Widya Teknik
Vol 18, No 1 (2019)

Battery Charge Controller Sistem Hybrid

Andrian Tantama (Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya)
Diana Lestariningsih (Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya)
Andrew Joewono (Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya)



Article Info

Publish Date
02 Sep 2019

Abstract

Pada era sekarang kebutuhan akan sumber energi menjadi salah satu kebutuhan utama, akan tetapi pada daerah-daerah tertentu untuk mendapatkan pasokan listrik masih sangatlah minim. Tercatat pada peta ketenagalistrikan, terdapat 12.659 desa yang belum memperoleh aliran listrik secara memadai. Bahkan 2.519 desa diantaranya masih benar-benar gelap (tidak tersentuh aliran listrik). Sejauh ini berdasarkan data potensi desa dari BPS, jaringan PLN baru menjangkau 69.531 atau sekitar 85% dari 82.190 desa di Indonesia, dan 2.519 desa dari 12.659 desa sisanya tidak mendapatkan akses listrik sama sekali. Hal ini dikarenakan sumber akses energi listrik yang sangat kurang (data kementrian ESDM, 2017). Untuk mengatasi krisis tersebut maka pemanfaatan energi matahari sebagai sumber alternatif diperlukan saat ini. Disamping jumlahnya yang tidak terbatas, pemanfaatannya juga tidak mencemari polusi dan merusak lingkungan. Cahaya dari matahari dapat dikonversikan dengan menggunakan photovoltaic (PV) atau yang biasa disebut panel surya. Dengan melakukan kombinasi teknologi energi terbarukan dengan generator pembakaran seperti genset dan penyimpanan baterai, adalah mungkin untuk menghasilkan listrik pada daerah-daerah yang minim pasokan listrik secara kompetitif. Sistem ini disebut sebagai sistem energi hybrid dan digunakan untuk menyediakan listrik bagi pedesaan di negara-negara berkembang khususnya di Indonesia. Alat ini akan mengombinasi antara energi terbarukan dan genset untuk menyediakan listrik didaerah yang minim akan pasokan listrik. Sistem ini bekerja secara bergantian untuk mensuplai sebuah beban AC. Pada alat ini tegangan aki akan menjadi sumber utamanya. Jika tegangan aki berada dibawah 11.2 V maka genset akan menggantikan aki sebagai tegangan supply pada beban hingga tegangan aki kembali diatas 13 V. Selama proses perpindahan sumber terjadi delay 5 detik agar kontaktor berjalan dengan stabil.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

teknik

Publisher

Subject

Engineering

Description

Widya Teknik is a scientific publication in the fields of engineering mostly in the electrical/ electronic engineering, chemical engineering, industrial engineerng, computer science, information technology and engineering related ...