terinfeksi cacing, 27,1 % dengan prestasi belajar menurun, 18,2 % dengan prestasi belajar meningkat, dan 40 % dengan prestasi tetap. Berdasarkan uji Chi Square, didapatkan nilai p = 0,272 Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara kejadian kecacingan dengan prestasi belajar siswa SD di Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat
Hubungan Antara Onset Kejadian Preeklamsia dengan Kejadian Bayi Lahir Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Provinsi NTB Primayanti, Ika; Affarah, Wahyu Sulistya; Harahap, Ida Lestari; Syari, Mayuarsih Kartika; Wilmayani, Ni Ketut
Jurnal Kedokteran Vol 5 No 3 (2016)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Preeklamsia merupakan salah satu komplikasi obstetrik yang dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas baik maternal maupun perinatal. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu komplikasi perinatal yang dapat terjadi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik chi square. Hasil: terdapat hubungan yang signifikan antara onset kejadian preeklamsia dengan kejadian BBLR (p= 0,000). Kesimpulan: Penurunan perfusi uteroplasenta pada preeklamsia menyebabkan berkurangnya aliran darah plasenta sehingga pertumbuhan janin menurun dan meningkatnnya risiko bayi berat lahir rendah
Uji Tuberkulin pada Anak yang Memiliki Kontak Serumah dengan Penderita TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Gunungsari Setyorini, Rika Hastuti; Triani, Eva; Syari, Mayuarsih Kartika; Primayanti, Ika
Jurnal Kedokteran Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di dunia, namun kurang mendapat prioritas dalam penanggulangannya. Dari 9 juta kasus baru TB di seluruh dunia, 1 juta kasus adalah anak usia<15 tahun. Dari seluruh kasus anak dengan TB, 75% didapatkan di 22 negara dengan beban TB tinggi (high burden countries), Indonesia sekarang berada pada ranking kedua negara dengan beban TB tertinggi di dunia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah anak usia 0-14 tahun yang memiliki riwayat kontak dengan penderita TB dewasa yang sedang menjalani terapi OAT baik fase awal maupun fase lanjutan yang terdaftar di Puskesmas Gunungsari sampai pada bulan September 2016. Populasi penelitian akan dijadikan sampel penelitian. Hasil Penelitian: Penelitian dilakukan pada 6 Desa di Kecamatan Gunungsari, yaitu Desa Sesela, Jatisela, Kekait, Midang, Tamansari, Gunungsari. Dari hasil penelitian didapatkan kontak penderita TB aktif sejumlah 29 orang dengan hasil BTA positif dan pengobatan OAT Kategori 1 pada semua kontak. Terdapat 6 orang anak terinfeksi Tuberculosis, 12 orang tidak terinfeksi Tuberculosis dan 2 orang anak tidak dapat dievaluasi. Kesimpulan: Dari penelitian di dapatkan 6 orang anak terinfeksi Tuberculosis, 12 orang tidak terinfeksi Tuberculosis dan 2 orang anak tidak dapat dievaluasi.
Hubungan antara Kecacingan dengan Status Gizi pada Murid PAUD di Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat Afifi, Farhani; Triani, Eva; Primayanti, Ika
Jurnal Kedokteran Vol 7 No 4 (2018)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Infeksi kecacingan merupakan suatu penyakit yang dapat menyebabkan kehilangan nutrisi yang akan berpengaruh terhadap penurunan kualitas sumber daya manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kecacingan dengan status gizi pada murid PAUD di Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan rancang belah lintang. Subjek dalam penelitian ini adalah murid PAUD di Kecamatan Kuripan usia 2-6 tahun yang diambil fesesnya untuk diperiksa kecacingan dan penilaian status gizi dengan indikator IMT/U. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara kecacingan dengan status gizi adalah uji Chi Square. Hasil: Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 102 responden, prevalensi kecacingan sebesar 20,6%. Jenis cacing yang paling banyak menginfeksi adalah Hymenolepis nana sekitar 9,8%, Enterobius vermicularis sebesar 6,9%, dan diikuti dengan infeksi Trichuris trichiura sebesar 4,9%. Dari status gizi diperoleh responden dengan status gizi yang tergolong sangat kurus sejumlah 0,98%. Gizi kurang 4,90%, normal 90,2% dan gemuk 3,92%, namun tidak terdapat responden yang memiliki status gizi dalam kategori obesitas. Tidak ada hubungan antara kecacingan dengan status gizi berdasarkan indikator IMT/U (p = 0,158). Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara kecacingan dengan status gizi berdasarkan indikator IMT/U. Terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi status gizi anak yaitu kurangnya higiene individu, sanitasi lingkungan, tingkat pengetahuan orang tua dan demografi individu
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Pemilihan Pengobatan Penderita Malaria di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur Annisa, Athiyatun; Triani, Eva; Primayanti, Ika
Jurnal Kedokteran Vol 8 No 3 (2019)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v8i3.369

Abstract

Latar Belakang: Malaria merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia hingga saat ini. Kasus malaria hampir ditemukan di seluruh provinsi yang ada di Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Barat (NTB). Lombok Timur merupakan salah satu kabupaten yang terletak di NTB dengan angka kejadian malaria yang masih cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang malaria dengan perilaku pemilihan pengobatan penderita malaria di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur. Metode: Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan desain potong lintang (cross-sectional). Teknik yang digunakan adalah wawancara terpimpin menggunakan kuesioner pada 57 responden yang dipilih secara acak sederhana. Responden yang dipilih adalah masyarakat yang pernah terdiagnosismalaria atau sedang menderita malaria pada tahun 2016-2017. Analisis data menggunakan ujikorelasi non-parametrik Spearman. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang malaria termasuk kategori cukup sebesar 39 orang (68,42%), 10 orang (17,54%) kategori rendah dan 8 orang (14,04%) kategori baik. Perilaku pemilihan pengobatan penderita malaria termasuk kategori baik sebesar 49 orang (85,96%) dan sebanyak 8 orang (14,04%) memiliki perilaku pemilihan pengobatan kategori tidak baik. Hasil penelitian secara statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang malaria dengan perilaku pemilihan pengobatan dengan nilai p = 0,628 atau p > 0,05. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan tentang malaria bukanlah satu-satunya faktor yang memengaruhi perilaku pemilihan pengobatan penderita malaria
KORELASI ANTARA PERTAMBAHAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BAYI SAAT LAHIR DI PUSKESMAS MENINTING KABUPATEN LOMBOK BARAT Primayanti, Ika; Danianto, Ario; Wilmayani, Ni Ketut; Geriputri , Ni Nyoman
Jurnal Kedokteran Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Kedokteran Vol 9 No 1 2020
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v9i1.397

Abstract

Background: Maternal weight before pregnancy as one of maternal nutritional status illustration, has a close relationship with baby birth weight. Weight gain during pregnancy is an illustration of the fetus rate of growth need to be considered because the increase in weight that is lacking or excessive may cause serious problems for infants and mothers. This study aims to determine the correlation of early pregnancy nutritional status and baby birth weight. Methods: The research design was observational analytic with cross sectional approach. The research data were obtained from maternal cohorts, maternal cards and cohorts of infants who underwent antenatal care between July 2017–January 2018 at polindes in Meninting Primary Health Care territory. Data were analyzed by Spearman correlation test. Results: One hundred and fifty data were enrolled in this study, with the majority age group of 20–35 years (78%) and multigravida status (71%). Statistical analysis showed no correlation between maternal weight gain and birth weight (p <0.05). Conclusion: maternal weight gain during pregnancy is not the only factor that contributes to the baby's weight at birth Keywords: maternal weight gain, birth weight