Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)
Vol 2, No 2 (2016): SEPTEMBER 2016

VARIASI KANOPI DAN POROSITAS POHON DI RUANG HIJAU PRIBADI PERMUKIMAN BARU KELURAHAN LOKTABAT UTARA KOTA BANJARBARU CANOPY AND POROSITY VARIATION ON THE TREES IN THE PRIVATE GREEN SPACE IN LOKTABAT UTARA BANJARBARU

Wahyunah Wahyunah (Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, South Kalimantan)
Krisdianto Krisdianto (Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, South Kalimantan)
Anang Kadarsah (Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, South Kalimantan)
Dienny R. Rahmani (Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, South Kalimantan)



Article Info

Publish Date
22 Nov 2016

Abstract

Alih fungsi lahan secara besar-besaran berdampak negatif pada kualitas ekologis area perkotaan yang mengakibatkan perubahan habitat hijau menjadi berbagai fungsi yang salah satunya menjadi daerah pemukiman mengakibatkan penurunan tutupan hutan. Loktabat Utara adalah salah satu area yang memiliki permukiman baru dalam jumlah besar. Sehingga, perlu dilakukan studi terhadap lebar tajuk dan porositas tajuk pada pohon yang ditaman oleh masyarakat di ruang hijau pribadi untuk melihat seberapa besar kualitas revegetasi setelah alih fungsi lahan yang terjadi. Lebar tajuk diukur dari ujung terluar hingga ujung terluar berikutnya yang dapat dibentuk oleh tajuk pohon. Porositas dikurung dengan menggunakan software ENVY yang kemudian dibandingkan dengan tabel konversi porositas. Hasil studi menunjukan bahwa lebar tajuk terbesar terbentuk pada pohon mentega dan porositas terendah terbentuk pada pohon jambu air. Sedangkan pohon yang paling digemari oleh adalah pohon rambutan yang ditaman oleh 26,7% masyarakatpermukiman baru karena dapat memberi manfaat langsung dan memiliki pertumbuhan yang cepat. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa lebar kanopi dan porositas pohon di daerah permukiman baru dapat dikatakan baik dan memberi mamfaat langsung terhadap pemiliki ruang hijau pribadi. Kata kunci:      Kanopi, lebar tajuk, permukiman baru, porositas, ruang hijau pribadi. Land use give a massive negative impact on the ecological quality of the urban area resulted in changes of green habitat into various functions, one of which became a residential area resulted in a decrease of forest cover. North Loktabat is one area which has a large number of new residential area. Thus, necessary to study the canopy width and porosity on the trees in the garden by the people private green space to see how much the quality of regrowth after land conversion happens. Canopy width is measured from the outer edge the the opposite side formed by the tree canopy. Porosity measured using ENVY software then compared with a conversion table of porosity. The study results showed that the largest canopy width formed on butter tree and low porosity formed in water guava tree. While most favored tree is rambutan by 26.7% of new residential communities because it can provide direct benefits and have rapid growth. Thus, can be concluded that the canopy width and porosity of trees in new residential areas can be said to be good and give direct benefitto the owner of a private green space. Keywords : canopy, canopy width, new residential area, private green space, porosity.

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

jukung

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Chemistry Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Engineering Environmental Science

Description

Jukung adalah jurnal yang berisikan hasil-hasil penelitian ilmiah meliputi bidang rekayasa dan teknologi lingkungan yang dikelola oleh Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat. Jukung diterbitkan dua kali dalam setahun setiap bulan Maret dan ...