Biopropal Industri
Vol 10, No 2 (2019)

SITOTOKSISITAS KOMBINASI EKSTRAK DAUN PETAI CINA DAN KULIT JENGKOL TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA DAN SERVIKS (Cytotoxicity of Petai Cina Leaves and Jengkol Pods Combinations Against Breast Cancer Cells and Cervix)

Harry Noviardi (Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor)
Sitaresmi Yuningtyas (Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor)
Dwi Suwarni (Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor)



Article Info

Publish Date
01 Dec 2019

Abstract

Petai cina (Leucaena leucocephala (Lam.) De Wit) and jengkol (Archidendron jiringa (Jack) I.C.Nielsen) are leguminous plants that contain alkaloids, flavonoids, saponins, tannins and triterpenoids which potential to be anticancer. This study aimed to determine the synergic effect of petai cina leaves extract and jengkol pods combination based on its cytotoxicity value. The extraction used maceration method with 70% ethanol solvent. Comparison of the combination of petai cina leaves extract and jengkol pods were 1:0, 0:1, 1:1, 1:3, 1:5, 1:7 and 1:9. The cytotoxicity method used MTT assay with MCF-7 breast cancer cell culture and cervical HeLa. Inhibition valueconcentration (IC50) used as parameter. The combination with ratio 1:0, 0:1, 1:1, 1:3, 1:5, 1:7 and 1:9 showed cytotoxicity activity against MCF-7 cells with IC50 values respectively 102.56; 51.76; 37.35; 28.57; 11.69; 7.5 and 1.92 µg/mL while on HeLa cells 137.65; 39.62; 20.91; 14.46; 9.34; 7.28 and 1.86 µg/mL. Based on the National Cancer Institute (NCI), all comparisons classified as potential cytotoxicity except ratio1: 1 on MCF-7 cancer cells which considered as moderate since IC50 values were more than 30 µg/mL.Keywords: cytotoxicity, HeLa, jengkol pods, petai cina leaves, MCF-7ABSTRAKPetai cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) dan jengkol (Archidendron jiringa (Jack) I.C.Nielsen) merupakan tumbuhan suku polong-polongan yang mengandung senyawa bahan alam seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan triterpenoid. Senyawa bahan alam tersebut berpotensi sebagai antikanker. Kombinasi ekstrak bahan alam memiliki kelebihan terkait sinergisitas dibandingkan dengan ekstrak tunggal. Uji sitotoksisitas digunakan untuk mendeteksi potensi senyawa antikanker. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan efek sinergis dari kombinasi ekstrak daun petai cina dan kulit jengkol berdasarkan pada nilai sitotoksisitasnya. Proses ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Perbandingan kombinasi ekstrak daun petai cina dan kulit jengkol yang digunakan secara berturut-turut yaitu 1:0, 0:1, 1:1, 1:3, 1:5, 1:7 dan 1:9. Metode sitotoksisitas yang digunakan adalah MTT assay dengan kultur sel kanker payudara MCF-7 dan serviks HeLa. Parameter yang diukur adalah nilai inhibition concentration (IC50). Kombinasi ekstrak daun petai cina dan kulit jengkol dengan perbandingan 1:0, 0:1, 1:1, 1:3, 1:5, 1:7 dan 1:9 menunjukkan aktivitas sitotoksisitas terhadap sel MCF-7 dengan nilai IC50 secara berturut-turut sebesar 102,56; 51,76; 37,35; 28,57; 11,69; 7,5 dan 1,92 µg/mL sedangkan pada sel HeLa 137,65; 39,62; 20,91; 14,46; 9,34; 7,28 dan 1,86 µg/mL. Berdasarkan kriteria sitotoksisitas National Cancer Institute (NCI) semua perbandingan termasuk dalam kategori sitotoksisitas potensial, kecuali perbandingan 1:1 pada sel kanker MCF-7 termasuk dalam kategori sitotoksisitas sedang karena nilai  IC50 lebih dari 30 µg/mL. Oleh sebab itu, kombinasi ekstrak daun petai cina dan kulit jengkol dapat digunakan sebagai agen antikanker yang memberikan efek sinergis lebih baik dari pada ekstrak tunggal.Kata kunci: daun petai cina, HeLa, kulit jengkol, MCF-7, sitotoksisitas

Copyrights © 2019