PROCEEDING STIMA
Seminar Teknologi Majalengka 3.0

PERBANDINGAN TEBAL PERKERASAN KAKU METODE BINA MARGA 2013 DAN AASTHO 1993 PADA PROYEK REHABILITAS JALAN DUKUHWARUNG – KARANGSAMBUNG II

Sri Nurlianti (Universitas Majalengka)



Article Info

Publish Date
08 Aug 2018

Abstract

Jalan Dukuhwarung - Karangsambung merupakan salah satu bagian jalan penhubung. Pembangunan jalan Dukuhwarung – Karangsambung II ini menggunakan perkerasan kaku (rigid pavement). Perkerasan kaku adalah perkerasan yang menggunakan semen sebagai bahan ikat sehingga mempunyai tingkat kekakuan yang relatif cukup tinggi. Hasil analisa tebal perkerasan yang baru nantinya dapat digunakan sebagai data pembanding dan dapat digunakan sebagai alternatif untuk menyelesaikan masalah yang ada. Perencanaan perkerasan kaku pada jalan Dukuhwaruh – Karangsambung dianalisa berdasarkan Manual Desain Perkerasan Jalan Bina Marga Tahun 2013. Selain berdasarkan Manual Desain Perkerasan Jalan Bina Marga Tahun 2013, digunakan Metode AASHTO 1993 sebagai pembanding hasil perencanaan. Hasil yang diperoleh dari analisa ini adalah perencanaan perkerasan kaku (rigid pavement) menggunakan jenis perkerasan beton semen bersambung tanpa tulangan. Struktur perkerasan beton direncanakan dengan menggunakan ketebalan 265 mm atau 36,5 cm, disesuaikan dengan perhitungan perencanaan tebal perkerasan dengan menggunakan metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2013. Sedangkan untuk pondasi bawah menggunakan lean mix concrete tebal 15 cm. Berdasarkan Metode AASHTO didapatkan hasil tebal pelat beton 30,48 cm dengan menggunakan Lapis Pondasi LMC (Lean-Mix Concrete) 10 cm. Perbedaan tersebut terjadi dikarenakan perbedaan konsep dasar dari masing-masing metode.

Copyrights © 0000