Besi tuang nodular memiliki sifat mekanis yang baik dan mendekatisifat mekanis dan sifat fisik baja, seperti kekuatan tarik, regangan,kemampuan terhadap proses perlakuan panas, mampu meredam suaradan biaya produksi relatif lebih murah daripada baja, sehingga besituang nodular banyak digunakan sebagai bahan dasar untukpembuatan komponen mesin dan kendaraan otomotif. Perbaikan sifatsifatmekanis agar sesuai dengan kebutuhan dapat juga diperolehdengan penambahan unsur-unsur paduan seperti : chromium (Cr),molybdenum (Mo) dan nickel (Ni). Metode lain untuk meningkatkansifat mekanis besi tuang nodular adalah dengan melakukan prosesperlakuan panas austemper, sehingga menghasilkan besi tuangnodular austemper atau dikenal dengan sebutan Austempered DuctileIron (ADI). Proses austemper diawali dengan austenisasi padatemperatur 800 0 C selama 60 menit, dilanjutkan dengan austemperpada temperatur 400 0 C dengan waktu tahan masing-masing 15, 30,45 menit. Pengujian tarik, kekerasan dan pengamatan struktur mikrodilakukan untuk menganalisa hasil proses austemper. Berdasarkanhasil penelitian, bahwa temperatur pemanasan 800 0 C belum terjadiaustenisasi, sehingga tidak terjadi perubahan fasa menjadi fasaaustenit (ï§), akibatnya proses austemper 400 0 C yang dilakukanhanya mempengaruhi perluasan matrik ferit (ï¡) atau terjadi anilferitisasi dan tidak terjadi pembentukan bainit pada besi tuangnodular dengan penambahan 0,15 % Mo, 1,5 % Ni dan 0,2 % Cr.Hasil ini terlihat dari kenaikan nilai elongasi dengan penurunan sifatkekerasan.
Copyrights © 2005