Obat tradisional di Indonesia yang merupakan warisan budaya dan telah menjadi bagian integral dari kehidupan bangsa Indonesia, diinginkan untuk dapat dipakai dalam sistem pelayanan kesehatan formal. Sebagaimana syarat peredaran obat pada umumnya, obat tradisional seharusnya memenuhi persyaratan kualitas, aman, dan berkhasiat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar SGPT-SGOT dari pemberian suspensi ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.) yang diberikan secara peroral. Penelitian dilakukan menggunakan tikus jantan putih galur Wistar berjumlah 36 ekor, dibagi menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus jantan putih. Kelompok I (kontrol) diberi larutan CMC 0,5% 2,5 ml/200 g BB. Kelompok II diberi sediaan suspensi ekstrak etanol buah pare dosis 0,5 g/kg BB, kemudian berturut-turut kelompok III dengan dosis sediaan uji 1 g/kg BB, kelompok IV diberi sediaan uji dosis 2 g/kg BB, kelompok V diberi sediaan uji dosis 4 g/kg BB, dan kelompok VI diberi sediaan uji dosis tertinggi 8 g/kg BB. Hasil uji ketoksikan akut pada tikus putih jantan galur Wistar menunjukkan bahwa dari pemberian peroral sediaan suspensi ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.) dosis tunggal pada tikus jantan putih galur Wistar mulai dari dosis 0,5 g/kg BB sampai dengan dosis 8 g/kg BB tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai SGPT-SGOT.
Copyrights © 2011