Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNTAN
Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar

GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH TULANG FRAKTUR TERBUKA EKSTREMITAS BAWAH DI RSUD DOKTER SOEDARSO PONTIANAK

., Yelda Aprilia (Unknown)



Article Info

Publish Date
12 Sep 2019

Abstract

Operasi bedah tulang berisiko terjadinya infeksi. Salah satu pencegahan infeksi pada saat operasibedah tulang dengan cara pemberian antibiotik profilaksis.Penelitian ini bertujuan untukmengetahui persentase penggunaan antibiotik profilaksis, waktu pemberian, dan lama penggunaanantibiotik profilaksis yang sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia(Permenkes RI) Nomor 2406/Menkes/Per/XII/2011 yang digunakan untuk mengatasi operasi bedahtulang fraktur terbuka ekstremitas bawah. Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitianobservasional dengan rancangan studi potong lintang (cross sectional) yang bersifat deskriptif.Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan catatan rekam medik pasien rawat inapdi RSUD dr. Soedarso Pontianak tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia pasienpaling banyak pada kelompok 18-64 tahun sebanyak (88,16%) lebih banyak menjalani operasibedah tulang, cenderung terjadi pada laki-laki sebanyak (64,47%), antibiotik profilaksis yang palingbanyak digunakan adalah seftriaxone (94,74%), waktu pemberian antibiotik profilaksis selama 30menit sebelum insisi sebesar (65,79%) dengan lama pemberian antibiotik profilaksis dosis tunggalsebesar (92,11%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan antibiotik profilaksis padapasien bedah tulang fraktur terbuka ekstremitas bawah tidak sesuai. Namun waktu pemberian danlama pemberian antibiotik profilaksis sudah sesuai dengan Permenkes RI.Kata kunci : Bedah tulang, fraktur terbuka, antibiotik profilaksis, Permenkes RI

Copyrights © 2019