cover
Contact Name
Muhammad Syahrir
Contact Email
m.syahrir7406@unm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
nurkhasanah@pharm.uad.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., Janturan, Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta, Indonesia Kode pos 55164
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Pharmaciana: Jurnal Kefarmasian
ISSN : 20884559     EISSN : 24770256     DOI : 10.12928
Core Subject : Health,
Pharmaciana is a scientific journal published by the University of Ahmad Dahlan worked closely with Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Pharmaciana published three times a year, namely March, July and November. with ISSN 2088-4559 and e-ISSN 2477-0256. The article published in the Journal Pharmaciana selected by editors and reviewed by the reviewer. Articles published in Pharmaciana must not be published in other journals or have been previously published. Pharmaciana is indexed in google scholar, ACI (Asean Citation Index), Dimension (Crossreff), Garuda, Sinta, Sherpa Romeo, Index Copernicus International, DOAJ, and BASE. Pharmaciana is accredited by DIKTI (DGHE) of Indonesia No. 105/E/KPT/2022 April 07, 2022
Articles 675 Documents
EFEK LIKOPEN TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIK LIMPA TIKUS BETINA SPRAGUE DAWLEY Yuliani, Sapto
PHARMACIANA Vol 1, No 1: Mei 2011
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Senyawa karotenoid termasuk likopen dan lutein mempunyai kemampuan meningkatkan sistem imun. Salah satu organ yang berperan dalam sistem imun adalah limpa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek likopen terhadap gambaran makroskopik dan mikroskopik limpa tikus percobaan.. Sejumlah 20 ekor tikus Sprague Dawley, betina, umur 1 bulan, berat kurang lebih 100 g dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok I diberi likopen dosis 3?g/Kg BB, kelompok II diberi likopen dosis 6?g/Kg BB, kelompok III diberi pelarut likopen (corn oil), kelompok IV diberi aquades saja. Pemberian likopen dan aquades setiap hari, per oral, selama 17 hari. Pada hari ke 14 untuk kelompok I, II dan III disuntik aloksan subkutan dosis 120 mg/kg BB. Tiga hari setelah pemberian aloksan hewan uji dikorbankan, diambil organ limpa, kemudian disimpan dalam larutan formalin 10% untuk pembuatan preparat histopatologik. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan antara kelompok kontrol dan perlakuan. Hasil pengamatan mikroskopik menunjukkan bahwa pemberian likopen dosis 6 ug/kg BB pada pulpa putih lebih banyak terbentuk sentrum germinativum dibandingkan pada kelompok yang diberi likopen dosis 3ug/kgBB maupun yang hanya diberi aloksan saja. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian likopen mempengaruhi gambaran mikroskopik limpa yaitu meningkatkan pembentukan sentrum germinativum.
AKTIVITAS SITOTOKSIK ISOLAT 5 FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK PETROLEUM ETER DAUN Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl. PADA TURUNAN SEL KANKER SERVIKS MANUSIA (HeLa) Utami, Dwi
PHARMACIANA Vol 1, No 1: Mei 2011
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Kanker serviks merupakan penyebab kematian kedua wanita di Indonesia setelah kanker payudara. Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) telah dikenal oleh masyarakat dan digunakan secara tradisional untuk pengobatan kanker. Ekstrak petroleum eter daun mahkota dewa menunjukkan aktivitas antiproliferasi pada sel kanker serviks manusia (HeLa) dengan IC50 9 ?g/ml (Kintoko & Azimahtol Hawariah, 2007). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas sitotoksik isolat 5 fraksi etil asetat ekstrak petroleum eter terhadap turunan sel kanker serviks manusia (HeLa). Serbuk daun mahkota dewa disari menggunakan alat Soxhletasi dengan petroleum eter, kemudian difraksi dengan etil asetat hingga diperoleh fraksi etil asetat. Fraksi etil asetat dilakukan kromatografi lapis tipis preparatif dengan fase gerak heksana : etil asetat (9:1). Aktivitas sitotoksik terhadap sel HeLa ditetapkan harga LC50 melalui uji sitotoksik dengan metode perhitungan langsung. Hasil isolasi dengan kromatografi preparatif diperoleh lima isolat masing-masing dengan harga Rf : 0,05 ; 0,10 ; 0,20 ; 0,60 ; dan 0,90. Aktivitas sitotoksik yang ditetapkan dari harga LC50 isolat 5 (Rf : 0,90) sebesar 123,60 ?g/ml.
FORMULASI VANISHING CREAM MINYAK ATSIRI SERE (Cymbopogon citratus (D.C) Stapf) DAN UJI SIFAT FISIKNYA SERTA UJI AKTIVITAS REPELAN TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti BETINA Ikhsanudin, Azis
PHARMACIANA Vol 1, No 1: Mei 2011
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Minyak atsiri daun sere merupakan bahan alam yang telah terbukti secara ilmiah mempunyai efek repelan terhadap nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi minyak atsiri sere (Cymbopogon citratus (D.C) Stapf) dalam basis vanishing cream terhadap sifat fisik dan daya repelan terhadap nyamuk Aedes aegypti betina. Minyak atsiri sere sere (Cymbopogon citratus (D.C) Stapf) diperoleh dengan cara destilasi uap air yang selanjutnya di evaluasi organoleptisnya dan indek biasnya. Selanjutnya minyak atsiri di formulasikan dalam basis vanishing cream dengan konsentrasi, formula I : 20%v/b; formula II : 30%v/b dan formula III : 40%v/b. Ketiga formula tersebut kemudian diuji sifat fisiknya yang meliputi uji daya lekat dan daya sebar serta selanjutnya diuji daya repelan terhadap nyamuk Aedes aegypti betina sebanyak 20 ekor per kandang dengan probandus tangan relawan berjenis kelamin perempuan sebanyak 7 orang. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa dengan menggunakan statistik kolmogorov-smirnov dan uji t-test (main- whitney), dengan taraf kepercayaan 95 %. Hasil yang diperoleh menunjukkan daya lekat formula I : 0,90±0,029 detik, formula II : 0,60±0,017 detik, formula III : 0,46±0,040 detik, sedangkan daya sebarnya formula I : 64,89±4,559 cm2, formula II : 64,71±4,600 cm2 dan formula III : 54,96±14,783 cm2. Untuk daya repelan waktu yang paling lama memberikan penolakan adalah formula III yaitu : 3014,2±20,163 detik atau 50,23 menit karena dengan meningkatnya konsentrasi minyak atsiri sere maka daya repelan makin meningkat.
AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOL BATANG BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore) Steen.) TERHADAP Candida albicans SERTA SKRINING FITOKIMIA Kumalasari, Eka; Sulistyani, Nanik
PHARMACIANA Vol 1, No 2: November 2011
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen.) merupakan tanaman yang secara empiris telah digunakan untuk mengobati beberapa penyakit yang disebabkan jamur.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungi ekstrak etanol batang Binahong terhadap C. albicans dan mengetahui kandungan kimia dalam ekstrak etanol batang Binahong. Serbuk batang Binahong diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%.Uji antifungi dilakukan dengan metode dilusi cair dengan berbagai konsentrasi ekstrak (85; 86; 87; 88; 89; 90% b/v). Ekstrak dicampur dengan suspensi jamur dalam media CYG dan diinkubasi pada suhu 37ºC selama 18-24 jam untuk menentukan Kadar Hambat Minimum (KHM). Cairan kultur hasil inkubasi digoreskan pada media SDA (Sabouraud Dextrose Agar) untuk menentukan Kadar Bunuh Minimum (KBM). Uji tabung dan kromatografi lapis tipis dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa yang terdapat dalam ekstrak etanol batang Binahong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KHM tidak dapat ditentukan karena ekstrak etanol keruh dan berwarna hijau pekat, sedangkan KBM ekstrak etanol batang Binahong terhadap C. albicans adalah 86% b/v. Hasil uji skrining fitokimia dengan uji tabung dan uji kromatografi lapis tipis menunjukkan bahwa batang Binahong mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol.
UJI SITOTOKSITAS DAN ANTIPROLIFERATIF SEL KANKER PAYUDARA T47D DAN SEL VERO BIJI Nigella sativa, L. Hayu Nurani, Laela
PHARMACIANA Vol 2, No 1: Mei 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Biji jinten hitam mengandung golongan senyawa utama yaitu minyak atisiri, terpen, dan alkaloid yang dapat digunakan untuk pengobatan tradisional sebagai antikanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji efek sitotoksik ekstrak eter, etanol, dan infusa biji Nigella sativa, L. (jinten hitam) dalam hal kemampuannya menghambat pertumbuhan sel T47D dan normal (Vero) serta pengaruhnya terhadap kinetika proliferasi sel kanker payudara T47D. Dalam penelitian ini digunakan ekstrak eter, etanol, dan infusa biji jinten hitam yang diperoleh dengan metode maserasi dan infundasi. Uji sitotoksisitas dilakukan dengan menginkubasi sel kanker payudara T47D dengan kepadatan 2 x 104 dengan delapan seri kadar akhirnya yaitu 2000; 1000; 500; 250; 125; 62,5; 31,25 dan 15,625 ?g/ml selama 24 jam. Sel Vero dengan kepadatan 2 x 10 dengan tujuh seri kadar yaitu 4000; 2000; 1000; 500; 250; 125 dan 62,5 ?g/ml diinkubasi selama 24 jam. Sebagai koreksi diujikan pula kontrol sel. Jumlah sel dihitung dengan metode perhitungan langsung dan dihitung persen kematiannya. Nilai LC50 dihitung dengan menggunakan analisis probit. Pengamatan terhadap sifat penghambatan pertumbuhan dilakukan dengan mengamati kinetika proliferasi sel dengan penambahan biru tripan pada jam ke-24, 48 dan 72 untuk menentukan doubling time-nya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak eter, etanol, dan infusa biji jinten hitam bersifat sitotoksik terhadap sel kanker payudara T47D dengan LC50 berturut-turut sebesar 32,63; 10,02; dan 23,82 ?g/mL. Uji sitotoksisitas terhadap sel Vero menghasilkan LC50 berturut-turut sebesar 300,6; 328,41; dan 778,64 _g/ml. Hasil uji antiproliferatif menunjukkan bahwa pada kadar 62,5?g/ml dan 31,625 ?g/ml memperpanjang doubling time. Ekstrak etanol biji jinten mempunyai potensi yang lebih besar karena mempunyai indeks keamanan yang paling besar dibandingkan ekstrak eter dan infusa.
VALIDASI METODE ANALISA PENETAPAN KADAR EPIGALOKATEKIN GALAT DENGAN KLT DENSITOMETRI Sugihartini, Nining; Fudholi, Achmad; Pramono, Suwidjiyo; Sismindari, .
PHARMACIANA Vol 2, No 1: Mei 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

KLT Densitometri adalah salah satu metode yang banyak digunakan untuk penetapan kadar bahan aktif. Salah satu bahan aktif tersebut adalah epigalokatekin galat dalam ekstrak teh hijau yang banyak digunakan dalam produk krim. Metode tersebut perlu divalidasi untuk membuktikan hasil pengukuran mendekati kadar yang sesungguhnya. Tujuan penelitian ini ingin membuktikan bahwa metode KLT Densitometri yang digunakan akan memberikan linieritas, ketelitian, ketepatan yang memenuhi persyaratan serta mengetahui nilai LOD(Limit if Detection) dan LOQ (Limit of Quantitation). Penelitian menggunakan kadar 600, 1800 dan 3000 ?g dengan replikasi 3 kali untuk mengetahui ketelitian (berdasarkan nilai CV) dan ketepatan (berdasarkan nilai perolehan kembali). Linieritas diketahui dengan menghitung nilai r pada kurva hubungan antara kadar dan luas area kromatogram yang selanjutnya persamaan kurva baku digunakan untuk menghitung LOD dan LOQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan memenuhi persyaratan liniearitas dengan nilai r=0,98. Nilai CV untuk kadar 600, 1800 dan 3000 ug masing-masing 8,18%; 3,19% dan 1,53% dan perolehan kembali masing-masing 88,10%; 99,65% dan 111,33%. Nilai LOD adalah 827,01 ?g/ml dan LOQ adalah 2756,69 ?g/ml.
SINTESIS 4–HIDROKSI–5–KLORO–3–METOKSIBENZALDEHID DAN ELUSIDASI STRUKTURNYA Warsi, .; Sardjiman, .; Riyanto, Sugeng
PHARMACIANA Vol 2, No 2: November 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Telah dilakukan sintesis senyawa baru dengan reaksi klorinasi vanilin yang bertujuan untuk menghasilkan vanilin terklorinasi sebagai bahan dasar dalam sintesis analog kurkumin dengan substituen –Cl pada inti aromatiknya. Senyawa ini telah dilakukan elusidasi strukturnya. Reaksi klorinasi vanilin dilakukan dengan gas Cl2, yang merupakan hasil reaksi dari kaporit dengan asam klorida pekat. Reaksi ini berlangsung pada temperatur 35ºC selama 30 menit dalam katalis AlCl3 dan digunakan THF sebagai pelarut. Kemurnian senyawa hasil sintesis ditentukan berdasarkan titik leburnya serta kromatografi lapis tipis. Identifikasi struktur senyawa hasil sintesis dilakukan menggunakan teknik spektrometri, meliputi spektra UV–Vis, spektra inframerah (cm-1, KBr) dan spektra resonansi megnetik inti proton (_, ppm, DMSO–d6, 1H–NMR, 500 MHz). Reaksi klorinasi vanilin menghasilkan 4–hidroksi–5–kloro–3–metoksibenzaldehid yang berwarna kuning, dengan titik lebur 163,3–164,8ºC. Rendemen rata–rata yang dihasilkan sebesar 40,54 %.
PENGARUH UMUR DAN PENYAKIT PENYERTA TERHADAP RESIKO INFEKSI LUKA OPERASI PADA PASIEN BEDAH GASTROINTESTINAL Noor Faridah, Imaniar; Murti Andayani, Tri; Inayati, .
PHARMACIANA Vol 2, No 2: November 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Infeksi luka operasi (Surgical Site Infection/SSI) merupakan hasil kontaminasi bakteri yang masuk saat operasi berlangsung. Karakteristik pasien seperti umur dan penyakit penyerta memiliki resiko tinggi terhadap kejadian SSI, sebab berhubungan dengan sistem imunitas tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh umur dan penyakit penyerta terhadap resiko kejadian SSI pada pasien bedah gastrointestinal. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilakukan secara prospektif di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada periode Januari hingga Maret 2012. Kriteria inklusi pasien adalah pasien rawat inap yang menjalani operasi gastrointestinal, luka bekas operasi pasien dapat terlihat, serta menggunakan antibiotik yang bertujuan untuk pencegahan infeksi luka operasi. Pada penelitian ini diperoleh 68 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Data yang dianalisa berupa karakteristik pasien yaitu umur dan penyakit penyerta terhadap resiko kejadian SSI. Dari penelitian ini diperoleh 2 pasien (2,94%) yang mengalami kejadian SSI. Berdasarkan umur pasien, SSI terjadi pada 2 pasien yang keduanya berada pada rentang usia 41-60 tahun, namun berdasarkan hasil perhitungan statistik diketahui tidak terdapat hubungan antara umur dengan kejadian SSI (p>0.05). Berdasarkan penyakit penyerta, SSI terjadi pada 2 pasien yang keduanya memiliki penyakit penyerta, dan berdasarkan hasil perhitungan statistik diketahui bahwa terdapat hubungan antara keberadaan penyakit penyerta dengan kejadian SSI (p<0.05).
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL BUAH PAPRIKA HIJAU (Capsicum annum L.) Warsi, Warsi; Guntarti, Any
PHARMACIANA Vol 3, No 1: Mei 2013
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paprika hijau (Capsicum annum L.) banyak mengandung –karoten (provitamin A), vitamin E serta vitamin C yang berkhasiat sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui daya antioksidan dari buah paprika hijau(Capsicum annum L). Analisis aktivitas antioksidan dalam penelitian ini digunakan metode penangkap radikal DPPH (1,1–difenil–2–pikrilhidrazil). Sampel dipreparasi dengan cara maserasi selama 4 hari menggunakan metanol. Ekstrak kental yang diperoleh dilakukan analisis secara kualitatif dengan pereaksi DPPH 0,4 mM. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa buah paprika hijau mempunyai daya antioksidan. Absorbansinya kemudian dilakukan pengukuran menggunakanspektrofotometer UV–Vis pada panjang gelombang 517 nm. Hasil analisis aktivitas antioksidan ekstrak metanol paprika hijau diperoleh nilai EC50 sebesar 0,3399 ± 0,01408 mg/ml.
STANDARISASI PARAMETER NON SPESIFIK DAN PERBANDINGAN KADAR KURKUMIN EKSTRAK ETANOL DAN EKSTRAK TERPURIFIKASI RIMPANG KUNYIT Salamah, Nina; Azizah, Barokati
PHARMACIANA Vol 3, No 1: Mei 2013
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa kurkumin dengan berbagai aktivitas. Pemanfaatan kurkumin dari rimpang kunyit yang banyak digunakan adalah dalam bentuk ekstrak etanol,namun masih terdapat zat ballast sehingga menyebabkan rendahnya kadar kurkumin. Hal ini dapat diupayakan dengan standarisasi ekstrak etanol yang terpurifikasi. Ekstrak etanol rimpang kunyit dibuat dengan metode maserasi menggunakan etanol 96 %. Ekstrak etanol direndam dengan heksan hingga fase heksan terlihat jernih dan diperoleh ekstrak terpurifikasi yaitu fase tak larut heksan. Kadar kurkumin ditetapkan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan fase diam silika gel 60 F dan fase gerak kloroform : etanol : asam asetat glasial (94 : 5 : 1) dan analisis kuantitatif menggunakan densitometri dengan panjang gelombang maksimum 426 nm. Kadar air ekstrak ditetapkan menggunakan metode destilasi toluen, kadar abu dankadar abu tidak larut asam ditetapkan menggunakan metode gravimetri. Hasil statistik dengan LSD menunjukkan perbedaan yang bermakna kadar kurkumin dan beberapa nilai parameter non spesifik pada ekstrak etanol dan ekstrak terpurifikasi.

Page 1 of 68 | Total Record : 675


Filter by Year

2011 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 1 (2024): Pharmaciana Vol 13, No 3 (2023): Pharmaciana Vol 13, No 2 (2023): Pharmaciana Vol 13, No 1 (2023): Pharmaciana Vol 12, No 3 (2022): Pharmaciana Vol 12, No 2 (2022): Pharmaciana Vol 12, No 1 (2022): Pharmaciana Vol 11, No 3 (2021): Pharmaciana Vol 11, No 2 (2021): Pharmaciana Vol 11, No 1 (2021): Pharmaciana Vol 10, No 3 (2020): Pharmaciana Vol 10, No 2 (2020): Pharmaciana Vol 10, No 1 (2020): Pharmaciana Vol 9, No 2 (2019): Pharmaciana Vol 9, No 1 (2019): Pharmaciana Vol 8, No 2 (2018): Pharmaciana Vol 8, No 2 (2018): Pharmaciana Vol 8, No 1 (2018): Pharmaciana Vol 8, No 1 (2018): Pharmaciana Vol 7, No 2 (2017): Pharmaciana Vol 7, No 2 (2017): Pharmaciana Vol 7, No 1 (2017): Pharmaciana Vol 7, No 1 (2017): Pharmaciana Vol 6, No 2 (2016): Pharmaciana Vol 6, No 2 (2016): Pharmaciana Vol 6, No 1 (2016): Pharmaciana Vol 6, No 1 (2016): Pharmaciana Vol 5, No 1 (2015): Pharmaciana Vol 5 No 1, 2015 Vol 5, No 2 (2015): Pharmaciana Vol 5, No 2 (2015): Pharmaciana Vol 5, No 1 (2015): Pharmaciana Vol 5, No 1 (2015): Pharmaciana Vol 4, No 2 (2014): Pharmaciana Vol 4, No 2 (2014): Pharmaciana Vol 4, No 1 (2014): Pharmaciana Vol 4, No 1 (2014): Pharmaciana Vol 3, No 2 (2013): Pharmaciana Vol 3, No 2 (2013): Pharmaciana Vol 3, No 1 (2013): Pharmaciana Vol 3, No 1: Mei 2013 Vol 3, No 1 (2013): Pharmaciana Vol 2, No 2: November 2012 Vol 2, No 2 (2012): Pharmaciana Vol 2, No 2 (2012): Pharmaciana Vol 2, No 1: Mei 2012 Vol 2, No 1 (2012): Pharmaciana Vol 2, No 1 (2012): Pharmaciana Vol 1, No 2: November 2011 Vol 1, No 2 (2011): Pharmaciana Vol 1, No 2 (2011): Pharmaciana Vol 1, No 1: Mei 2011 Vol 1, No 1 (2011): Pharmaciana Vol 1, No 1 (2011): Pharmaciana More Issue