Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

RESILIENSI REMAJA BERPRESTASI DENGAN LATAR BELAKANG ORANG TUA BERCERAI

SALSABILA WAHYU HADIANTI (1Mahasiswa S1 Program Studi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran)
NUNUNG NURWATI (2Dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran)
RUDI SAPRUDIN DARWIS (3Dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran)



Article Info

Publish Date
31 Jul 2017

Abstract

Perceraian (divorce) dalam hal ini merupakan suatu kejadian yang tentunya tidak dikehendaki oleh suami – istri, khususnya anak. Perceraian yang dialami oleh orang tua tentunya memberikan konsekuensi atau dampak yang begitu besar pada kehidupan anak yakni seperti meliputi perasan sedih, ketakutan, depresi, marah, maupun kebingungan. Dampak perceraian tersebut akan semakin dirasakan ketika anak sudah memasuki tahap perkembangan remaja. Hal ini karena pada tahap remaja, anak mengalami perkembangan baik secara kognisi maupun emosi. Selain itu, masa remaja juga dianggap sebagai masa transisi atau masa peralihan dari masa kanak – kanak menuju masa dewasa. Masa transisi ini tentunya menimbulkan beragam kondisi stress baik yang berasal dari internal maupun eksternal remaja bersangkutan. Dalam konteks remaja yang mengalami orang tua bercerai, perceraian orang tua diartikan sebagai salah satu bentuk tekanan yang ditimbul dari eksternal yang dapat menimbulkan stress bagi remaja. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa remaja dengan latar belakang orang tua bercerai mengalami beban stress yang lebih besar dibandingkan dengan remaja yang berasal dari keluarga yang utuh. Beragam tekanan serta dampak yang muncul akibat perceraian orang tua tentunya memerlukan sebuah strategi yang disebut sebagai kemampuan resiliensi. Pada konteks remaja berprestasi dengan latar belakang orang tua bercerai telah menunjukan bahwa remaja telah memiliki kapasitas untuk menghadapi, mencegah, meminimalkan, bahkan mengalihkan dampak – dampak yang merugikan akibat perceraian kearah yang positif yakni dengan berprestasi.

Copyrights © 2017