JURNAL TEKNIK SIPIL ITP ISSN 2354-8452
Vol 4, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP

ANALISIS REVEAL DAN STATED PREFERENCE TERHADAP ATRIBUT ACCESS TIME DAN FREQUENCY PADA KOMPETISI MODA BUS DAN KERETA API: STUDI KASUS MALAYSIA

Angelalia Roza (Institut Teknologi Padang)
Andi Mulya Rusli (Unknown)
Mohamed Rehan Karim (Unknown)



Article Info

Publish Date
10 Aug 2017

Abstract

Kajian terkait kompetisi moda di negara berkembang masih menjadi topik menarik untuk diteliti. Malaysia sebagai salah satu negara berkembang misalnya, telah merealisasikan double tracking project ETS yang semakin mempertajam kompetisi moda angkutan darat antarkota di negara ini, khususnya moda bus ekspres dan kereta api ekspres. Tingginya persaingan moda tersebut dapat direpresentasikan melalui probabilitas dan preferensi moda. Pendekatan analisis dilakukan menggunakan reveal preference method yang dipertajam dengan stated preference method. Preferensi pengguna moda bus dideskripsikan dengan memunculkan analisis utilitas dan sensitivitas terhadap 12.000 data set. Melalui analisis sensitivitas, dapat diprediksi respon pengguna bus terkait perubahan nilai utilitas kedua moda tersebut. Temuan studi ini menjadi menarik, dimana probabilitas pemilihan bus berpotensi turun sebesar 59.1% (menjadi 18.1%) ketika moda kedua mampu melayani keberangkatan dengan intensitas frekuensi yang sama. Artinya, jika ditinjau dari atribut frequency, untuk mencapai balanced mode share, moda kereta api perlu meningkatkan frekuensi pelayananya menjadi 8 departures/day (meningkat 200% dari fekuensi pelayanan eksisting). Sedangkan bila ditinjau dari atribut access time dan shifting dari moda bus menuju moda kereta api mungkin pula terjadi apabila access time menuju terminal bus tidak dijaga baik seperti kondisi saat ini. Berdasarkan hasil sensitivitas analisis, kondisi balanced mode share antara moda bus dan kereta api dapat terjadi dengan sendirinya ketika access time menuju terminal bus menjadi lebih buruk (lebih lama 31 menit dari kondisi eksisting). Hal ini merupakan tantangan terhadap peningkatan pelayanan feeder mode transport di negara ini. Langkah pemerintah untuk mendisain transport hub dinilai tepat, guna memfasilitasi pergerakan ke arah utara, selatan dan timur Malaysia dengan pemisahan jaringan terminal bus inter-regional dan intra-regional di Kuala Lumpur. Maka temuan terkait kompetisi moda angkutan darat di Malaysia dapat menjadi catatan penting bagi pembuat kebijakan di negara berkembang seperti Indonesia, untuk menggalakkan penggunaan transportasi umum kedepannya. Kata Kunci: Metoda stated preference, Reveal preference,  Access time, Frequency, Preferensi moda bus antarkota dan kereta api

Copyrights © 2017