Permasalahan efisiensi penggunaan damper muncul karena penempatan damper pada umumnya dipakai adalah dipasang dari lantai bawah sampai lantai atas dengan jumlah yang sama (dalam paper ini disebut metode uniform). Pada penelitian ini dikaji dan membandingkan antara metode SSSA, metode uniform, metode yang telah diusulkan oleh penelitian terdahulu (SSSAmod) serta metode yang diusulkan pada penelitian ini (Proposed Method). Metode-metode ini akan diterapkan pada 4 bangunan 10 lantai yang memiliki desain yang berbeda sesuai dengan peraturan SNI 03-1726-2002. Performa dari masing-masing metode akan dievaluasi melalui interstory drift dan damage index. Analisa menggunakan non-linear direct integration time history dengan program SAP2000 v.18.2. Jenis damper yang digunakan adalah damper viscoelastic dari VSL Gensui Damper. Beban gempa 2500 tahun disesuaikan dari SNI 1726:2012, diterapkan pada kota Surabaya pada keempat bangunan dan Kupang pada bangunan ke-3. Hasil dari penelitian ini menunjukkan metode SSSAmod lebih efektif dibandingkan metode lainnya, namun dalam kasus bangunan soft story, metode SSSA lebih unggul dari metode lainnya. Sedangkan untuk Proposed Method pada bangunan pertama menunjukkan indikator penempatan damper yang buruk dibanding ketiga metode lainnya, sehingga metode ini tidak dilanjutkan dalam penelitian bangunan lainnya. Ditemukan juga bahwa penambahan damper berakibat pada penambahan base shear bangunan sehingga memberi tanda bahaya pada pondasi existing bangunan.
Copyrights © 2019