Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Fakultas Teknik
Vol 1, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 8 2017

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH KETEBALAN LAPISAN AIR PENDINGIN TERHADAP DAYA KELUARAN MODUL PHOTOVOLTAIC MONOCRYSTALLINE

Ikhsan Baihaqi (Unknown)
Erik Tridianto (Unknown)
Arrad Ghani S (Unknown)



Article Info

Publish Date
29 Sep 2017

Abstract

Modul Photovoltaic (PV) membutuhkan radiasi matahari untuk menghasilkan listrik. Akan tetapi radiasi matahari dengan panjang gelombang di atas 1,1µm (radiasi inframerah) tidak dapat dikonversi menjadi energi listrik.. Radiasi inframerah berperan meningkatkan temperatur permukaan PV, sehingga menyebabkan penurunan daya keluaran dan masa pakai modul PV. Sistem pendinginan ini, bertujuan untuk mengurangi temperatur permukaan PV dengan tetap melewatkan foton dengan panjang gelombang yang sesuai,  sehingga efisiensi elektrik dan daya keluaran dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Pada siklus pendinginan ini, air digenangkan pada permukaan atas PV dengan aktivasi menggunakan kontrol otomatis saat temperatur permukaan PV mencapai 45oC. Ketika temperatur telah turun hingga 35oC, genangan air pendingin dibuang untuk melewatkan cahaya matahari lebih banyak. Variasi ketebalan genangan air yang digunakan adalah 5 mm, 1 cm, 2 cm, 4 cm. Pada setiap variasi diukur intensitas radiasi yang diterima, temperatur permukaan, serta daya keluarannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendinginan modul PV dengan menggunakan sistem ini dapat mempertahankan temperatur permukaan modul PV di bawah 38oC dan meningkatkan daya keluaran serta efisiensi elektrik sebesar 50% dibanding tanpa sistem pendingin. Ketinggian genangan 5 mm menghasilkan peningkatan daya keluaran yang paling tinggi, dikarenakan genangan air yang tidak terlalu tebal mampu menjaga temperatur permukaan PV tetap di bawah 40oC dan juga dapat melewatkan cahaya (foton) lebih banyak.  Kata kunci: photovoltaic, siklus otomatis, genangan air pendingin, temperatur, daya keluaran

Copyrights © 2017