Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Analisis Sektor Basis dan Sektor Non Basis dalam Upaya Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkotaan di Kota Padang: Analysis of Basic and Non-Basic Sectors as Efforts to Improve the Urban Facilities and Infrastructure in Padang Aditia Nugraha Rusli; Angelalia Roza; Andi Mulya Rusli
JURNAL SAINTIS Vol. 21 No. 01 (2021)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/saintis.2021.vol21(01).6537

Abstract

[ID] Pembangunan berkelanjutan merupakan bagian dari fokus pembangunan daerah Kota Padang dengan tujuan menyediakan infrastruktur kota dan peningkatan perekonomian kota tahun 2019-2024. Pemerintah terus mengupayakan peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Padang dengan mengembangkan sektor kegiatan kota yang diimbangi dengan peningkatan sarana dan prasarana perkotaan. Penelitian ini bertujuan menganalisis sektor usaha yang belum mencapai kategori basis dan maju di Kota Padang. Metode yang digunakan dalam mengetahui sektor basis maupun non basis adalah metode location quotient (LQ). Sedangkan untuk mengetahui sektor maju atau mundur, digunakan analisis shift share. Dilakukan pula Analisis kependudukan melalui metode proyeksi trendline untuk memproyeksi peramalan penduduk pada tahun mendatang. Hasil analysis location quatien (LQ) menunjukkan terdapat dua sektor non basis di Kota Padang yaitu (1) sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, (2) pertambangan dan penggalian. Selanjutnya, analisis shift-share menunjukkan terdapat empat sektor yang berada pada kategori mundur/ lamban yaitu sektor: (1) pertanian, (2) kehutanan dan perikanan, (3) industri pengolahan, pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, (4) jasa keuangan dan asuransi. Berdasarkan trendlinepolynominal didapatkan model proyeksi perkiraan penduduk menurut persamaan y = -194.03x2 + 15535x + 815333 dengan R2 = 0.9964. Kebutuhan sarana prasarana untuk meningkatan kualitas hidup yang layak bagi warga Kota Padang diperkirakan meningkat secara dominan pada kelompok usia 20-24 tahun sebagai proyeksi angkatan kerja. Jumlahnya diprediksi sekitar 77.761 jiwa. Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam menentukan fokus penyediaan infrastruktur kota, agar sektor non basis dan sektor pada kategori mundur atau lambat dapat ditingkatkan menjadi kategori sektor basis dan maju. [EN] Sustainable development is part of the regional development focus of Padang City to provide urban infrastructure and improve the city's economy in 2019-2024. The government continues to strive to increase the Gross Regional Domestic Product (PDRB) of the City of Padang by developing a sector of city activities towards improving urban facilities and infrastructure.This research supports the government's efforts in directing the development of the city of Padang. This study aims to analyze the business sector that has not reached the basic and advanced category in Padang City. The method used to determine the basis and non-base sectors is the location quotient (LQ) method. Meanwhile, to determine the forward or backward sector, shift-share analysis is used. Population analysis is also carried out through the trendline projection method to project population forecasts in the coming year. The results of the location quotient (LQ) analysis show that there are two non-basic sectors in the city of Padang, namely (1) agriculture, forestry, and fisheries, (2) mining and quarrying. Furthermore, the shift-share analysis shows that four sectors are in a slow category, namely the sectors: (1) agriculture, (2) forestry and fisheries, (3) processing industry, water supply, waste management, waste, and recycling, (4) financial and insurance services. Based on the polynomial trendline, the population forecast projection model is obtained according to the equation y = -194.03x2 + 15535x + 815333 with R2 = 0.9964. The need for infrastructure and facilities to improve the quality of life that is feasible for the residents of Padang City is predicted to increase dominantly in the 20-24 year age group. The number is predicted to be around 77,761. It is hoped that this research will be useful in determining the focus of urban infrastructure provision, so that non-base sectors and sectors in the backward or later categories can be upgraded to the basic and advanced category.
Pemodelan Pemilihan Moda Transportasi Darat Antara Angkutan Kota dan Gojek di Kota Bukittinggi dengan Teknik Stated Preference Wilton Wahab; Angelalia Roza
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 17 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1148.789 KB) | DOI: 10.30630/jirs.17.1.303

Abstract

Transportasi darat merupakan elemen penting dalam pengembangan sektor perekonomian Indonesia, karena berkaitan erat dengan pendistribusian jasa, barang dan tenaga kerja. Di kota Bukittinggi, transportasi darat juga berperan dominan sebagai sarana pergerakan masyarakat di dalam kota, sehingga perlu dikelola dengan baik. Seiring dengan perkembangan teknologi, masyarakat kota Bukittinggi sekarang sudah mengal moda transportasi online berbasis aplikasi pada perangkat Android. Akibatbya muncul kompetisi antara angkutan kota (angkot) dengan Gojek di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan pemilihan moda transportasi darat di kota Bukittinggi dengan studi kasus rute Jambu Air – Pusat Kota dan Pusat Kota – Pasar Aur. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan penyebaran kuisioner dengan teknik stated preference. Pengolahan data dan analisis melibatkan program SPSS. Analisis deskriptif terhadap data karakteristik dari 400 responden menunjukkan bahwa pengguna moda transportasi darat dalam kota Bukittinggi didominasi perempuan (69%) berpendapatan rendah yakni di bawah Rp. 1 juta (62%). Pertimbangan utama dalam pemilihan moda adalah waktu tunggu, waktu perjalanan, jarak akses moda, kenyamanan, serta tarif. Pemodelan dengan metoda binomial logit selisih berhasil menjelaskan faktor yang diprediksi sebagai alasan pemilihan moda tersebut. Analisis korelasi dan analisis regresi linear berganda telah dilakukan untuk melihat hubungan alasan pemilihan moda dengan perubahan nilai utilitas moda menggunakan 6 (enam) atribut pada level signifikan 5%. Berdasarkan hasil pemodelan diperoleh nilai utilitas selisih moda Y= 3.362 - 0.244X1 - 0.0004X2 - 0.0006X3 - 0.122X4 - 0.011X5 - 0.065X6 dengan nilai R2 = 0,507 (P value < 0.05 ). Nilai probabilitas pemilihan moda menunjukkan preferensi terhadap Angkot konvensional adalah sebesar 42 % dan Gojek sebesar 58%. Hal ini menunjukkan moda transportasi darat yang semakin kompetitif.
Analisis Kenyamanan Klimatik, Fisik Dan Visual Di Jalur Pedestrian Kota Padang (Studi Kasus: Jalan Ratulangi – Jalan Permindo) angelalia Roza; Sandri Artika Suri
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 17 No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jirs.12.2.396

Abstract

Abstrak Jalur pedestrian merupakan salah satu infrastruktur yang penting dalam menunjang aktivitas pejalan kaki. Jalur pedestrian yang baik akan meningkatkan kenyamanan, sehingga secara tidak langsung menurunkan ketergantungan terhadap penggunanan kendaraan bermotor. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kenyamanan Kondisi Jalur pedestrian kawasan Jl. Ratulangi – Jl. Permindo Kota Padang melalui pendekatan analisis klimatik dan visual. Digunakan teknik analisis statistik deskriptif dan pendekatan analisis persepsi dan preferensi. Uji Validitas dan Reliabilitas terbukti signifikan terhadap 12 item pertanyaan yang diberikan pada 100 responden. Hasil analisis persepsi dan preferensi yang dilakukan untuk mengukur kenyamanan visual membuktikan bahwa Jalur Pedestrian Kawasan Jalan Ratulangi sudah berada pada kategori cukup nyaman (57,73%). Hasil analisis kenyamanan klimatik pada suhu 27,5OC dan nilai kelembaban 68% dengan nilai THI sebesar 25,74, menunjukkan bahwa jalur pedestrian tersebut dalam kondisi nyaman. Hasil analisis persepsi menunjukkan saat ini jalur pedestrian di Jl. Ratulangi – Jl. Permindo telah berfungssi dengan baik (1) sebagai jalur khusus pejalan kaki (2) sebagai ruang keindahan kota (3) sebagai ruang menunggu kendaraan (4) Sebagai ruang bersosialisasi dan (5) Sebagai ruang berteduh. Hal yang masih perlu menjadi perhatian di jalur ini adalah sirkulasi udara (26%) dan keamanan di jalur pedestrian (24%). Analisis persepsi terkait aspek kenyamaan menunjukkan bahwa kondisi jalur pedestrian yang terlalu panas (27%) dan banyaknya pedagang kaki lima dengan (26%) menjadi kendala utama. Hasil analisis preferensi menunjukkna bahwa peningkatan kenyamanan Jalur pedestrian kawasan Jl. Ratulangi – Jl. Permindo Kota Padang dapat dilakukan dengan: (1) peningktan kuantitas vegetasi/ kanopi (48%) (2) penambahan fasilitas pelengkap seperti lampu, bangku dan tong sampah (27%), (3) Penertiban alih fungsi trotoar (15%) yang disalahgunakan oleh Pedagang Kaki Lima dan kendaraan parkir. (4) pengurangan polusi / bau tak sedap (10%).
Dampak Kelebihan Muatan Terhadap Umur Rencana Perkerasan Jalan angelalia Roza; Ahmad Refi; Dona Desrisa Murni
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 17 No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jirs.12.2.397

Abstract

Jalan adalah prasarana transportasi darat meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap maupun perlengkapannya yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air. Konstruksi jalan raya, seperti konstruksi sipil lainnya, juga akan mengalami penurunan kemampuan dalam pelayanan strukturalnya. Penelitian ini berlokasi di Jalan Bypass Km. 7 Padang. Pengamatan melalui Survei primer memperlihatkan adanya indikasi kerusakan jalan di bagian-bagian tertentu yang erat kaitannya dengan penurunan pelayanan perkerasan jalan. Kerusakan yang terlihat berupa jalan berlubang yang diduga akibat beban lalu lintas yang mengerus bagian-bagian kecil dari permukaan perkerasan. Ditemukan pula retak kulit buaya yang diduga akibat oleh kelelahan beban lalu lintas yang berulang-ulang, dan jalan yang amblas yang diduga akibat beban overload. Penelitian ini bertujuan menilai derajat kerusakan jalan dari beban berlebih pada ruas jalan tersebut. Untuk mendukung analisis, dilakukan pengumpulan data sekunder berupa data lalu lintas harian rata-rata dari PJN II Padang dan data berat kendaraan dari CV. Andespal Jaya Bersama. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode AASHTO 1993 tahun 2020 menunjukkan nilai W18 rencana sebesar 1.354.107,0030 ESA dan nilai W18 overload pada tahun 2020 sebesar 12.986.028,0350 ESA. Sisa masa layan dari perkerasan ruas jalan tersebut terbukti mengalami penurunan sebesar 40,76% dengan nilai remaining life rencana berada diangka 95,26% dan nilai remaining life overload berada pada angka 54,50%. Berat kendaraan yang melewati jalan tersebut melebihi MST ijin (golongan 6a sampai dengan 7c).Dari analisis hasil derajat kerusakan jalan akibat beban berlebih, maka untuk golongan 6a dengan beban 29,3350 roda bagian depan dan belakangnya tidak aman; golongan 6b dengan beban 24,1533 roda bagian depan dan belakang tidak aman; golongan 7a dengan beban 41,8774 roda bagian depan dan belakang tidak aman; golongan 7b dengan beban 35,1849 dengan roda depan aman, sedangkan roda tengah dan belakang tidak aman; dan golongan 7c dengan roda bagian inti dan gandengan termasuk aman.
Analisa Pengaruh Beban Kendaraan Terhadap Kerusakan dan Umur Rencana Jalan Ahmad refi; Angelalia Roza; Anggun Pratiwi JF; Katrun Nada Salsabila; Andi Mulya Rusli
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 18 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jirs.v18i1.521

Abstract

The Km-18 of Padang Bypass Road is an Arterial road class III-A. This road is burdened by heavy vehicles which carrying loads that exceed the permitted capacity. This activity can lead to road damage and a reduction in road life. This study aims to analyze the effect of traffic loads that exceed permitted capacity on road conditions, including the remaining life of the pavement and the degree of road damage. The primary data used is data on road damage conditions such as the discharge of road surface grains, potholes, and grooves. Secondary data used is in the form of LHR data for 2017 and 2018, also, the vehicle weight data obtained from P2JN West Sumatra Province. The analytical approach uses the 1993 AASHTO method in the form of a cumulative analysis of the 10-year ESAL plan, by the traffic design for flexible pavement. The result of this study indicates that the Km-18 of Padang Bypass Road has decreased 7.58% of its design life in 2020. The cumulative plan ESAL value is 70,792,016.05 and the cumulative ESAL overloading value is 192,394,000.9. The Truck factor (TF) in normal condition is 0.8176692, but in overloading condition, it is 6.1375255. The road life predicted to be ended in year 4 (in 2024), although it planned to end in 2027.
POTENSI PENGENDALIAN ON STREET PARKING DI RUAS JALAN DAMAR KOTA PADANG Angelalia Roza
Racic : Rab Construction Research Vol 5 No 1 (2020): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1234.712 KB) | DOI: 10.36341/racic.v5i1.849

Abstract

The Damar road section is a connecting lane for the Pasar Raya Padang area which starting to face parking problem. The indicator is the disruption of the flow and the high accumulation of parking volume on Jalan Belakang Olo section. These affected to the decrease on the level of the road services (LOS) on Jalan Damar Padang. So, the analysis of LOS, parking characteristics and parking management on Jalan Damar were carried out. The results of the parking characteristics analysis during the three days of observation showed that the average parking duration was 34-35 minutes, the maximum Parking Turn Over was 3.6 vehicles /day/space, and a maximum Parking Index was 84.91 %. The level of service level value indicated that the degree of saturation was 0.51 (DS <0.80) and it categorized to the B level; the flow classified stable with the average travel speeds ≥ 40 km / hr. The results of the traffic volume analysis trends and the volume of parked vehicles are contradictory. This could answer the question why that on parking activities the Jalan Damar did not caused a significant problem. Management of the on street parking through a Parking Meter Machine at this location is recommended. In the initial stage, the results of the parking characteristics analysis and the lay-out of parking lot can be offered. However, the further study will be needed to determined such as the vehicles growth rate and parking tariff to avoid the impact on the Level of Service.
STUDI ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN KAMPUS II INSTITUT TEKNOLOGI PADANG (STUDI KASUS JALAN DPR AIR PACAH KOTA PADANG) Angelalia Roza; Wilton Wahab; Afrizal Putra Prices
Racic : Rab Construction Research Vol 5 No 2 (2020): Desember
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/racic.v5i2.1551

Abstract

Institut Teknologi Padang merupakan kampus teknik tertua yang terletak di kota Padang provinsi Sumatera Barat, yang terletak pada dua lokasi kampus yang berbeda yaitu; (1) kampus I di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Nanggalo dan (2) kampus II di Jalan DPR kelurahan Air Pacah. Saat ini ITP sedang melakukan pembangunan kampus II di atas lahan seluas ± 1,5 HA. Pembangunan Kampus II ITP tersebut tentu akan menimbulkan bangkitan perjalanan yang lebih besar seiring peningkatan volume lalulintas. Peningkatan volume lalulintas akan menimbulkan ketidakseimbangan antara jumlah lalulintas yang di bangkitkan dan kapasitas jalan di sekitar Kampus II ITP Padang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar dampak lalulintas disekitar kawasan kajian akibat pembangunan kampus II ITP. Analisis yang dilakukan meliputi analisis bangkitan dan tarikan, analisis kinerja ruas jalan, dan analisis penanganan dampak lalulintas pada kondisi pra konstruksi, masa konstruksi dan pasca konstruksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja ruas jalan DPR pada kondisi pra konstruksi dan masa konstruksi berada pada level B (kinerja baik), namun pada masa pasca konstruksi 5 tahun berada pada level C (kinerja cukup). Sedangkan kinerja ruas jalan Bypass baik dari arah Bandara BIM maupun dari arah Teluk Bayur pada kondisi pra konstruksi, masa konstruksi, dan pasca konstruksi 5 tahun berada pada level B (kinerja baik) namun sudah mendekati level C (kinerja cukup).
ANALISIS KENYAMANAN JALUR PEDESTRIAN JALAN PS. BARU KOTA PADANG DENGAN TEKNIK ANALISIS DESKRIPTIF KUALITATIF Angelalia Roza; Ahlul Fikri; Andi Mulya Rusli
CIVED Vol 7, No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/cived.v7i2.109838

Abstract

Saat ini Kota Padang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Padang telah memfokuskan agenda peningkatan jalur pedestrian di beberapa kawasan, salah satunya jalur pedestrian di Jalan Ps. Baru. Adapun tujuan penelitian ini adalah; (1) Mengetahui kondisi existing dan fasilitas penunjang jalur pedestrian di jalan. Ps. Baru melalui telaah aspek fisik dan kondisi jalur pedestrian. (2) Menganalisis persepsi pengguna jalur pedestrian untuk mengevaluasi tingkat kenyamanan jalur pedestrian, melihat faktor ketidaknyamanan merekomendasikan fasilitas pelengkap untuk mendukung optimalisasi pengembangan jalur pedestrian. Digunakan Metode analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis aspek fisik dan kepuasan pengguna, menganalisis faktor kenyamanan dan ketidaknyamanan di jalur pedestrian. Digunakan pula teknik analisis statistik inferensial melibatkan peasron correlation momen dan Cronbach Alpha untuk menganalisis persepsi pengguna terkait upaya pengembangan jalur pedestrian. Berdasarkan hasil analisis, dapat dibuktikan bahwa jalur pedestrian Jl. Ps. Baru telah memenuhi fungsi utamanya selain sebagai (1) jalur khusus bagi pejalan kaki, juga berfungsi (2) sebagai ruang menunggu kendaraan dan (3) ruang keindahan kota juga (4) sebagai jalur evakuasi.  Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen terbukti signifikan untuk semua item pertanyaan. Secara keseluruhan aspek fisik jalur pedestrian seperti bentuk  dan kualitas trotoar yang digunakan  merupakan variabel terpenting yang mengikat persepsi kenyamanan. Sedangkan kontribusi penyebab ketidaknyamanan terbesar adalah malfungsi trotoar, yakni penggunaan trotoar sebagai laluan oleh kendaraan roda dua, sebagai tempat parkir, dan malfungsi trotoar oleh  Pedagang Kaki Lima.  Demi peningkatan kenyamanan  di jalur pedestrian Jl. Ps. Baru di era new normal,  pengguna berharap adanya peningkatan keteduhan (vegetasi) di jalur pedestrian (25%), peningkatan fasilitas pelengkap dijalur pedestrian (21%), Penertiban malfungsi trotoar; misalnya pelarangan penggunaan trotoar Ps. Baru untuk parkir (23%) dan penertiban Pedagang Kaki Lima (13%).  Kenyamanan juga sangat dipengaruhi kelengkapan fasilitas pedestrian. Berdasarkan hasil analisis persepsi yang memenuhi uji validitas  dan uji realibilitas, penyediaan fasilitas pelengkap telah berada pada skala “penting” (skala  71.24%) diantaranya: (1) westafel/ tempat cuci tangan/ handsanitizer, (2) diwajibkan memakai masker di jalur pedestrian, (3) himbauan melalui papan reklame mengenai kebersihan, serta (4) pemberian pembatas (penanda) pada jalur pedestrian
Analisis Kenyamanan Jalur Pedestrian Jalan Ps. Baru Kota Padang Angelalia Roza; Ahlul Fikri; Andi Mulya Rusli
CIVED Vol 7, No 3 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/cived.v7i3.109840

Abstract

Saat ini Kota Padang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Padang telah memfokuskan agenda peningkatan jalur pedestrian di beberapa kawasan, salah satunya jalur pedestrian di Jalan Ps. Baru. Adapun tujuan penelitian ini adalah; (1) Mengetahui kondisi existing dan fasilitas penunjang jalur pedestrian di jalan. Ps. Baru melalui telaah aspek fisik dan kondisi jalur pedestrian. (2) Menganalisis persepsi pengguna jalur pedestrian untuk mengevaluasi tingkat kenyamanan jalur pedestrian, melihat faktor ketidaknyamanan merekomendasikan fasilitas pelengkap untuk mendukung optimalisasi pengembangan jalur pedestrian. Digunakan Metode analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis aspek fisik dan kepuasan pengguna, menganalisis faktor kenyamanan dan ketidaknyamanan di jalur pedestrian. Digunakan pula teknik analisis statistik inferensial melibatkan peasron correlation momen dan Cronbach Alpha untuk menganalisis persepsi pengguna terkait upaya pengembangan jalur pedestrian. Berdasarkan hasil analisis, dapat dibuktikan bahwa jalur pedestrian Jl. Ps. Baru telah memenuhi fungsi utamanya selain sebagai (1) jalur khusus bagi pejalan kaki, juga berfungsi (2) sebagai ruang menunggu kendaraan dan (3) ruang keindahan kota juga (4) sebagai jalur evakuasi.  Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen terbukti signifikan untuk semua item pertanyaan. Secara keseluruhan aspek fisik jalur pedestrian seperti bentuk  dan kualitas trotoar yang digunakan  merupakan variabel terpenting yang mengikat persepsi kenyamanan. Sedangkan kontribusi penyebab ketidaknyamanan terbesar adalah malfungsi trotoar, yakni penggunaan trotoar sebagai laluan oleh kendaraan roda dua, sebagai tempat parkir, dan malfungsi trotoar oleh  Pedagang Kaki Lima.  Demi peningkatan kenyamanan  di jalur pedestrian Jl. Ps. Baru di era new normal,  pengguna berharap adanya peningkatan keteduhan (vegetasi) di jalur pedestrian (25%), peningkatan fasilitas pelengkap dijalur pedestrian (21%), Penertiban malfungsi trotoar; misalnya pelarangan penggunaan trotoar Ps. Baru untuk parkir (23%) dan penertiban Pedagang Kaki Lima (13%).  Kenyamanan juga sangat dipengaruhi kelengkapan fasilitas pedestrian. Berdasarkan hasil analisis persepsi yang memenuhi uji validitas  dan uji realibilitas, penyediaan fasilitas pelengkap telah berada pada skala “penting” (skala  71.24%) diantaranya: (1) westafel/ tempat cuci tangan/ handsanitizer, (2) diwajibkan memakai masker di jalur pedestrian, (3) himbauan melalui papan reklame mengenai kebersihan, serta (4) pemberian pembatas (penanda) pada jalur pedestrian
TANTANGAN TRANSPORTASI UMUM KHUSUSNYA MODA ANGKUTAN DARAT DI NEGARA BERKEMBANG : STUDI KASUS MALAYSIA Angelalia Roza; Andi Mulya Rusli; Mohamed Rehan Karim
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 2, No 1 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.981 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik kompetisi moda transportasi umum khususnya angkutan darat antar kota di negara berkembang seperti Malaysia, serta untuk mengetahui preferensi dan persepsi pengguna bus melalui analisis sensitivitas menggunakan skenario Stated Preference (SP), Reveal Preference (RP), model logit binomial dan regresi linier. Delapan koridor penting di Malaysia, diamati sebagai area penelitian dengan berfokus pada koridor KL-Penang. Sebanyak 12.000 set data telah dianalisis. Diperoleh bahwa selisih nilai atribut waktu perjalanan (X1), tarif (X2), frekuensi pelayanan (X3) dan waktu akses (X4) terbukti signifikan mempengaruhi utilitas dan probabilitas preferensi bus pada model akhir. Kajian ini dinilai penting, karena kebijakan pemerintah dalam mengarahkan pembangunan infrastuktur dengan anggaran besar, seperti realisasi double tracking project dan kereta api listrik ETS, cenderung menimbulkan persaingan moda terkait atribut tersebut. Mengacu pada analisis sensitivitas, terlihat adanya perbedaan persepsi pengguna bus terhadap kebijakan penyedia jasa dalam penurunan nilai utilitas moda bus terhadap kereta api. Pengguna bus terlihat kurang begitu responsif terhadap pengurangan waktu perjalanan dan pengurangan tarif kereta api. Temuan ini menarik, dimana pencapaian nilai atribut yang sama untuk kedua moda, belum tentu memberikan daya tarik moda yang sama. Pendekatan studi ini diharapkan dapat menjadi platform kebijakan industri angkutan umum darat antarkota, agar pembangunan infrastruktur lebih tepat sasaran menuju pencapaian balanced mode share. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi perhatian bagi negara berkembang lainnya, dalam rangka menghadapi persaingan angkutan umum darat antarkota di masa depan.Kata kunci: preferensi moda bus antar kota, metoda stated preference, model logit binomial, analisis sensitivitas