Masyarakat pada umumnya menggunakan transportasi massal sebagai mobilisasi baik antar kota maupun antar propinsi. Hal inilah yang mempengaruhi perkembangan karoseri dalam pembuatan bodi bus seperti deflekta bus. Oleh karena itu, penelitian ini membandingkan koefisien drag pada 3 model bodi bus dari sebuah karoseri kemudian dilanjutkan dengan optimasi posisi deflekta dan kondensor AC. Metode penelitian yang dilakukan simulasi 2 dimensi, untuk pengambilan model terbaik dan simulasi 3 dimensi untuk validasi uji wind tunnel menggunakan model skala 1:20 dan variabel kecepatan antara 16 m/s hingga 30 m/s dengan reynold number antara . Selanjutnya optimasi posisi deflekta dan kondensor menggunakan simulasi 2 dimensi. Hasil dari simulasi menunjukkan bahwa model yang terbaik dari karoseri laksana adalah model discovery. Hal ini terlihat bahwa memiliki koefisien drag terkecil yaitu 0,74 dibandingkan model all new legacy dan new proteus. Hasil optimasi menunjukkan bahwa posisi yang terbaik adalah deflekta pada posisi di depan dan kondensor AC di belakang dengan koefisien drag sebesar 0,72 dan terjadi penurunan 3 % dari koefisien drag desain asal model discovery.
Copyrights © 2014