cover
Contact Name
Agus Mailana
Contact Email
agus.mailana@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
agus.mailana@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
ISSN : 24069582     EISSN : 25812564     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Quran dan Tafsir: is a peer review of a national journal published by the Tarbiyah Department of Al Hidayah Islamic High School in Bogor in an Islamic Education study program. This journal focuses on issues of Qur'anic science and interpretation.
Arjuna Subject : -
Articles 110 Documents
TEKSTUALISME DALAM TAFSIR TEOLOGI (Perspektif al-Sa’di tentang Sifat Allah dalam Al-Qur’an) Zakaria, Aceng
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 2, No 02 (2015): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Quran dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.544 KB) | DOI: 10.30868/at.v2i02.100

Abstract

Paper ini mendiskusikan pemikiran kalam al-Sa’di> tentang sifat Allah Ta’āla dalam karya monumentalnya yaitu  Taysi<r al-Kari>m al- Rah}ma>n fi> Tafsi>r Kala>m al-Manna>n.  Tulisan ini membuktikan bahwa al-Sa’di>  adalah  seorang  mufassir  yang  melakukan  pembacaan  al- Qur´an dengan cara pandang literalis terhadap ayat-ayat asma wa sifat. Beliau menetapkan  seluruh sifat  Dhātiyah Allah berdasarkan dzahir teks sebagaimana beliau menetapkan seluruh sifat fi'liyah berdasarkan dzahir  teks  juga.  Metode  (manhaj)  al-Sa’di>  dalam  memahami  sifat Allah al-Sa’di> adalah ‘al-Ithbat wa al-Nafy’ (menetapkan dan meniadakan), tanpa Ta’wi>l, Takyi>f, Tasbi>h, Tamthi>l dan Ta’t}i>l. Kata Kunci: al-Sa’di>, al-Qur´an, tafsir, sifat dhatiyah, sifat fi’liyah
WAHYU DAN AKAL DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN Wahidin, Ade
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 2, No 02 (2015): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Quran dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.823 KB) | DOI: 10.30868/at.v2i02.101

Abstract

Akal   merupakan   instrumen   fundamental   yang   Allah   S.W.T ciptakan dalam diri manusia. Dengan akal, seseorang dapat bernalar, menganalisis, dan melahirkan ide-ide inovatif, kreatif, dan variatif. Bahkan,   dewasa   ini   stratifikasi    sosial   seseorang   dan   jabatan strategisnya  di tengah masyarakat seringkali ditentukan  oleh produk akal yang dilahirkannya. Terutama yang berkaitan dengan dunia sain dan teknologi modern.Meski  demikian,  dalam  perspektif  al-Qur`an akal  itu  bukanlah segala-galanya. Karena pada tataran  tertentu,  kompetensi  dan daya nalar akal tidak mampu untuk menjangkaunya. Apalagi jika dikorelasikan dengan masalah absolutisme kebenaran beragama, maka seseorang tidak bisa mengandalkan akalnya semata. Oleh karena itu, Allah S.W.T menurunkan wahyu sebagai referensi definitif dalam menetapkan  kebenaran  yang  mutlak.  Wahyu  yang  Allah  turunkan sama sekali tidak kontradiksi dengan akal yang sehat. Bahkan, antara wahyu dan akal bisa saling bersinergi dalam menentukan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. Pada saat yang sama, akal tidak boleh arogan, tetapi harus tunduk dan patuh terhadap wahyu. Kata Kunci: Wahyu dan Akal, Perspektif al-Qur`an
TAFSIR AYAT-AYAT JIHAD DALAM AL-QUR'AN Triana, Rumba
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 2, No 02 (2015): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Quran dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.219 KB) | DOI: 10.30868/at.v2i02.102

Abstract

Tema jihad menjadi sesuatu yang kontroversial pada dekade akhir ini,  pada  saat  terjadi  kekisruhan  yang  dilakukan  oleh  para muslim Indonesia yang menghendaki tegaknya Negara Islam di Indonesia. Para cendikiawan kemudian menempatkan dirinya sebagai pembuat teori- teori untuk melegitimasi baik yang pro maupun yang kontra tentang permasalahan jihad.
KARAKTERISTIK PARA SAHABAT DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN Bafadhol, Ibrahim
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 2, No 02 (2015): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Quran dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.93 KB) | DOI: 10.30868/at.v2i02.103

Abstract

Yang dimaksud dengan sahabat adalah siapa saja yang pernah bertemu  atau  melihat  Nabi          dalam  keadaan  beriman  dan  ia meninggal di atas Islam. Al-Qur'an al-Karim sebagai kitab suci yang tidak mengandung keraguan sedikitpun, telah mengungkapkan karakteristik  para sahabat tersebut  dalam banyak ayat-ayatnya.  Dari deksripsi  al-Qur'an  tentang  karakteristik  para sahabat  tersebut  kita dapat  mengetahui  bahwa  mereka  adalah  sosok-sosok  teladan  bagi umat Islam sepanjang zaman. Bahkan tidak hanya dalam kitab suci al- Qur'an, tetapi dalam kitab-kitab suci terdahulu pun, ya’ni Taurat dan Injil, karakteristik para sahabat ini juga dicantumkan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ‚Tanda-tanda  mereka tampak  pada  muka  mereka dari  bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu  seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya  maka  tunas  itu  menjadikan tanaman  itu  kuat  lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu   menyenangkan  hati   penanam-penanamnya karena  Allah Subhanahu wa Ta’ala hendak menjengkelkan hati  orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). (QS. al-Fath [48]:29) Artikel ini memaparkan bagaimanakah karakteristik para sahabat dalam  perspektif  al-Qur'an  serta  bagaimana  penjelasan  para  ulama tafsir tentang ayat-ayat tersebut? Kata kunci: sahabat, karakteristik sahabat
TAFSIR AL-QUR'AN BI AL-SUNN *, Solahudin
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 2, No 02 (2015): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Quran dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.68 KB) | DOI: 10.30868/at.v2i02.104

Abstract

Tafsir terbaik untuk  mengungkap makna al-Qur’an adalah al- Hadis, sebab secara langssung Rasulullah telah disebut oleh Allah sebagai penafsir ayat-ayat-Nya. Dari sini dapat diketahui bahwa salah satu tugas Rasul yang paling utama adalah menafsirkan al-Qur’an. Al- Qur’an tidak akan dapat dipahami dengan benar dan tidak akan dapat digali hikmah-hikmah yang terkandung di dalamnya tanpa penjelasan dari hadis Rasulullah Salallahu’alihi wasallam.
PENGARUH MANTHÛQ DALAM PENAFSIRAN Ritonga, Muhammad Soleh; Erlangga, Fajar
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 5, No 02 (2020): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/at.v5i02.1056

Abstract

Manthûq pengaruhnya sangat besar sekali dalam pemahaman Al-Qur’an. Makaseorang mufassir harus menguasainya. Pengaruhnya dapat membuat penafsiranyang berbeda. Tanpa menguasai Manthûq akan menjadikan penafsiran tidakkredibel, tidak akan mengerti dengan teks dan tekstual. Memahami Manthûq dapatmenetapkan hukum dalam ayat tersebut dan bisa dijadikan hujjah. Dalamkajiannya Manthûq akan berpengaruh dalam pemahaman ayat. Manthûq terbagikepada lima bagian. Pertama, Nash (lafaznya mengandung makna tegas, tidakkepada makna yang lain). Kedua, Zhâhir (selain menunjukkan satu makna,menerima ada makna dengan qarinah yang tidak terbatas). Ketiga, Mu’awwal(lafaz diartikan dengan makna yang lemah karena menghalangi penggunaanpemaknaan yang kuat). Keempat, Dalâlah Iqtidhâ’ (kebenaran petunjuk lafazbergantung pada yang tidak disebutkan). Kelima, Dalâlah Isyârah (lafazmenunjukkan makna yang tidak dimaksud pada mulanya).
PETA NASIKH DAN MANSHUKH DALAM ALQURAN AL-KARIM Rokim, Syaeful
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 5, No 02 (2020): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/at.v5i02.1057

Abstract

Artikel ini mencoba untuk mengkaji tema Nasikh dan Mansukh dalam Alquran al-Karim, dengan pemetaan ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan tema. Pendekatan yang dilakukan dalam pembahasan ini adalah pendekatan Kualitatif dengan menggunakan studi pustaka. Kesimpulan dari penelitian tentang nasikh dan mansukh ini bahwa ada 4 kategori surat dalam Alquran. Pertama, surat tidak terdapat ayat nasikh dan mansukh. Kedua, surat yang terdapat ayat nasikh, tetapi tidak ada ayat mansukh, ketiga, surat yang terdapat ayat mansukh, tetapi tidak ada ayat nasikh. Keempat, surat yang terkandung ayat nasikh dan ayat mansukh bersamaan.
Memilih Pasangan Ideal Dalam Perspektif Tafsir Al-Misbah Fathony, Alvan; Sholeh, Moh
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 6, No 01 (2021): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/at.v6i01.1171

Abstract

Tujuan pokok penelitian ini adalah mendeskripsikan secara holistik dan mendalam tentang kriteria memilih pasangan ideal dalam kitab Al-Miṣbāḥ. Metode penelitian iniadalah kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Data penelitian berupa tafsir surat dan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan kriteria memilih pasangan ideal. Sedangkan sumber data diperoleh kitab tafsir Al-Miṣbāḥ. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan analisis isi. Hasil penelitian menyebut, Quraish Shihab telah menjelaskan memilih pasangan ideal dalam kitab tafsirnya Al-Miṣbāḥ, yakni terdapat pada tafsir QS. Al-Nūr: 32 dan QS. Al-Nisā’: 3 berkenaan dengan fisik, dan QS. Al-Baqarah: 221 dan QS. Al-Hujarāt: 13 berkenaan dengan non fisik. QS. Al-Nūr: 32 menyebut pasangan ideal yang dipilih hendaknya yang sendiri dan mampu secara fisik dan materi. QS. Al-Nisā’: 3 menyebut untuk memilih pasangan dari anak yatim dan menikah cukup satu istri, bukan poligami. Sementara QS. Al-Baqarah: 221 menyebut untuk memilih pasangan yang beriman dan memiliki agama baik. Sedangkan QS. Al-Hujarāt: 13 menjelaskan diperbolehkan untuk memilih pasangan selain dari golongan, suku, ras, dan bangsanya agar saling mengenal.Kata Kunci: pasangan; tafsir; Al-Miṣbāḥ.
Menakar Nilai Kritis Fakruddin al-Razi dalam Tafsir Mafatih al-Ghayb Nurman, Muhammad; Syafruddin, Syafruddin
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 6, No 01 (2021): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/at.v6i01.1308

Abstract

The Mafatih al-Ghayb Interpretation by Fakruddin al-Razi has been in spotlight among the Islamic scholars which raises pros and cons regarding its validity as an interpretation. This issue occured because Fakruddin al-Razi’s focus and way of presenting his interpretation is quite different compared to his predessesors.  On the other hand, he seems to neglect his main focus in criticizing the thought of Muktazilah–one of famous sect in his period due to the broad exposure. Consequently, The Mafatih al-Ghayb Interpretation is known to be very trustworthy in quoting the opposing opinions, however it is blunt in its critical values.
Laki-Laki adalah Pemimpin bagi Perempuan (Kajian Tafsir Tematik Perspektif Mutawalli Al-Sya’rawi dalam Tafsir Al-Sya’rawi) Amrullah, Najib; SJ, Fadil; Syaifuddin, Helmi
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 6, No 01 (2021): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/at.v6i01.1336

Abstract

This article discusses the meaning of the verse ar-Rijal Qawwamuna 'ala an-Nisa' bima fadhdhalallhu b'adhamuh 'ala ba'dh in surah an-Nisa' verse 34 according to the interpretation of al-Sya'rawi. This article also explains the dialectic of the scholars in understanding the meaning of the verse. This tafsir study includes a thematic interpretation model that discusses one maudhu 'in the al-Qur'an, namely the discussion about men as leaders for women. In this research, obtained through literature review and processed using descriptive-comparative methods. This study aims to provide understanding and reduce tension in the midst of debates that have not yet found a clear point regarding this verse

Page 1 of 11 | Total Record : 110