Pada Abad XX banyak kajian tafsir Indonesia. Para penafsir (mufassir) tersebut melakukan penafsiran 30 juz dengan memakai bahasa dan huruf Indonesia. Metode yang digunakan menggunakan bentuk ijmali dan tematik, namun ada juga berbentuk terjemah, khusus menafsirkan pada ayat, surat, atau juz tertentu, tafsir tematis dan tafsir ijmali dengan menafsirkan lengkap 30 juz. Tokoh penafsir yang tekenal pada abad XX adalah Mahmud Yunus, Buya Hamka, dan Quraisy Shihab.
Copyrights © 2019