Kasus diabetes melitus (DM) di Kalimantan Barat menduduki peringkat 4 dari 10besar kasus penyakit tidak menular (PTM) dengan prevalensi 5,3%. Ketidakpatuhanmerupakan kunci dari terhambatnya kontrol glikemik darah, sehingga dibutuhkanintervensi dalam meningkatkan kepatuhan pasien DM. Kepatuhan yang meningkatberbanding lurus dengan keberhasilan terapi. Dapat dilihat dari adanya penurunankadar glukosa darah serta adanya peningkatan kualitas hidup pasien, sehinggaterhindar dari penyakit komplikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihatpengaruh pemberian layanan pesan singkat pengingat sebelum dan sesudahdiberikannya intervensi oleh peneliti untuk pasien DM Tipe II di Kota Pontianak.Penelitian ini menggunakan metode pre eksperimental dengan mengambil data pasiensecara prospektif selama periode Desember 2018 hingga Januari 2019. Subyek daripenelitian ini sebanyak 91 pasien DM tipe II yang memenuhi kriteria inklusi. Pasienakan menerima layanan pesan singkat pengingat setiap hari selama 14 hari berturutturut.Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner kepatuhan MARS.Uji statistik Wilcoxon digunakan untuk menganalisis data pre dan post intervensi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian layanan pesan pengingat dapatmeningkatkan kepatuhan, dimana skor kepatuhan pre intervensi adalah 19,59±3,789,sedangkan pada post intervensi meningkat menjadi 21,37±2,610 dengan nilai p-value(0,000<0,05), setelah intervensi ini dihentikan. Dapat disimpulkan bahwa pemberianintervensi layanan pesan singkat pengingat efektif dapat meningkatkan kepatuhanminum obat pada pasien DM tipe II. Kata kunci: DM Tipe II, Kepatuhan, Layanan Pesan Singkat Pengingat, KuesionerMARS
Copyrights © 2019