Al-I´lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Vol 2, No 2 (2019): Maret

Kontribusi Pemikiran Auguste Comte (Positivisme) Terhadap Dasar Pengembangan Ilmu Dakwah

Ulfatun Hasanah (Universitas Islam Negeri Walisongo)



Article Info

Publish Date
30 Mar 2019

Abstract

Abstrak:Auguste Comte (1798-1857) merupakan seorang filsuf dari Perancis penggagas dari aliran positivisme. Istilah ini mulai digunakan Comte pada karyanya “Cours de Philosophic Positive”. Di samping sebagai seorang filsuf, Auguste Comte juga mendapat sebutan sebagai “Bapak Sosiologi Modern”. Positivisme merupakan aliran pemikiran yang menekankan validitas data secara empirik-verifikatif, sehingga pengetahuan inderawi dijadikan sebagai satu-satunya norma bagi kegiatan ilmiah. Meskipun banyak kritik, tentunya sebagai hasil filsafat, positivisme Auguste Comte ini sangat berperan penting pada perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan lain seperti ilmu dakwah. Hasil dari penelitian ini adalah berupa sumbangan positivime Auguste Comte terhadap pengembangan ilmu dakwah dari aspek ontologi, epistomologi, dan aksiologi.    Abstract:Auguste Comte (1798-1857) was a French philosopher who initiated the flow of positivism. This term began to be used by Comte in his work "Cours de Philosophic Positive". Aside from being a philosopher, Auguste Comte also received the title as "Father of Modern Sociology". Positivism is a school of thought that emphasizes the validity of data empirically-verification, so that sensory knowledge is used as the only norm for scientific activity. Despite many criticisms, of course, as a result of philosophy, Auguste Comte's positivism was very important in the development of other sciences such as da'wah. The results of this study are in the form of the contribution of Auguste Comte's positivime to the development of da'wah from the aspects of ontology, epistomology, and axiology.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

jail

Publisher

Subject

Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Komunikasi dan Dakwah merupakan isu yang saban hari semakin "panas". Komunikasi selalu menjadi panas karena isu-isu besar hari-hari ini muncul karena ulah. Komunikasi baik media, komunikator maupun konten komunikasi itu sendiri. Manakala dakwah merupakan "program agama" yang tidak mungkin lepas dari ...