This Author published in this journals
All Journal Widya Teknik
Andrew Joewono
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Alat pemantau dan pengendali sistem penyimpanan energi pada solar panel Pandyapratita Putra; Andrew Joewono; Rasional Sitepu; Lanny Agustine; Widya Andyardja
Widya Teknik Vol 17, No 1 (2018)
Publisher : Widya Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.722 KB) | DOI: 10.33508/wt.v17i1.1958

Abstract

Dewasa ini, sistem pembangkit listrik yang sedang tren adalah pembangkitan energi terbarukan. Salah satu energi terbarukan yang dimiliki oleh Negara Indonesia adalah pembangkit listrik tenaga surya. Untuk membuat sebuah sistem pembangkit listrik tenaga surya, diperlukan seperangkat alat-alat seperti solar panel, inverter dan accu. Accu dalam pembangkit listrik tenaga surya merupakan komponen yang berbahaya karena memiliki kapasitas arus yang besar. Arus yang besar dapat mengakibatkan banyak kerugian. Salah satu kerugian yang timbul adalah kerusakan beban atau bahkan bahaya kebakaran. Bahaya-bahaya tersebut dapat ditekan apabila sistem tersebut dilengkapi dengan sistem pengaman berupa Alat Pemutus Penghubung (APP). Namun keterbatasan wilayah yang membuat sistem pengaman tersebut hanya dapat dikendalikan jarak dekat. Dengan adanya alat ini, sistem pembangkit listrik tenaga surya dapat diproteksi dari kerusakan karena energi yang lebih. Alat ini juga dapat memantau arus dan tegangan accu, solar panel, dan beban. Alat ini juga merupakan sebuah pengendali on-off jarak jauh. Alat ini terkoneksi dengan internet yang dapat dijangkau oleh pengguna dari wilayah besar selama pengguna juga terhubung pada internet. Alat ini diintegrasikan dengan sistem PLTS (Pembangkit Listrik tenaga Surya) yang telah ada pada Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dengan Sistem Elektrik-Hybrid Untuk Filter Air Tanah (Joewono, Andrew; Sitepu, Rasional. 2016). Alat ini dapat memantau parameter diatas dengan hasil yang didapatkan adalah tegangan solar panel antara 0-38 V, tegangan accu 22-28 V, tegangan beban 220 V, arus solar panel 0-4 A, arus accu 0-38 A, dan arus beban 0-3 A. sebagai Fungsi pengendalian sudah dilakukan dengan metode saklar virtual pada aplikasi android yang terhubung pada relay untuk menyalakan atau mematikan beban.
Mesin pembuat pakan ternak dalam bentuk pellet berbasis progammable logic controller Alfredo Alvi Andreanto; Peter Rhatodirdjo Angka; Andrew Joewono
Widya Teknik Vol 17, No 1 (2018)
Publisher : Widya Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.222 KB) | DOI: 10.33508/wt.v17i1.1954

Abstract

Era sekarang kebutuhan konsumsi hewan ternak semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Kebutuhan akan hewan ternak yang meningkat tentunya akan berdampak pada meningkatnya harga dari pelet hewan ternak di pasaran.. hampir sebagian besar penduduk Indonesia yang bertempat tinggal di daerah pedesaan memanfaatkan kondisi alam untuk berternak. Namun hal ini masih kurang adanya dukungan dari sisi kebutuhan pelet yang masih membebani para peternak karena harga yang kurang terjangkau. Sehingga mereka beralih ke dedaunan atau pakan alternatif yang lebih murah. Hal ini tentunya berdampak pada kualitas hewan ternak yang rendah. Dengan adanya alat ini, Mesin pembuat pakan ternak dalam bentuk pelet ini memanfaatkan progammable logic controller pembuatan pellet dapat tercapai. Alat ini juga dapat membantu para peternak untuk dapat memproduksi pellet buatan sendiri dengan menggunakan bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan para peternak. Alat ini terdiri dari 2 bagian yaitu pencampur dan pencetak, bagian pencampur digunakan untuk mencampur bahan-bahan pembentuk adonan pakan ternak dan pencetak digunakan untuk mencetak adonan pakan ternak menjadi bentuk pellet. Alat ini dapat memproduksi pakan ternak menjadi bentuk pellet basah dengan memanfaatkan progammable logic controller sebagai sistem kontrol dari mesin ini. Alat ini menggunakan PLC GE Versamax dengan spesifikasi 10 input dan 6 output dan 2 motor AC untuk menggerakan pengaduk pada pencampur dan menggerakan screw conveyor sehingga dapat mendorong adonan pakan ternak ke pencetak.
Mesin penggiling bumbu pecel otomatis berbasis Arduino Yuli Prastiawati; Diana Lestariningsih; Andrew Joewono
Widya Teknik Vol 17, No 1 (2018)
Publisher : Widya Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.33508/wt.v17i1.1959

Abstract

Pecel adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari rebusan sayuran yang dihidangkan dengan disiram sambal kacang.Berawal dari pembuatannya yang menggunakan sistem tradisional atau manual (menggunakan cobek dan ulekan) menggambarkan bahwa pembuatan sambal pecel ini membutuhkan tenaga, kesabaran, waktu dan keahlian yang lebih untuk membuatnya.Dengan melihat kemajuan zaman yang semakin berkembang terdapat ide untuk membuat mesin penggilingan sambal pecel berbasis arduino. Dalam pembuatan sistem perancangan ini diwujudkan dengan menggunakan mikrokontroler, driver relay, kontaktor, push button, motor penggerak sebagai komponen utama. Penggilingan tersebut terdapat LCD untuk menampilkan inputan Sistem pengolahan terdapat 3 tombol yang berbeda dari 1kg-3kg yang betujuan untuk pemilihan penggilingan sesuai takaran, namun takaran tersebut masih manual. Sehingga proses pengolahan penggilingan dari 1kg-3kg mempunyai waktu yang berbeda – beda yang terdapat pada inisialisasi pemrograman mikrokontroler arduino. Untuk hasil output yang diolah dari proses penggilingan akan dilakukan modifikasi pada mesin agar bumbu yang diolah akan berbentuk persegi panjang. Saat proses tombol yang ditekan dan proses penggilingan motor tersebut akan berhenti sesuai dengan waktu yang telah diprogram. Pada tugas akhir ini alat yang dibuat untuk mempermudah usaha home industry dan melestarikan makanan tradisional khas pulau jawa tanpa mengabaikan kualitas produksi dan meningkatkan mutu produksi tanpa mengabaikan kehigienisan hasil produksi.
Battery Charge Controller Sistem Hybrid Andrian Tantama; Diana Lestariningsih; Andrew Joewono
Widya Teknik Vol 18, No 1 (2019)
Publisher : Widya Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.33508/wt.v18i1.2084

Abstract

Pada era sekarang kebutuhan akan sumber energi menjadi salah satu kebutuhan utama, akan tetapi pada daerah-daerah tertentu untuk mendapatkan pasokan listrik masih sangatlah minim. Tercatat pada peta ketenagalistrikan, terdapat 12.659 desa yang belum memperoleh aliran listrik secara memadai. Bahkan 2.519 desa diantaranya masih benar-benar gelap (tidak tersentuh aliran listrik). Sejauh ini berdasarkan data potensi desa dari BPS, jaringan PLN baru menjangkau 69.531 atau sekitar 85% dari 82.190 desa di Indonesia, dan 2.519 desa dari 12.659 desa sisanya tidak mendapatkan akses listrik sama sekali. Hal ini dikarenakan sumber akses energi listrik yang sangat kurang (data kementrian ESDM, 2017). Untuk mengatasi krisis tersebut maka pemanfaatan energi matahari sebagai sumber alternatif diperlukan saat ini. Disamping jumlahnya yang tidak terbatas, pemanfaatannya juga tidak mencemari polusi dan merusak lingkungan. Cahaya dari matahari dapat dikonversikan dengan menggunakan photovoltaic (PV) atau yang biasa disebut panel surya. Dengan melakukan kombinasi teknologi energi terbarukan dengan generator pembakaran seperti genset dan penyimpanan baterai, adalah mungkin untuk menghasilkan listrik pada daerah-daerah yang minim pasokan listrik secara kompetitif. Sistem ini disebut sebagai sistem energi hybrid dan digunakan untuk menyediakan listrik bagi pedesaan di negara-negara berkembang khususnya di Indonesia. Alat ini akan mengombinasi antara energi terbarukan dan genset untuk menyediakan listrik didaerah yang minim akan pasokan listrik. Sistem ini bekerja secara bergantian untuk mensuplai sebuah beban AC. Pada alat ini tegangan aki akan menjadi sumber utamanya. Jika tegangan aki berada dibawah 11.2 V maka genset akan menggantikan aki sebagai tegangan supply pada beban hingga tegangan aki kembali diatas 13 V. Selama proses perpindahan sumber terjadi delay 5 detik agar kontaktor berjalan dengan stabil.