Alamanda secara empiris digunakan oleh masyarakat Nigeria sebagai pencegahkehamilan. Sedangkan di Indonesia sendiri, alamanda digunakan secara empiris untukpengobatan berbagai penyakit seperti obat penangkal keracunan, mencegah muntah danpencuci perut. Alamanda banyak tumbuh di daerah iklim tropis dan tumbuh di sebagian besarlingkungan dengan laju pertumbuhan yang cukup cepat. Senyawa plumieride memilikiaktivitas antispermatogenik pada tikus jantan. Sedangkan, senyawa β-sitosterol dapat berikatanlebih mudah pada reseptor progesteron dibandingkan hormon progesteron dan chaksine sehingga dapat digunakan pada pria maupun wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuikandungan fitokimia dari ekstrak etanol daun alamanda yang memiliki aktivitas antifertilitas.Ekstraksi daun alamanda menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak kemudian diuji kandunganfitokimia dengan metode tabung dan kromatografi lapis tipis. Hasil dari uji skrining fitokimiamenunjukkan adanya kandungan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, fenol dan steroid. Selainitu, ditemukan senyawa Plumieride dengan nilai Rf 0.52 yang diduga memiliki aktivitasantifertilitas. Kesimpulan yang didapatkan adalah ekstrak etanol daun alamanda memilikiaktivitas antifertilitas yang dapat dikembangkan menjadi alternatif obat kontrasepsi sintetik.Kata Kunci : Daun Alamanda, β-sitosterol, Plumieride, Antifertilitas
Copyrights © 2019